Suara.com - Kadin Indonesia Bidang Perhubungan menilai dunia transportasi nasional terpukul akibat pandemik virus corona. Untuk itu, dibutuhkan sejumlah insentif untuk menstimulus geliat bisnis transportasi di masa mendatang.
Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Perhubungan Carmelita Hartoto mengaku prihatin dengan kondisi Indonesia seiring terjadinya pandemik virus corona, dan berharap masa sulit ini dapat segera berakhir.
Untuk itu, serangan virus corona di dunia usaha harus dihadapi dengan solidaritas yang kuat di antara sesama.
"Kesehatan masyarakat harus menjadi prioritas kita saat ini. Tapi tentunya setelah itu, kita perlu mencari cara agar geliat bisnis tetap dapat berjalan positif di masa mendatang," ujar Carmelita dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (18/3/2020).
Adapun insentif di sektor transportasi darat bisa diberikan dalam bentuk fiskal, menunda pemungutan pajak selama 6 bulan, yang mencakup pemberian fasilitas PPh 21 ditanggung pemerintah (DTP), relaksasi pembebasan PPh 22 impor, pengurangan PPh 25, relaksasi restitusi PPN dipercepat. Insentif lainnya dapat pula berupa penangguhan pajak bahan bakar untuk operasional angkutan.
Selain itu, dibutuhkan juga dukungan perbankan dengan memberikan bunga yang kompetitif dan tenor panjang, juga relaksasi kredit terhadap pinjaman alat-alat produksi utama.
Sementara pada sektor pelayaran juga dibutuhkan insentif seperti, reschedule pembayaran pinjaman bank, discount rate pinjaman yg rendah dan pemberian grace periode pembayaran pinjaman, penghapusan pajak atas BBM, dan juga harga BBM yang kompetitif dengan supply yang stabil.
Demikian pula di pelabuhan diharapkan ada discount biaya pelabuhan dan handling petikemas. Hendaknya semua stake holder bergandengan tangan pada saat ini untuk effisiensi.
Di sektor angkutan udara juga diharapkan adanya stimulus dalam bentuk penangguhan sementara waktu atas pemberlakuan dan pembayaran komponen-komponen biaya operasional berupa, seperti bea masuk atas impor barang suku cadang pesawat udara, PPN dan PPH atas impor barang sukung cadang pesawat udara, dan biaya-biaya bandara seperti Pelayanan Jasa Pendaratan, Penyimpanan Pesawat Udara (PJP4U) dan Pelayanan Jasa Penumpang Pesawat Udara (PJP2U).
Baca Juga: Cegah Corona, Tri Rismaharini Tambah Armada Transportasi Umum
Di samping itu, sektor transportasi udara juga membutuhkan dukungan suku bunga rendah atau soft loan kepada bank pemerintah untuk mendukung kelancaran usaha penerbangan.
"Dunia usaha di sektor transportasi butuh insentif-insentif semacam ini karena akan memunculkan geliat bisnis lagi setelah ekonomi kita diterpa virus coron," jelas dia.
Sejak awal, pelaku usaha sudah meminta agar pandemik virus corona ini ditanggapi serius. Adapun yang diperlukan saat ini adalah cara-cara yang memperkecil potensi terjadinya penularan. Misalnya dengan menjaga agar masyarakat benar-benar melakukan social distancing di tempat umum dan khususnya di transportasi umum.
"Tidak seperti kemarin, yang tiba-tiba transportasi publik dikurangi tanpa pemberitahuan. Akhirnya terjadi penumpukan penumpang. Ini yang perlu diperhatikan. Kalau perlu social distancing dikampanyekan lebih gencar," imbuh Carmelita.
Sarana dan prasarana angkutan, mulai dari terminal, shelter angkutan dan bahkan kendaraan angkutan juga perlu dilakukan penyemprotan desinfektan berkala oleh pemerintah, agar dapat dilaksanakan secara masif dan merata.
Imbauan work from home oleh pemerintah, dinilai Carmelita juga cukup baik. Meski demikian, diperlukan atau tidaknya work from home nantinya akan disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing perusahaan yang diputuskan oleh pelaku usaha. Hingga saat ini, pelaku usaha masih mengkaji kemungkinan pengurangan pegawai di kantor, agar para pegawai cukup bekerja dari rumah.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Pendidikan Sebut Keputusan Gubernur Banten Nonaktifkan Kepsek SMAN 1 Cimarga 'Blunder'
- Biodata dan Pendidikan Gubernur Banten: Nonaktifkan Kepsek SMA 1 Cimarga usai Pukul Siswa Perokok
- Maaf dari Trans7 Belum Cukup, Alumni Ponpes Lirboyo Ingin Bertemu PH Program Xpose Uncensored
- 6 Shio Paling Beruntung Kamis 16 Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Makan Bergizi Gratis Berujung Petaka? Ratusan Siswa SMAN 1 Yogyakarta Keracunan Ayam Basi
Pilihan
-
Pemerintah Buka Program Magang Nasional, Siapkan 100 Ribu Lowongan di Perusahaan Swasta Hingga BUMN
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori Besar untuk Orang Tua, Simpel dan Aman
-
Alhamdulillah! Peserta Magang Nasional Digaji UMP Plus Jaminan Sosial dari Prabowo
-
Kabar Gembira! Pemerintah Guyur BLT Ekstra Rp30 T, 17 Juta Keluarga Baru Kebagian Rezeki Akhir Tahun
-
Prabowo Mau Beli Jet Tempur China Senilai Rp148 Triliun, Purbaya Langsung ACC!
Terkini
-
NHM Hadirkan Sinergi Hulu ke Hilir Ekosistem Produksi Emas di Minerba Convex 2025
-
Menkeu Purbaya Restui Pembangunan Ponpes Al Khoziny dari APBN, Tunggu Arahan Cak Imin
-
Menkeu Purbaya Ancam Tarik Anggaran Kementerian PU, Sorot hingga Akhir Oktober
-
Rosan Pamer Realisasi Investasi Jumbo Hingga September 2025, Ciptakan 2 Juta Lapangan Kerja
-
Petani Menjerit, Kebijakan Kemasan Rokok Seragam Ancam Keberlangsungan Hidup
-
Pendaftaran WHV Australia 2025: Syarat Lengkap dan Cara Daftar
-
Purbaya Duga Petugas Bea Cukai Terlibat Lindungi Cukong Rokok Ilegal
-
Harga Perak Melesat! Saatnya Investasi atau Justru Hindari? Cek Dulu Faktanya
-
Pemerintah Buka Program Magang Nasional, Siapkan 100 Ribu Lowongan di Perusahaan Swasta Hingga BUMN
-
Menteri Keuangan Puji Penyerapan Anggaran Kementerian PU