Suara.com - Pelaku usaha mikro dan ultra mikro dinilai sangat membutuhkan sosok dan kehadiran koperasi atau koperasi syariah (BMT) yang dekat dengan mereka. Sayangnya, saat mereka membutuhkan modal, mereka hanya diberi pilihan pinjaman dari rentenir.
Hal ini diungkapkan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Menkop dan UKM).
"Saya ambil contoh di pasar-pasar tradisional. Ketika para pedagang membutuhkan modal, yang selalu hadir adalah kelompok rentenir," ujarnya, saat berdialog dengan beberapa anggota koperasi, sekaligus penyerahan persetujuan pinjaman/pembiayaan Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB)-KUMKM untuk Koperasi Syariah BMT itQan, di Kota Bandung, Jawa Barat, Sabtu (20/6/2020).
"Rentenir paham betul, kebutuhan modal pelaku usaha di pasar tradisional. Nah, tugas koperasi termasuk BMT, harus masuk ke sana," tandas Teten, seraya berharap, BMT mampu menjadi lembaga kredibel yang memahami problem keuangan masyarakat kecil.
Ia menambahkan, koperasi atau BMT harus memahami kebutuhan pelaku usaha anggotanya, dengan memberikan kemudahan dalam memperoleh akses pembiayaan.
"Koperasi atau BMT harus menjadi solusi masalah keuangan anggotanya, khususnya pelaku usaha mikro dan ultra mikro. Mereka butuh pembiayaan yang mudah. Percuma murah kalau sulit diakses," tegas Teten.
Teten ingin ke depan, seluruh pembiayaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) melalui koperasi. Dengan catatan, seluruh koperasi yang bergerak di sektor simpan pinjam (KSP) berkinerja dan berpredikat baik.
"Saya akui, meski KUR (Kredit Usaha Rakyat) jumlahnya besar dan berbunga sangat murah, namun tidak mudah bagi UMKM untuk mengaksesnya," tambahnya.
Selain itu, Menkop dan UKM juga mendorong koperasi (dan seluruh anggotanya) untuk masuk ke sektor-sektor unggulan, seperti komoditi pangan, perikanan, perkebunan, dan sebagainya. Dalam catatannya, 98 persen sektor perikanan dimiliki UMKM, begitu juga dengan komoditi kopi, dimana 95 persen masih merupakan rakyat.
Baca Juga: LPDB : Pinjaman Dana Bergulir hanya Disalurkan Melalui Koperasi
"Koperasi harus konsolidasi untuk masuk ke sektor-sektor unggulan, karena masih ada peluang. Saya yakin, perbankan pun mau membiayai bila sudah ada offtaker", tukas Teten.
Dalam kesempatan yang sama, Dirut LPDB-KUMKM, Supomo menjelaskan, BMT itQan merupakan mitra baru dan mendapat pembiayaan dana bergulir sebesar Rp 5 miliar.
Berita Terkait
-
Di Masa Pandemi, Koperasi Diberikan Relaksasi Restrukturisasi Pinjaman
-
Terdampak Covid-19, LPDB Restrukturisasi Kredit Koperasi dan UMKM
-
LPDB : Pinjaman Dana Bergulir hanya Disalurkan Melalui Koperasi
-
Jelang Ramadan, LPDB Salurkan Pinjaman Rp 50 Miliar ke Kospin Jaya
-
Terdampak Covid-19, Koperasi Bali Kencana telah Susun Beberapa Kebijakan
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
OJK Bentuk Direktorat Perbankan Digital Mulai Tahun 2026, Apa Tugasnya?
-
IWIP Gelontorkan Pendanaan Rp900 Juta untuk Korban Bencana di Sumatera
-
Danantara dan BP BUMN Turunkan 1.000 Relawan untuk Bencana Sumatra, Diawali dari Aceh
-
Komitmen Nyata BUMN Peduli, BRI Terjunkan Relawan ke Daerah Bencana Sumatera
-
AKGTK 2025 Akhir Desember: Jadwal Lengkap dan Persiapan Bagi Guru Madrasah
-
Dasco Ketuk Palu Sahkan Pansus RUU Desain Industri, Ini Urgensinya
-
ASPEBINDO: Rantai Pasok Energi Bukan Sekadar Komoditas, Tapi Instrumen Kedaulatan Negara
-
Nilai Tukar Rupiah Melemah pada Akhir Pekan, Ini Penyebabnya
-
Serikat Buruh Kecewa dengan Rumus UMP 2026, Dinilai Tak Bikin Sejahtera
-
Kuota Mulai Dihitung, Bahlil Beri Peringatan ke SPBU Swasta Soal Impor BBM