Suara.com - Ketua Umum Siberkreasi, Yosi Mokalu meminta para influencer di media sosial untuk tidak membuat konten yang bisa memicu pengikutnya juga ikut menyebarkan berita bohong atau hoaks.
Ia mengajak para influencer ikut membantu pemerintah membuat konten yang mencerahkan masyarakat di tengah pandemi Corona.
"Jadi jangan menyebar bikin konten kalau ini berkaitan dengan sesuatu, tanpa memikirkan kalau kita juga bisa membaca. Kadang-kadang kebaperan kita yang memicu untuk kita share sesuatu," ujar Yosi dalam video konference di BNPB, Sabtu (18/4/2020).
Yosi menyebut, saat ini pembuat hoaks semakin canggih. Sehingga kata dia, terkadang orang yang paham dan sudah ahli, sulit membedakan informasi yang beredar saat ini terkait corona.
"Pembuat hoaks sudah semakin canggih, makanya para influencer kita harus lebih canggih daripada pembuat hoaks tersebut. Orang ngerti pun kadang-kadang lupa dan khilaf. Jadi harus dikomunikasikan berulang-ulang. Akhirnya orang tersebut mulai sadar. Sebelum saya share, cek dulu," ucap Yosi.
Lebih lanjut, personel Project Pop itu menuturkan pentingnya literasi digital di era digital saat ini.
Karena itu kata dia, harus ada komunikasi yang intens oleh para influencer terkait literasi digital agar masyarakat tak mudah percaya berita hoaks yang bertebaran saat ini.
"Jadi memasuki zaman digital ini adalah kemampuannya menyebarkan dan mendapatkan informasi dengan cepat. Makanya literasi digital perlu disikapi. Sehingga memang perlu adanya literasi digital. Kita melakukan literasi yang tidak pernah berhenti. Setiap Senin dan Kamis kita ada live streaming di youtube," katanya.
Baca Juga: Sampai Tadi Malam, 301 Hoaks soal Corona Seliweran di Masyarakat
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Jelang Akhir Tahun Realisasi Penyaluran KUR Tembus Rp240 Triliun
-
Jabar Incar PDRB Rp4.000 Triliun dan Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen
-
BRI Insurance Bidik Potensi Pasar yang Belum Tersentuh Asuransi
-
Cara SIG Lindungi Infrastruktur Vital Perusahaan dari Serangan Hacker
-
Dukung Implementasi SEOJK No. 7/SEOJK.05/2025, AdMedika Perkuat Peran Dewan Penasihat Medis
-
Fakta-fakta RPP Demutualisasi BEI yang Disiapkan Kemenkeu
-
Rincian Pajak UMKM dan Penghapusan Batas Waktu Tarif 0,5 Persen
-
Tips Efisiensi Bisnis dengan Switchgear Digital, Tekan OPEX Hingga 30 Persen
-
Indef: Pedagang Thrifting Informal, Lebih Bahaya Kalau Industri Tekstil yang Formal Hancur
-
Permata Bank Targetkan Raup Rp 100 Miliar dari GJAW 2025