Suara.com - Harga emas turun lagi untuk hari ketiga berturut-turut pada akhir perdagangan Selasa waktu setempat atau Rabu (29/4/2020).
Kondisi itu terjadi karena investor mengambil untung dengan emas lebih lanjut tertekan rencana di beberapa negara untuk melonggarkan pembatasan yang diberlakukan untuk mengekang virus corona.
Mengutip Reuters, harga emas di pasar spot turun 0,7 persen menjadi 1.702,40 dolar AS per ounce setelah merosot sebanyaknya 1,4 persen.
Sedangkan emas berjangka Amerika Serikat ditutup turun 0,1 persen menjadi 1.722,20 dolar AS.
"Ini pergerakan antara 1.700-1.730 dolar AS pembeli di bawah tetapi penjual di atas," kata Tai Wong, analis BMO.
"Saya pikir ada aksi ambil untung dari investor karena produsen tidak memiliki cukup untuk menjual untuk benar-benar menghentikan reli, terutama dengan penutupan tambang dan kendala pasokan lainnya." Tambahnya.
Data yang dirilis Selasa menunjukkan kepercayaan konsumen AS jatuh mendekati level terendah enam tahun pada April dan pandemi itu sangat membatasi aliran barang antar negara, dengan ekspor dari Amerika Serikat merosot dan impor dari negara lain terus menurun.
Pasar saham di seluruh dunia menguat, Selasa, tetapi tindakan dan peringatan yang bertentangan terkait pandemi virus corona memberikan nada yang tidak nyaman.
Dari Italia hingga Selandia Baru, pemerintah mengumumkan pelonggaran pembatasan aktivitas. Lebih banyak bagian di Amerika Serikat yang tampaknya akan memulai kembali bisnisnya, meski Inggris mengatakan terlalu berbahaya untuk mengendurkan penguncian karena takut terhadap wabah gelombang kedua.
Baca Juga: Harga Emas Antam 28 April 2020 Dibanderol Rp 935.000 per Gram
Penguncian di banyak negara, untuk membatasi penyebaran COVID-19, memukul ekonomi ketika bisnis berhenti, menciptakan banyak pengangguran.
"Setiap penurunan harga emas bakal dibeli dengan cepat. Negara mem- bail out seluruh industri. Suku bunga hampir tidak ada. Itu tidak akan hilang dalam waktu dekat," kata Bob Haberkorn, analis RJO Futures.
"Dengan itu dikatakan normal baru untuk emas adalah USD1.700 jika tidak lebih tinggi." Katanya.
Bank sentral di seluruh dunia meluncurkan langkah-langkah stimulus untuk memerangi dampak keuangan dari virus tersebut, yang menginfeksi sekitar 3,03 juta orang di seluruh dunia dan menewaskan 210.263.
Emas safe-haven cenderung mendapatkan keuntungan dari langkah-langkah stimulus dari bank sentral dan pemerintah karena secara luas dipandang sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan penurunan nilai mata uang.
Berita Terkait
Terpopuler
- Berapa Tarif Hotman Paris yang Jadi Pengacara Nadiem Makarim?
- Upgrade Karyamu! Trik Cepat Bikin Plat Nama 3D Realistis di Foto Miniatur AI
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Pelatih Irak Soroti Kerugian Timnas Indonesia Jelang Kualifikasi Piala Dunia 2026
- 6 Cara Buat Foto Miniatur Motor dan Mobil Ala BANDAI dengan AI yang Viral di Medsos!
Pilihan
-
Isu PHK Massal Gudang Garam: Laba Perusahaan Anjlok Parah, Jumlah Karyawan Menyusut?
-
Isu PHK Massal Gudang Garam: Laba Perusahaan Anjlok Parah, Jumlah Karyawan Menyusut?
-
8 Rekomendasi HP Rp 2 Jutaan Terbaik September 2025, Baterai Awet Kamera Bening
-
Harga Emas Naik Terus! Emas Antam, Galeri24 dan UBS Kompak di Atas 2 Juta!
-
Tutorial Dapat Phoenix dari Enchanted Chest di Grow a Garden Roblox
Terkini
-
Bisnis Azis Wellang, Pembalak Hutan yang Main Domino Bareng Dua Menteri Prabowo
-
DANA Kaget: Cara Mudah Dapat Saldo Gratis, Plus Tips Hindari Penipuan
-
11 Link DANA Kaget Khusus Akhir Pekan, Ayo Klaim Tautan Penuh Cuan
-
Isu PHK Massal Gudang Garam: Laba Perusahaan Anjlok Parah, Jumlah Karyawan Menyusut?
-
Isu PHK Massal Gudang Garam: Laba Perusahaan Anjlok Parah, Jumlah Karyawan Menyusut?
-
Jangan Sampai Ketinggalan! Inilah Cara Cepat Dapat DANA Kaget Terbaru beserta Link Aktifnya
-
5 Desain Rumah Murah Rp 50 Juta, Lengkap dengan Harga Bahan Bangunan dan Jasa Tukang
-
Viral Karyawan Kena PHK Massal, Pemilik Gudang Garam Masuk 50 Orang Terkaya di Indonesia
-
Berapa Tarif Cukai Rokok 2025? Viral Isu PHK Massal Gudang Garam
-
PHK Massal di Gudang Garam Jadi Tanda Ekonomi Indonesia Masih Rapuh