Suara.com - Ketua Pelaksana Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) Erick Thohir meminta para pengusaha pemilik pabrik juga harus memperhatikan kondisi para karyawan. Sehingga, hal ini bisa mencegah adanya klaster penyebaran Covid-19.
Menteri BUMN bahkan mengancam akan menutup pabrik, jika pemilik acuh pada protokol kesehatan dan hanya mengejar pendapatan semata.
"Kalau pemilik pabriknya tidak sayang dengan karyawannya, yang mestinya shiftnya bisa dibagi dua (shift) tetap jadi satu, hanya mengejar pendapatan, ah ini saya rasa konsekuensinya juga harus dipertimbangkan, bukan enggak mungkin pabriknya ditutup," ujar Erick dalam konferensi pers secara virtual, Kamis (3/9/2020).
Menurut Erick, permintaan ini tak serta-merta melempar masalah kepada pemilik pabrik. Tapi di era kenormalan yang baru, ia mengingatkan pabrik harus disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan dan mengikuti pola kehidupan yang baru.
Selain itu, para karyawan juga diminta disiplin saat hendak pulang dari pabrik dengan cara mandi sebelum bertemu keluarga.
"Nah jadi kembali ke pabrik ya sama pemilik pabrik juga harus membantu pendisiplinan ini. Tidak bisa semua tergantung ke pemerintah. Pemerintah sudah memberi fasilitas yang luar biasa, apa? tadi bantuan subsidi gaji, kedua bagaimana pemerintah memberikan terus tes PCR. pemerintah berkampanye untuk pakai masker cuci tangan jaga jarak," papar Erick.
Mantan bos klub raksasa Italia Inter Milan ini menambahkan, adanya kluster pabrik juga tak lantas langsung menyalahkan pemerintah daerah. Sebab, yang tahu kegiatan pabrik dan apakah sesuai protokol yaitu pemilik pabrik itu sendiri.
"Jadi ada skala, tidak bisa hanya dipersalahkan pemimpin daerahnya. Nah ini kesinambungan gas dan rem. Jadi penting sekali pimpinan perusahaan berdisiplin, karena itu kita bicara panjang dengan Kadin, supaya mereka jadi bagian dari tim di komite," imbuh dia.
Untuk diketahui, belakangan muncul klaster pabrik yang mana ratusan karyawan pabrik terinfeksi Covid-19.
Baca Juga: Butuh Rp 75 Triliun untuk Vaksin 170 Juta Masyarakat Indonesia
Salah satunya, Pabrik LG Electronics di kawasan industri Cibitung, Bekasi, Jawa Barat ditutup sementara setelah 238 karyawannya dinyatakan positif terifeksi Covid-19, demikian diumumkan perusahaan, Selasa (25/8/2020).
Pabrik yang memproduksi televisi dan perangkat elektronik lainnya itu akan ditutup selama 9 hari. LG mengatakan akan segera melakukan pembersihan dan pemusnahan virus di area pabrik, untuk menjamin keselamatan pekerja.
"Perusahaan sudah mengetes semua pegawai yang bekerja di pabrik dan hanya mereka yang hasilnya negatif yang boleh kembali bekerja pekan depan," terang LG
Sementara itu Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito meminta meminta pabrik LG di Cibitung ditutup selama 14 hari untuk mencegah penyebaran Covid-19.
Wiku menyebut LG harus segera berkoordinasi dengan pemerintah daerah dan satgas covid-19 setempat agar penanggulangannya tepat.
"Apabila terjadi seperti ini dengan adanya 300 pekerja Yang dilaporkan terinfeksi Covid-19, kami mohon agar perusahaan tersebut pemerintah daerah melakukan evaluasi yang ketat," kata Wiku dalam konferensi pers di Istana Negara.
Berita Terkait
-
Butuh Rp 75 Triliun untuk Vaksin 170 Juta Masyarakat Indonesia
-
Vaksin Corona Berbayar Ajang Pemerintah Cari Uang, Ini Kata Erick Thohir
-
Berapa Harga Vaksin Covid-19 Merah Putih Khusus Orang Kaya? Ini Kata Erick
-
Remehkan Covid-19 di Pasar Rebo Disuruh Masuk Peti Mati Tiru Mayat
-
Reisa Ingatkan Kita: Mengulang Lagi Kalimat yang Sama, Sudah Terlalu Banyak
Terpopuler
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Siapa Zamroni Aziz? Kepala Kanwil Kemenag NTB, Viral Lempar Gagang Mikrofon Saat Lantik Pejabat!
- Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Masa Kecil Bareng Pacar, Hasil Realistis dan Lucu
- Bali United: 1 Kemenangan, 2 Kekalahan, Johnny Jansen Dipecat?
- 10 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 September 2025, Kesempatan Klaim Pemain OVR 110-111
Pilihan
-
Prabowo: Indonesia Mengakui dan Jamin Keamanan Israel Jika Palestina Merdeka
-
Profil Glory Lamria: Diaspora Viral Usai Kunjungan Presiden di Amerika Serikat
-
Analisis IHSG Hari Ini Usai Wall Street Cetak Rekor Didorong Harga Saham Nvidia
-
Stanley Matthews: Peraih Ballon dOr Pertama yang Bermain hingga Usia 50 Tahun
-
Jordi Amat Tak Sabar Bela Timnas Indonesia Hadapi Arab Saudi
Terkini
-
RI Gali Investasi Hilirisasi Alumunium di Jepang
-
DPR Setujui Anggito Abimanyu Jadi Ketua Dewan Komisioner LPS 2025-2030
-
Analisis IHSG Hari Ini Usai Wall Street Cetak Rekor Didorong Harga Saham Nvidia
-
BGN Bentuk Tim Sendiri Teliti Keracunan MBG: Apa Betul Keracunan atau Alergi?
-
Lagi, LPS Pangkas Tingkat Bunga Penjaminan Bank Jadi 3,5 Persen
-
Laba BSI Tumbuh Tinggi, Dua Bisnis Ini Jadi Kontributor Utama
-
Pemda Kaltim Protes Dana Transfer Daerah Dipotong: Kami Penyumbang Penerimaan Negara!
-
Didorong Keputusan The Fed, Harga Emas Antam Kembali Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Masa
-
Ekonomi Hari Ini: Asing Borong, Saham CDIA dan BUMI Jadi Idola, USD 1 Tembus Rp 16.600
-
Bea Cukai Siap-siap! Menkeu Purbaya Incar Becuk dan e-Commerce "Sweeping" Rokok Ilegal