Suara.com - Pemerintah memberikan perlindungan sosial kepada masyarakat miskin dan rentan miskin yang terimbas dampak merebaknya virus corona atau Covid-19 sebagai bantalan agar dapat bertahan di tengah guncangan pandemi.
Total dana yang dianggarkan pemerintah untuk perlindungan sosial ini sebesar Rp 203,90 triliun.
Anggaran ini terbagi dalam pos anggaran Program Keluarga Harapan (PKH) sebesar Rp 37,4 triliun, sembako Rp 43,6 triliun, bantuan sosial (bansos) Jabodetabek Rp 32,40 triliun.
Kartu Prakerja Rp 20 triliun, diskon listrik untuk 450 VA dan 900 VA Rp 6,90 triliun, logistik/pangan/sembako Rp 25 triliun, dan Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa Rp 31,8 triliun.
Selain itu, pemerintah juga siapkan insentif perumahan bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) sebesar Rp 1,3 triliun.
Lantas sudah berapa persen realisasi anggaran tersebut hingga kini?
Mengutip data Kementerian Keuangan, Selasa (23/6/2020) hingga 17 Juni 2020 untuk Program Keluarga Harapan (PKH) adalah Rp 19,07 triliun atau mencapai 51 persen dari target alokasi sebesar Rp 37,4 triliun untuk 10 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM).
Jumlah 10 juta KPM tersebut telah memenuhi target 100 persen, atau dengan kata lain, PKH telah diterima seluruhnya oleh KPM.
Sedangkan realisasi untuk kartu sembako, telah dibagikan sebesar Rp 17,21 triliun atau 39,5 persen dari target alokasi sebesar Rp 43,6 triliun untuk 20 juta KPM.
Baca Juga: Anggaran Covid-19 Terus Membengkak, HMS Center: Suka-suka Sri Mulyani Saja
Saat ini, bantuan telah menyentuh 18,8 juta KPM atau 94 persen dari target penerima. Artinya sudah mendekati hampir 100 persen penerima bantuan.
Data penerima manfaat bansos pada Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) Kementerian Sosial terus diperbaharui agar penyaluran berikutnya lebih tepat sasaran.
Untuk bantuan tunai non Jabodetabek telah dicairkan sebesar Rp 11,47 triliun atau 39,5 persen dari target sebesar Rp 32,4 triliun untuk 9 juta KPM.
Sedangkan untuk bantuan Jabodetabek sebesar Rp 0,6 triliun atau 8,9 persen dari target Rp 6,8 triliun untuk 1,9 juta KPM.
Untuk realisasi diskon listrik telah mencapai Rp 3,1 triliun dari target Rp 6,9 triliun atau 44,9 persen untuk 31,28 juta pengguna, dimana jumlah ini sudah dinikmati 100 persen oleh jumlah pengguna.
Realisasi BLT Desa telah mencapai Rp 3,32 triliun dari target Rp 31,8 triliun untuk 11 juta KPM. Saat ini, penerima sudah mencapai 5,66 juta KPM atau 51,4 persen.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Jelang Akhir Tahun Realisasi Penyaluran KUR Tembus Rp240 Triliun
-
Jabar Incar PDRB Rp4.000 Triliun dan Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen
-
BRI Insurance Bidik Potensi Pasar yang Belum Tersentuh Asuransi
-
Cara SIG Lindungi Infrastruktur Vital Perusahaan dari Serangan Hacker
-
Dukung Implementasi SEOJK No. 7/SEOJK.05/2025, AdMedika Perkuat Peran Dewan Penasihat Medis
-
Fakta-fakta RPP Demutualisasi BEI yang Disiapkan Kemenkeu
-
Rincian Pajak UMKM dan Penghapusan Batas Waktu Tarif 0,5 Persen
-
Tips Efisiensi Bisnis dengan Switchgear Digital, Tekan OPEX Hingga 30 Persen
-
Indef: Pedagang Thrifting Informal, Lebih Bahaya Kalau Industri Tekstil yang Formal Hancur
-
Permata Bank Targetkan Raup Rp 100 Miliar dari GJAW 2025