Suara.com - PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) terus menyiasati dampak pandemi terhadap aktivitas bisnis dan kinerja perusahaan. Alih-alih mengendorkan produksi, anak usaha MNC Group ini justru bakal menggenjot produksi sejumlah program-program spesial televisi dan agresif memasarkan slot iklan kepada para perusahaan pemasang iklan.
Executive Chairman MNC Group Hary Tanoesoedibjo menegaskan, MNCN memiliki tiga bisnis utama yaitu stasiun televisi nasional free to air sebanyak 4 stasiun TV, produksi konten dan bisnis digital melalui aplikasi RCTI+ serta media sosial.
"Yang pertama kita lakukan adalah meningkatkan iklan reguler saat jeda iklan di program TV. Kedua, meningkatkan jenis iklan Non Time Consuming (NTC) Ads," ujar Hary Tanoe dalam keterangannya, Kamis (27/8/2020).
Dijelaskannya, pendapatan perseroan dari NTC terbilang besar karena tarif iklan jenis ini lebih mahal. Terlebih, perseroan diuntungkan karena memiliki infrastruktur produksi yang besar dan massif.
Bentuk NTC misalnya penempatan gelas atau botol dengan logo merek minuman tertentu di meja juri pada program Indonesian Idol di RCTI dan Kontes Dangdut Indonesia di MNCTV. Atau, penggunaan sepeda motor tipe dan merek tertentu oleh aktor di sinetron.
Menurut Hary Tanoe, peningkatan NTC juga didukung oleh proses produksi yang dilakukan di inhouse production. Sejauh ini, sebanyak 80 persen progam yang ditayangkan merupakan produk perseroan sendiri.
"Kita memiliki fleksibilitas dalam meningkatkan NTC dan nantinya memacu pendapatan. Pada semester II akan banyak memproduksi program spesial seperti Master Chef, Indonesian Idol dan KDI yang diharapkan pendapatan iklan dari NTC akan luar biasa,” kata dia.
Strategi ketiga ialah memberi fasilitas bagi pengiklan untuk menempatkan QR Code saat produksi mereka tayang. Nantinya, pemirsa dapat memindai QR Code tersebut dan dapat bertransaksi atas produk yang diiklankan. Ini merupakan upaya perseroan meningkatan aktivitas e-commerce atau tv shoping.
Hary Tanoe optimistis, strategi ini akan menambah durasi iklan dan frekuensi iklan yang lebih sering.
Baca Juga: MNC Akui Satu Pegawainya Terinfeksi Virus Corona
Perseroan juga akan memaksimalkan sumber pendapatan dari bisnis konten dengan memacu produksi di semester II baik untuk sinetron dan program-program spesial yang tayang di platform konvensional 4 tv free to air yakni RCTI, GTV, MNCTV dan iNews serta platform digital.
Khusus digital, perseroan meningkatkan aktivitas di lini bisnis ini sebagai sumber pendapatan. Misalnya pada channel milik MNCN di Youtube, konten library diolah dan diedit dengan durasi pendek sekira 10 menit agar mendapat iklan di mid roll atau di tengah pemutaran konten.
"Dalam satu bulan menghasilkan view antara 1 miliar sampai 2,5 miliar view. Ini diiklankan oleh YouTube dengan porsi penghasilan iklan sebesar 55 persen untuk perseroan dan 45 persen untuk YouTube. Jadi ini sangat profitable karena cost-nya hanya editing cost," papar HT.
MNCN juga memproduksi konten original dengan pangsa pasar anak-anak muda dan mengelola multi channel network dari dari YouTuber maupun talent-talent di bawah manajemen perseroan.
Selain dengan Youtube, perseroan juga menjalin kerja sama dengan Facebook.
Pendapatan digital lainnya adalah dari aplikasi over the top (OTT) RCTI+ yang digadang-gadang oleh perseroan sebagai super apps.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- Suzuki Ignis Berapa cc? Harga Bekas Makin Cucok, Intip Spesifikasi dan Pajak Tahunannya
- 5 HP RAM 8 GB Paling Murah Cocok untuk Gamer dan Multitasking Berat
Pilihan
-
Saham TOBA Milik Opung Luhut Kebakaran, Aksi Jual Investor Marak
-
Isuzu Kenalkan Mesin yang Bisa Telan Beragam Bahan Bakar Terbarukan di JMS 2025
-
Pabrik Sepatu Merek Nike di Tangerang PHK 2.804 Karyawan
-
4 HP Baterai Jumbo Paling Murah mulai Rp 1 Jutaan, Cocok untuk Ojol!
-
Saham BBRI Dekati Level 4.000 Usai Rilis Laba Bersih Rp41,23 Triliun
Terkini
-
Saham TOBA Milik Opung Luhut Kebakaran, Aksi Jual Investor Marak
-
BRI Peduli Luncurkan 'Perahu Literasi' Tolitoli Demi Pendidikan Inklusif di Pesisir
-
Pabrik Sepatu Merek Nike di Tangerang PHK 2.804 Karyawan
-
Stok BBM SPBU BP-AKR Normal Kembali Setelah Sebulan Kosong: Shell dan Vivo Menyusul?
-
Dari Lulusan SMA, Bisa Kuliah Gratis dan Umrah: PNM Apresiasi Garda Terdepan Pemberdayaan Masyarakat
-
3 Fakta Pertemuan Xi Jinping-Trump: China dan AS 'Mesra', Perang Dagang Berakhir Damai?
-
Pertamina Buka Posko di Jatim: Ini Tata Cara Klaim Biaya Perbaikan Mesin
-
Sidak SPBU di Jatim, Bahlil Tindak Tegas Pertamina, Jika Benar Distribusikan BBM Tak Layak Edar!
-
Pertalite Dikeluhkan di Jatim, Pertamina Investigas BBM yang Disuplai Terminal Tuban dan Surabaya
-
Kinerja Keuangan BRI Kokoh, CASA Naik dan Likuiditas Terjaga Hingga Q3 2025