Suara.com - PT Pertamina (Persero) menjelaskan penyebab kerugian yang dihadapi pada semester I 2020 ke Komisi VI DPR RI dalam rapat dengar pendapat, Senin (31/8/2020).
Untuk diketahui, perusahan minyak milik negara itu menelan pil pahit alami rugi Rp 11,13 triliun pada Semester I 2020.
Menurut Direktur Keuangan PT Pertamina Emma Sri Martini, terdapat tiga alasan utama yang membuat kondisi keuangan perseroan memerah.
Pertama, kata Sri Martini, adanya penurunan tingkat penjualan selama masa pandemi covid-19.
"Saat pandemi covid-19, signifikan sekali penurunan demand, sehingga menyebabkan revenue sangat terdampak. Jadi berapa pun crude price sangat rendah dan juga karena demand tidak ada, tidak berdampak pada revenue kita. Ini yang sangat membuat PNL kita terdamoak khususnya di kuartal II," ujar Emma dalam RDP, Kamis (31/8/2020).
Namun demikian, Emma melihat penjualan pada akhir-akhir mulai meningkat. Bahkan trennya meningkat dalam tiga bulan terakhir ini.
"Posisi sales, April menuju Mei itu sudah ada peningkatan. Mei ke Juni sudah meningkat 7 persen. Dan terakhir di Juli menibgkat 7 persen. Ini terlihat bahwa trennya sudah kembali positif kalau dibandingkan drngan Juni 2019 menurunnya tajam 26 persen," jelas dia.
Alasan Kedua, lanjut Emma, fluktuasi rupiah juga mempengaruhi kondisi keuangan.
Ia menerangkan selama pandemi rupiah alami kontraksi sangat tajam, bahkan sempat menembus Rp 16.767 per 1 dolar AS.
Baca Juga: Istri Ngidam Naik Kereta Minyak Pertamina, Curhatan Suami Viral
"Jadi dari revenue turun dan selisih kurs kita sangat terdampak sekali. Kita lihat selisihnya sangat tajam sempat Maret Rp 16.767. Kalau kita bandingkan dengan desember Rp 13.900 inu yang menyebabkan secara buku kita mengalami selisih kurs yang sangat tajam," ucap dia.
Terakhir ketiga, Emma menyebut, pelemahan harga minyak Indonesia atau Indonesia Crude Price (ICP) sangat mempengarui kerugian.
Padahal, di lain sisi, stok minyak Pertamina sedang melimpah sehingga mempengaruhi nilai yang didapat.
"Sehingga kita tidak enjoy terhadap penurunan harga ICP. Sementara di kilang itu masih mengkonsumsi harga crude yang masih mahal karena ada . Secara oembukuan, harga pokoknya masih mahal tetapi harga jualnya sudah rendah karemaengikuti ICP terkini," tukas dia.
Berita Terkait
-
Istri Ngidam Naik Kereta Minyak Pertamina, Curhatan Suami Viral
-
Kapal Tanker Pertamina Tabrak Jamban, Warga Kocar-kacir Selamatkan Diri
-
Pertamina dan Pemprov Kalteng Dayagunakan Aset Jalan 60 Km
-
Kendala Emisi dan Bahan Bakar di Indonesia, KIA Belum Rilis Seltos Diesel
-
Erick Thohir Sebut Kerugian Pertamina Kecil Dibanding Exxon dan Eni
Terpopuler
- 6 Mobil Bekas untuk Pemula atau Pasangan Muda, Praktis dan Serba Hemat
- 4 Mobil Bekas dengan Sunroof Mulai 30 Jutaan, Kabin Luas Nyaman buat Keluarga
- Sulit Dibantah, Beredar Foto Diduga Ridwan Kamil dan Aura Kasih Liburan ke Eropa
- 5 Mobil Bekas 3 Baris 50 Jutaan dengan Suspensi Empuk, Nyaman Bawa Keluarga
- 5 Motor Jadul Bermesin Awet, Harga Murah Mulai 1 Jutaan: Super Irit Bensin, Idola Penggemar Retro
Pilihan
-
Bencana Sumatera 2025 Tekan Ekonomi Nasional, Biaya Pemulihan Melonjak Puluhan Triliun Rupiah
-
John Herdman Dikontrak PSSI 4 Tahun
-
Bukan Sekadar Tenda: Menanti Ruang Aman bagi Perempuan di Pengungsian
-
4 Rekomendasi HP Xiaomi Murah, RAM Besar Memori Jumbo untuk Pengguna Aktif
-
Cek di Sini Jadwal Lengkap Pengumuman BI-Rate Tahun 2026
Terkini
-
Program MBG: Bukan Pemicu Inflasi, Justru Jadi Mesin Ekonomi Rakyat
-
Pertamina Bawa Pulang Minyak Mentah Hasil Ngebor di Aljazair
-
OJK Beberkan Update Kasus Gagal Bayar P2P Akseleran
-
Relokasi Rampung, PLTG Tanjung Selor Berkapasitas 20 Mw Mulai Beroperasi
-
Pusing! Pedagang Lapor Harga Pangan Melonjak di Nataru, Cabai Rawit Tembus Rp 80.000/Kg
-
Support Pembiayaan, BSI Dukung Program Makan Bergizi Gratis
-
Apresiasi Ferry Irwandi, IKAPPI Usul Skema Distribusi Masif untuk Tekan Harga Pangan
-
Awas! Ada 4 Bakteri Berbahaya di Bawang Bombai Ilegal
-
Danantara Guyur Pinjaman Rp 2 Triliun ke BTN, Buat Apa?
-
Maknai Natal 2025, BRI Peduli Wujudkan Kepedulian Melalui Penyaluran Puluhan Ribu Paket Sembako