Suara.com - Chatib Basri, mantan Menteri Keuangan era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, menilai pemerintah perlu kembali menambah anggaran khusus mengatasi dampak negatif wabah virus corona covid-19.
Caranya, kata dia, dengan kembali melakukan realokasi anggaran terhadap sejumlah pos-pos anggaran yang dirasa tidak diperlukan.
"Jadi Ditjen Anggaran bersama eselon I lain di Kemenkeu harus melakukan realokasi anggaran. Bisa tidak dipertajam? Saya tak tahu, mungkin masih bisa," kata Chatib Basri saat konferensi video di Jakarta, Selasa (21/4/2020).
Chatib mengatakan, sebetulnya ada 3 pos anggaran lagi yang bisa dipangkas, seperti dana perjalanan dinas, belanja modal fisik, serta infrastruktur.
"Kalau kata presiden kan, wabah corona ini sampai akhir tahun 2020. Jadi, tahun ini ditunda dulu, fokus kepada ketiga hal itu. Nanti 2021 bisa mulai yang dari segi realokasi untuk dananya," papar Chatib.
Tapi, kata dia, kebijakan ini perlu dukungan semua pihak terutama kementerian yang harus rela anggaran mereka dipangkas.
Apalagi, saat pembatasan sosial berskala besar atau PSBB, hampir semua orang tidak bisa melakukan hal apa pun, sehingga ini momentum untuk bisa kembali merealokasikan anggaran.
"Kalau dilakukan pembelanjaan modal fisik besar-besaran, orang toh sekarang tak bisa kerja dalam kondisi seperti ini. Ada banyak aktivitas memang tidak bisa dieksekusi," katanya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menggelontorkan anggaran untuk mengatasi Covid-19 melalui APBN 2020 sebesar Rp 405,1 triliun.
Baca Juga: Gubernur Tak Dapat Tembusan Surat Realokasi Covid Bupati ke DPRD Jember
Besaran anggaran tersebut ditetapkan melalui Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang (Perppu) tentang Stabilitas Perekonomian di masa pandemi corona.
Berita Terkait
-
Gubernur Tak Dapat Tembusan Surat Realokasi Covid Bupati ke DPRD Jember
-
Menko PMK Minta Kementerian dan Lembaga Realokasi Anggaran Bantu Masyarakat
-
Perlu Mitigasi Sektor Pariwisata Saat Covid-19, Jokowi Sebut Padat Karya
-
Pemerintah Jamin, Pembiayaan Covid-19 Tidak Pengaruhi Dana Abadi Pendidikan
-
Pemerintah Gelontorkan Anggaran Rp 75 Triliun untuk Lawan Corona
Terpopuler
- Owner Bake n Grind Terancam Penjara Hingga 5 Tahun Akibat Pasal Berlapis
- Promo Super Hemat di Superindo, Cek Katalog Promo Sekarang
- Tahu-Tahu Mau Nikah Besok, Perbedaan Usia Amanda Manopo dan Kenny Austin Jadi Sorotan
- 5 Fakta Viral Kakek 74 Tahun Nikahi Gadis 24 Tahun, Maharnya Rp 3 Miliar!
- 7 Fakta Pembunuhan Sadis Dina Oktaviani: Pelaku Rekan Kerja, Terancam Hukuman Mati
Pilihan
-
Cuma Satu Pemain di Skuad Timnas Indonesia Sekarang yang Pernah Bobol Gawang Irak
-
4 Rekomendasi HP Murah dengan MediaTek Dimensity 7300, Performa Gaming Ngebut Mulai dari 2 Jutaan
-
Tarif Transjakarta Naik Imbas Pemangkasan Dana Transfer Pemerintah Pusat?
-
Stop Lakukan Ini! 5 Kebiasaan Buruk yang Diam-diam Menguras Gaji UMR-mu
-
Pelaku Ritel Wajib Tahu Strategi AI dari Indosat untuk Dominasi Pasar
Terkini
-
Di tengah Keterbatasan, Perempuan Ini Hadirkan Layanan AgenBRILink di Kepulauan Mentawai
-
Kredit Lawan Rentenir OJK Sudah Jangkau 1,7 Juta Orang
-
Beda Tunjangan PPPK Paruh Waktu dan Penuh Waktu
-
Merdeka Gold Resources (EMAS) Keluarkan Rp 9,8 Miliar Buat Eksplorasi Tambang Pani, Ini Hasilnya
-
Bahlil Bertemu Purbaya, Tagih Pembayaran Kompensasi Listrik dan BBM
-
26 Pegawai Pajak Dipecat, Apakah Tetap Dapat Uang Pesangon?
-
Apa yang Mendorong Harga Solana (SOL) Melonjak?
-
Konsistensi Haji Robert dan NHM Peduli Bantu Pasien Jantung dari Berbagai Daerah di Maluku Utara
-
Saham GIAA Naik Lebih dari 100 Persen Usai Disuntik Dana Jumbo Danantara!
-
Proyek Koperasi Merah Putih Mulai Dibangun 15 Oktober, Ini Sumber Anggarannya