Suara.com - Sejalan dengan keikusertaannya pada Gaikindo Indonesia International Commercial Vehicle Expo 2020 (GIICOMVEC 2020) yang dimulai hari ini sampai dengan 8 Maret 2020, MRF TYRES melakukan kampanye edukasi mengenai pentingnya perawatan ban untuk meningkatkan keamanan (safety) dan efisiensi di industri transportasi khususnya pada kendaraan niaga.
Kampanye bertajuk ‘Hitung Untung dengan BPK’ ini sejalan dengan tema GIICOMVEC 2020 yang mengangkat topik keselamatan dalam menghadirkan solusi transportasi terbaik dari industri kendaraan komersial.
Sebagai salah satu komponen kendaraan pengangkutan dan logistik, ban merupakan bagian vital dan bahkan merupakan salah satu biaya operasional terbesar dalam usaha pengangkutan.
Namun sayangnya, para pengusaha truk cenderung mementingkan jumlah muatan untuk meningkatkan keuntungan, tanpa sepenuhnya memperhitungkan resiko dan kerugian mengoperasikan truk dalam kondisi yang melebihi kapasitas (overload).
Sementara itu, berdasarkan informasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian pada bulan Februari 2020 lalu, industri infrastruktur nasional akan meningkat dan telah menjadi fokus program pemerintah selama kurun waktu 2020-2024. Selain itu jalur-jalur logistik akan terintegrasi sehingga biaya dan waktu pengiriman menjadi lebih efisien.
Sebagai salah satu produsen ban yang juga fokus pada kendaraan komersial dan niaga, MRF TYRES melihat adanya peluang untuk menjembatani celah ini. Kegiatan kampanye ‘Hitung Untung dengan BPK’ dari MRF TYRES ini diakukan dengan menggandeng komunitas-komunitas pengusaha, operator dan pengemudi truk di seluruh Indonesia untuk memberikan pelatihan perawatan ban sekaligus edukasi mengenai efisiensi biaya ban melalui penghitungan Biaya Per Kilometer (BPK) yang dapat membantu meningkatkan keuntungan, sehingga nantinya dapat berdampak positif pada keseluruhan lansekap industri infrastruktur dan akselerasi bisnis pada umumnya.
Namun lebih dari itu, sosialisasi diberikan untuk pemahaman mengenai pelanggaran dan bahaya dari Over Dimension Overload (ODOL), di mana ODOL tidak hanya merusak namun juga berpotensi mengakibatkan kecelakaan lalu lintas.
“Kendaraan berat yang kelebihan dimensi dan muatan adalah salah satu kondisi terpaksa yang dilakukan operator atau perusahaan untuk meningkatkan pendapatan. Padahal, kelebihan beban dan dimensi akan membuat kendaraan cepat rusak,” ujar General Manager PT Everseiko Indonesia, Sugih Sutjiono dalam keterangannya, Selasa (17/3/2020).
“Apalagi dengan kondisi perawatan ban yang kurang baik, ban beroperasi dalam kondisi resiko tinggi rusak dan berbahaya, usia pakai pun dapat menjadi pendek dan produktivitasnya tidak sesuai target,” Sugih menambahkan.
Baca Juga: Best 5 Otomotif Pagi: Rider MotoGP Ajak Social Distancing, Ban Warna Hitam
Kampanye ‘Hitung Untung dengan BPK’ ini merupakan target jangka panjang MRF TYRES, dan merupakan dukungan bagi para pengusaha truk dengan memberikan pelatihan khusus perawatan ban kepada tim operasional termasuk para pengemudi truk.
Dengan pelatihan tersebut diharapkan dapat meningkatkan pengertian atas pentingnya peran ban dalam hal safety dan efisiensi.
“Perhitungan BPK yang cermat – dikombinasikan dengan pemahaman yang baik bahwa efisiensi bisnis tidak diukur dari nilai beli yang bersifat jangka pendek, namun dari nilai pakai – akan menghasilkan produktivitas yang optimal, bahkan bisa mencapai sekitar 30% efisiensi biaya,” ujar Wira Gapen, pemilik Dejavu Express yang mengangkut paket untuk JNE, Lazada, JD.id, sekaligus merupakan pengguna produk MRF TYRES.
“Kami optimistis bahwa kampanye ‘Hitung Untung dengan BPK’ MRF TYRES ini bisa membuat semakin banyak pengusaha dan operator kendaraan pengangkutan dan truk mengerti konsep efisiensi dengan meningkatkan perawatan ban,” tutup Sugih Sutjiono.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
Pilihan
-
Kredit Nganggur Tembus Rp2,509 Triliun, Ini Penyebabnya
-
Uang Beredar Tembus Rp9891,6 Triliun per November 2025, Ini Faktornya
-
Pertamina Patra Niaga Siapkan Operasional Jelang Merger dengan PIS dan KPI
-
Mengenang Sosok Ustaz Jazir ASP: Inspirasi di Balik Kejayaan Masjid Jogokariyan
-
Gagal di Sea Games 2025, Legenda Timnas Agung Setyabudi Sebut Era Indra Sjafri Telah Berakhir
Terkini
-
Lalu Lalang Penumpang Udara saat Nataru Diprediksi Lebih dari 10,5 Juta Orang
-
Krisis Energi di Pengungsian Aceh, Rieke Diah Pitaloka Soroti Kerja Pertamina
-
Kredit Nganggur Tembus Rp2,509 Triliun, Ini Penyebabnya
-
Bank Mega Syariah Salurkan Pembiayaan Sindikasi Senilai Rp870 Miliar
-
PPN Buka Suara Soal Rencana Pemerintah Stop Impor Solar pada 2026
-
Tarif Ekspor Indonesia ke AS 'Dipangkas' dari 32% ke 19%, Ini Daftar Produk Kebagian 'Durian Runtuh'
-
Uang Beredar Tembus Rp9891,6 Triliun per November 2025, Ini Faktornya
-
Fenomena Discouraged Workers: Mengapa Jutaan Warga RI Menyerah Cari Kerja?
-
Prabowo Mau Temui Donald Trump, Bahas 'Kesepakatan Baru' Tarif Dagang?
-
Di Balik Tender Offer Saham PIPA Oleh Morris Capital Indonesia