Suara.com - Buku saat ini masih dibutuhkan masyarakat. Banyak orang membaca buku untuk menambah ilmu pengetahuannya. Hal itu yang dilakukan oleh Suprianto seorang petani melon.
Supriyanto meluangkan waktunya untuk bergegas ke toko buku, bukan untuk membeli justru hanya untuk menumpang baca buku soal pertanian. Semua buku terkait teknik bercocok tanam tak luput dari tatapannya dan ia mempraktekan teori tersebut.
Pria yang tinggal di Kota Pekanbaru, Riau ini memilih bercocok tanam buah karena, selama ini ia hanya menanam berbagai macam sayuran hortikultura seperti bayam, kangkung, selada dan lain sebagainya. Sehingga ia tertantang dan mencari tahu terkait cocok tanam.
"Saya tidak tahu ilmu atau teori yang tepat untuk budidaya melon, tetapi dulu belum ada google. Sehingga hampir setiap hari minggu saya luangkan waktu untuk numpang baca buku di Gramedia karena kalau mau beli bukunya kan mahal dan banyak," ujar Supriyanto seperti dilansir dari Riauonline.co.id, Selasa (18/6/2020).
Setelah mendapatkan ilmu, pria yang akrab disapa Anto ini mulai serius membudidayakan tanaman melon sejak tahun 2015.
Proses budidaya melon sama seperti tanaman lainya. Mulanya dilakukan pembukaan lahan untuk pesiapan tanam.
Setelah penanaman, perawatan dilakukan dengan memberikan pupuk, pengendalian gulma, pengendalian hama dan penyakit, disiram dan dilakukan pengamatan untuk seleksi buah.
Seleksi buah dilakukan agar buah yang dihasilkan memiliki kualitas yang baik.
Buah yang dipertahankan idealnya berada di cabang ke 8 hingga 13. Buah pada cabang tersebut menghasilkan buah yang lebih manis, memiliki rongga lebih sempit dan buah tidak akan menyentuh tanah atau mulsa sehingga mengurangi risiko busuk. Satu tanaman maksimal dua buah yang dipertahankan.
Baca Juga: Gampang Banget, Ini Tips Pilih Semangka dan Melon yang Sudah Matang
Setelah seleksi buah dengan ukuran sebesar telur ayam maka perawatan akan fokus ke pemupukan buah. Seperti untuk pembesaran buah, daya tahan buah dan memaniskan buah.
Pekanbaru memiliki daerah dataran rendah dengan iklim yang cukup panas sehingga umur panen melon yang seharusnya 70-75 hari bisa dipanen umur 60-70 hari setelah tanam.
Para pedagang biasanya tidak mau buah yang masak di batang karena akan mempersingkat masa simpan.
Hama yang paling meresahkan adalah lalat buah. Sedangkan penyakit yang sering menyerang yaitu bercak kuning. Kendala yang paling berpengaruh selain hama dan penyakit adalah iklim cuaca.
Tanaman melon lebih bagus hasilnya saat musim kemarau karena kebutuhan air bisa diatur meski butuh tenaga dan waktu yang lebih.
Kelebihan air ketika musim hujan dapat mengakibatkan tanaman tergenang, menyebabkan akar membusuk dan buah pecah sehingga menurunkan kulitas dan kuantitas hasil panen.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 5 HP Murah RAM 8 GB Memori 256 GB untuk Mahasiswa, Cuma Rp1 Jutaan
- Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
- 5 Sunscreen Terbaik Mengandung Kolagen untuk Usia 50 Tahun ke Atas
- 8 Lipstik yang Bikin Wajah Cerah untuk Ibu Rumah Tangga Produktif
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Amartha Salurkan Modal Rp30 Triliun ke 3 Juta UMKM di Pelosok
-
Indonesia akan Ekspor Sarung Tangan Medis dengan Potensi Investasi Rp 200 Miliar
-
Permudah Kebutuhan Transaksi Warga, AgenBRILink di Riau Ini Hadirkan Layanan Jemput Bola
-
Dominasi Transaksi Digital, Bank Mandiri Dinobatkan sebagai Indonesias Best Transaction Bank 2025
-
Rahasia George Santos Serap 10.000 Lapangan Kerja Hingga Diganjar Anugerah Penggerak Nusantara
-
Jelang Akhir Tahun Realisasi Penyaluran KUR Tembus Rp240 Triliun
-
Jabar Incar PDRB Rp4.000 Triliun dan Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen
-
BRI Insurance Bidik Potensi Pasar yang Belum Tersentuh Asuransi
-
Cara SIG Lindungi Infrastruktur Vital Perusahaan dari Serangan Hacker
-
Dukung Implementasi SEOJK No. 7/SEOJK.05/2025, AdMedika Perkuat Peran Dewan Penasihat Medis