Suara.com - Penghapusan bahan bakar minyak tak ramah lingkungan seperti premium dan pertamax kembali dibahas dalam rapat dengar pendapat (RDP) Komisi VII DPR RI dengan PT Pertamina (Persero), Senin (31/8/2020).
Salah satu anggota Komisi VII Fraksi Partai Gerindra Mulan Jameela berkomentar, bisa saja Pertamina menghapus BBM tak ramah lingkungan.
Asalkan, kata Mulan, harga BBM ramah lingkungan seperti Pertamax bisa turun seperti harga premium.
"Masukan saja dari saya, mungkin apabila betul benar premium dan pertalite dihapus, apa memungkinkan harga pertamax ini bisa diturunkan. Mungkin bisa jadi sama dengan premium. Mungkin ini bisa jdi solusi," ujar Mulan di kompleks parlemen, Jakarta Senin (31/8/2020).
Dalam hal ini, Mulan yang juga istri Ahmad Dani itu meminta manajemen Pertamina untuk memikirkan secara matang kebijakan penghapusan BBM ini.
Jangan sampai kebijakan ini, tambahnya, justru memperberat beban perekonomian masyarakat.
Sebab, kata dia, bisa saja setelah BBM berbasis fosil dihapus, tapi masyarakat justru mengeluarkan uang lebih banyak untuk membeli BBM ramah lingkungan.
"Apakah pihak Pertamina sudah memikirkan dampaknya terhadap masyarakat? Karena kita tahu semua, warga mengalami ujian pandemi covid-19. Kalau Premium dan Pertalite dihapus tentu berdampak yang tidak baik kepada masyarakat," ucap dia.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama PT Pertamina Nicke Widyawati mengatakan, saat ini varian BBM di Indonesia lebih banyak dibandingkan negara-negara lain.
Ia mengungkapkan, terdapat 6 varian BBM di Indonesia. Sementara di negara-negara lain paling banter hanya ada 3 varian BBM.
Karenanya, lanjut Nicke, hal itu yang menjadi dasar ada rencana penghapus BBM tak ramah lingkungan.
Ditambah lagi, jelas Nicke, terdapat peraturan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutana yang mana minimum pemakaian bensin yait pada ron 91.
"Kalau ron 91 ada 2 produk yang tidak boleh lagi jual di pasar Premium dan Pertalite. Di atas 91 pertamax. Kita akan mencoba melakukan pengelolaan hal ini Premium dan Pertalite porsi konsumi paling besar. Kita akan mendorong konsumen yang mampu unuk beralih ke BBM yang ramah lingkungan," tukas dia.
Berita Terkait
-
Usut Korupsi LNG Pertamina, KPK Periksa Eks Sekretaris Perusahaan Tajudin Noor
-
Pertamina Jamin Pertamax Green 95 Aman dan Tak Turunkan Performa Mesin
-
Deretan Diskon BBM Pertamina Selama Oktober
-
Profil Rafly Aziz Anak Mulan Jameela yang Jarang Tersorot, Kini Baru Lulus Sarjana di Jepang
-
Mulan Jameela Punya Anak Berapa? Bahagia Hadiri Wisuda Putranya di Jepang
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Seharga NMax yang Jarang Rewel
- Here We Go! Peter Bosz: Saya Mau Jadi Pelatih Timnas yang Pernah Dilatih Kluivert
- 5 Mobil Keluarga 7 Seater Mulai Rp30 Jutaan, Irit dan Mudah Perawatan
- Sosok Timothy Anugerah, Mahasiswa Unud yang Meninggal Dunia dan Kisahnya Jadi Korban Bullying
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
Pilihan
-
Hasil Drawing SEA Games 2025: Timnas Indonesia U-23 Ketiban Sial!
-
Menkeu Purbaya Curigai Permainan Bunga Usai Tahu Duit Pemerintah Ratusan Triliun Ada di Bank
-
Pemerintah Buka Program Magang Nasional, Siapkan 100 Ribu Lowongan di Perusahaan Swasta Hingga BUMN
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori Besar untuk Orang Tua, Simpel dan Aman
-
Alhamdulillah! Peserta Magang Nasional Digaji UMP Plus Jaminan Sosial dari Prabowo
Terkini
-
BCA Akan Buyback Saham, Ini Bocoran Detailnya
-
Pelindo Terapkan TBS untuk Tingkatkan Kelancaran Arus Barang di Pelabuhan
-
BCA Buka Suara Tanggapi Rumor IPO Bank Digital Blu
-
Isu Kerenggangan Purbaya-Luhut Panas, Tak Saling Tegur Sapa Saat Sidang Kabinet
-
RI Targetkan Bisa Kelola Rp180 T Wakaf, Tapi Banyak Tantangan
-
PTBA Tawarkan Briket Tanpa Asap Sebagai Solusi Masak Murah Menu MBG
-
PTBA: Proyek DME Mulai 2026, Butuh Rp 40 Triliun untuk Bangun Pabrik
-
Perpres Sampah jadi Energi Diterbitkan, Bahlil Ajak Danantara Koordinasi
-
Menkeu Purbaya Tolak Usul Batas Defisit APBN di Atas 3 Persen
-
IHSG Meroket 2 Persen, Sentimen Redanya Perang Dagang Jadi Penyokong