Pemerintah saat ini tengah menyiapkan holding BUMN tambang yang terdiri dari PT. Aneka Tambang Tbk, PT. Timah Tbk, PT. Bukit Asam Tbk dan PT. Indonesia Asahan Alumunium (Inalum). Kementerian BUMN masih menyelesaikan payung hukum untuk pembentukan perusahaan induk atau holding BUMN dalam revisi Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2016.
Deputi BUMN Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis dan Media Fajar Harry Sampurno menjelaskan, dengan adanya pembentukan holding ini dapat memberikan dampak positif bagi Kementerian BUMN terutama dalam meningkatkan leverage.
“Karena perusahaan-perusahaan yang masuk dalam holding ini memiliki kinerja yang sangat positif beberapa tahun terakhir. Meski Antam sempat negatif dua tahun lalu tapi sudah membaik. Jadi dampaknya sangat bagus sekali untuk kami terutama dalam meningkatkan leverage,” kata Fajar di Kementerian BUMN, Jakarta Pusat, Rabu (22/3/2017).
Selain itu, lanjut Fajar, keuntungan dibentuknya holding BUMN tambang ini, maka perusahaan dibawah naungan BUMN ini bisa melakukan ekspansi bisnis yang lebih agresif bahkan bisa menembus internasional, karena dari sisi financial sudah didukung dari empat perusahaan tersebut.
“Dari holding ini akan memiliki total aset, liabilitas, dan ekuitas masing-masing mencapai Rp106 triliun, Rp24 triliun, dan Rp82 triliun. Dampaknya sangat positif sekali untuk perekonomian di Indonesia,” katanya.
Nantinya, Inalum akan menjadi induk holding dari BUMN tambang ini. Hal tersebut lantaran 100 persen saham milik Inalum dimiliki oleh negara sepenuhnya. namun hal itu hanya bersifat sementara.
"Karena saat ini hanya Inalum yang sahamnya 100 persen dimiliki pemerintah, jadi mudah dikontrol oleh pemerintah, nanti tahap selanjutnya akan ada New Co, inalum turun sejajar dengan yang lain," katanya.
Fajar menegaskan, pembentukan holding BUMN ini tidak akan mempengaruhi kinerja masing-masing perusahaan, terutama perusahaan tambang yang kini sudah melantai di Bursa Efek Indonesia.
Baca Juga: Holding BUMN Tambang Siap Kuasai 51 Persen Saham Freeport
"Jadi tetap biasa, segala rencana perusahaan atau kinerja tetap laporan ke publik sebagai pemegang saham juga, hanya saja nanti laporan keuangannya yang dikonsolidasikan ke Inalum," ujar dia.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
Pilihan
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
-
Tak Hanya Soal Ekonomi! Celios Ungkap Jejak Tiongkok di Indonesia Makin Meluas, Ini Buktinya
-
3 Rekomendasi HP 5G Murah di Bawah Rp3 Juta Tebaru September 2025
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
Terkini
-
7 Pekerja Masih Terjebak di Tambang Bawah Tanah Freeport, ESDM Sebut Butuh Waktu 30 Jam
-
Setelah Jeblok, IHSG Akhirnya Bangkit Setelah Kekhawatiran Menkeu Baru Mereda
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Rahasia Berburu DANA Kaget: Tips Ampuh serta Link Aktifnya Klaim di Sini
-
Wujud Nyata Implementasi Tata Kelola Baik, Waskita Karya Raih Top GRC Awards 2025 Stars 5
-
Survei Bank Indonesia: Indeks Keyakinan Konsumen Alami Penurunan, Ini Faktornya
-
Tak Hanya Soal Ekonomi! Celios Ungkap Jejak Tiongkok di Indonesia Makin Meluas, Ini Buktinya
-
Wamen BUMN Ungkap Bahayanya ChatGPT, Bisa Susun Kebijakan Pemerintah
-
24 BPR Bangkrut di Indonesia, Ini Daftar Lengkapnya
-
Menkeu Baru Diminta Stop Naikkan Cukai, Fokus Berantas Rokok Ilegal