Suara.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati kembali merevisi target pertumbuhan ekonomi pada tahun 2020. Dia menurunkan batas atas dari 2,3 persen menjadi 1 persen saja.
Itu berarti pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang tahun ini akan tumbuh paling tinggi hanya sampai 1 persen saja, akibat tekanan virus corona atau Covid-19 terhadap perekonomian nasional.
"Outlook proyeksi -0,4 ke 1 persen. Untuk batas atas kami turunkan 2,3 persen ke 1,0 persen revisi agak turun karena kami melihat kontraksi cukup dalam di kuartal kedua," kata Sri Mulyani saat rapat dengan Badan Anggaran DPR RI, Kamis sore (18/6/2020).
Kontraksi di kuartal kedua yang turun tajam tak lain karena mulai terinfeksinya ekonomi Indonesia yang diakibatkan virus yang berasal dari China tersebut, dimana pada periode tersebut Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB diberlakukan sehingga menggangu roda perekonomian secara nasional.
"Tentu ini sangat tergantunf dari kemampuan kita untuk pulihkan ekonomi di kuartal 3-4 atau semester kedua," kata Sri Mulyani.
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini juga bilang berbagai lembaga keuangan dunia seperti Bank Dunia dan IMF juga merevisi target pertumbuhan ekonomi.
"Lembaga keuangan juga merevisi ekonomi Indonesia. Bank dunia dari 2,5 ke 0 persen. OECD bahkan di negatif 3,9-2,8 persen (per juni). ADB revisi di kisaran 2,5 jadi -1,0. IMF masih pada april proyeksi 0,5 persen kemungkinan juli revisi. Bloomberg median juni 0,5 persen," kata Sri Mulyani.
Sebelumnya pemerintah memproyeksi pertumbuhan ekonomi hingga akhir tahun berada pada kisaran paling buruk -0,4 persen hingga paling atas 2,3 persen.
Baca Juga: BI Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi 2020 Hanya 0,9-1,9 Persen
Berita Terkait
-
Pemerintah Tambah Stimulus Ekonomi Kuartal IV 2025, Sasar 30 juta Keluarga Penerima Manfaat
-
ADB Revisi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tahun Ini Menjadi di Bawah 5 Persen
-
Menkeu Purbaya Optimistis Ekonomi Tumbuh 5,5 Persen
-
IHSG Anjlok Hari Ini Imbas ADB Turunkan Prospek Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
-
Pertumbuhan Ekonomi Maluku Utara Tembus 32 Persen, BI Ungkap Rahasianya
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Puluhan Siswa SD di Agam Diduga Keracunan MBG, Sekda: Dapurnya Sama!
-
Bernardo Tavares Cabut! Krisis Finansial PSM Makassar Tak Kunjung Selesai
-
Ada Adrian Wibowo! Ini Daftar Pemain Timnas Indonesia U-23 Menuju TC SEA Games 2025
-
6 Fakta Demo Madagaskar: Bawa Bendera One Piece, Terinspirasi dari Indonesia?
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
Terkini
-
Vivo Akui Stok Sudah Habis, Tapi BBM Pertamina Punya Kandungan yang Tak Bisa Diterima
-
BRI Buka Akses Global untuk UMKM di Halal Indo 2025
-
Purbaya Mau Temui CEO Danantara usai 'Semprot' Pertamina Malas Bangun Kilang Minyak
-
Pemerintah Tambah Stimulus Ekonomi Kuartal IV 2025, Sasar 30 juta Keluarga Penerima Manfaat
-
Purbaya Ngotot Sidak Acak Rokok Ilegal di Jalur Hijau: Kalau Ketahuan, Awas!
-
Program Magang Nasional Dibuka 15 Oktober, Pemerintah Jamin Gaji UMP
-
Bos Danantara Akui Patriot Bond Terserap Habis, Dibeli Para Taipan?
-
Dari Meja Makan ke Aksi Nyata: Wujudkan Indonesia Bebas Boros Pangan
-
Pemerintah Andalkan Dialog Rumuskan Kebijakan Ekonomi Kerakyatan
-
VIVO dan BP-AKR Batalkan Pembelian BBM dari Pertamina, Kandungan Etanol Jadi Biang Kerok