Suara.com - Wacana untuk mengunci alias lockdown secara nasional untuk menghentikan laju penyebaran virus corona Covid-19 di Indonesia, terus bergema.
Namun, pemerintah menilai lockdown justru akan berdampak negatif terhadap perekonomian.
Sekretaris Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono mengatakan, kebijakan lockdown perlu mempertimbangkan banyak aspek, terutama ekonomi.
"Rencana lockdown atau tidak, kami hanya lihat dari aspek ekonominya, karena banyak hal yang harus dipertimbangkan. Ketergantungan kita terhadap keluar masuknya barang, terutama DKI ini kan pasokan bahan pokok sebagian besar dari luar. Jadi harus dipertimbangkan betul," kata Susiwijono kepada wartawan di Kantor Kemenko Ekonomi, Jakarta, Selasa (17/3/2020).
Meski begitu, kata dia, dirinya pasrah terhadap keputusan pemerintah kalau ternyata ke depannya akan ada kebijakan lockdown.
Sebelumnya, Presiden Jokowi menegaskan tak berpikir untuk melakukan kebijakan lockdown atau menghentikan total pergerakan manusia. Beberapa negara telah menerapkan lockdown untuk mencegah penyebaran virus.
"Tidak ada kami berpikir ke arah kebijakan lockdown," tegas Jokowi, Senin (16/3/2020).
Jokowi menggarisbawahi pemerintah saat ini berupaya mengurangi mobilitas orang dari satu tempat ke tempat lain, menjaga jarak dan mengurangi kerumunan orang yang membawa risiko besar penyebaran COVID-19.
Baca Juga: Lewat Yayasan Manny Pacquiao, Jack Ma Sumbang 50 Ribu Tes Kit Corona
Berita Terkait
-
Lewat Yayasan Manny Pacquiao, Jack Ma Sumbang 50 Ribu Tes Kit Corona
-
Unair Sebut 6 Spesimen Positif Corona Berasal dari Rumah Sakit di Surabaya
-
Update Pasien Corona di RSPI Sulianti Saroso: 4 Berstatus PDP, 7 Positif
-
Untung Rugi Sopir Ojol saat Transportasi Massal Jakarta Dibatasi
-
3 PDP dan 1 ODP COVID-19 Dirawat di RSUD Panembahan Senopati Bantul
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
Terkini
-
Menaker Mau Tekan Kesenjangan Upah Lewat Rentang Alpha, Solusi atau Masalah Baru?
-
Pati Singkong Bisa Jadi Solusi Penumpukan Sampah di TPA
-
BRI Terus Salurkan Bantuan Bencana di Sumatra, Jangkau Lebih dari 70.000 Masyarakat Terdampak
-
Laporan CPI: Transisi Energi Berpotensi Tingkatkan Pendapatan Nelayan di Maluku
-
SPBU di Aceh Beroperasi Normal, BPH Migas: Tidak Ada Antrean BBM
-
Purbaya Gelar Sidang Debottlenecking Perdana Senin Depan, Selesaikan 4 Aduan Bisnis
-
Purbaya Prediksi Pertumbuhan Ekonomi RI: 5,2% di 2025, 5,4% pada 2026
-
Menaker Yassierli Klaim PP Pengupahan Baru Hasil Kompromi Terbaik: Belum Ada Penolakan Langsung
-
Purbaya Sentil Balik Bank Dunia soal Defisit APBN: Jangan Terlalu Percaya World Bank!
-
Bank Mandiri Dorong Akselerasi Inklusivitas, Perkuat Ekosistem Kerja dan Usaha Ramah Disabilitas