Suara.com - Wakil Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Suryadi Sasmita mengingatkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan agar penerapan PSBB tak membuat kegiatan ekonomi berhenti.
Sebab, katanya, jika kegiatan ekonomi berhenti maka akan memberikan akibat yang luas. Misalnya, para pengusaha akan gulung tikar dan tak bisa memberikan gaji kepada karyawannya.
"Ekonomi jangan sampai mati, kalau ekonomi mati, mati semua. Pemerintah engga dapat pajak, karyawan engga dapat gaji, pengusaha rugi juga engga bisa bayar pajak engga bisa bayar karyawan, mati semua," ujar Suryadi saat dihubungi Suara.com, Senin (14/9/2020).
Menurut Suryadi, keputusan yang dijalankan Anies dalam penerapan PSBB ini sangat tak diterima oleh siapa pun, bahkan dunia. Buktinya, terang dia, pasar saham langsung anjlok, setelah adanya pengumuman PSBB.
"Saham langsung anjlok sampai berhenti, dolar AS juga langsung tinggi. Kalau keputusan bagus, saham bagus, Kalau saham turun anjlok, berarti keputusannya salah," ucap dia.
Suryadi menambahkan, harusnya Anies Baswedan bisa mengetahui penyebab banyaknya kasus positif, sehingga kebijakannya bisa terarah tanpa harus menghambat kegiatan ekonomi.
"Yang logis aaja, keramaian tutup, angkutan umum dibenerin," imbuh Suryadi.
Sebelumnya, Suryadi merasa keberatan terhadap kebijakan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang akan menutup perkantoran jika terdapat karyawan positif covid-19.
Menurutnya, perkantoran bukan menjadi sumber penyebaran covid-19. Justru, lanjutnya, karyawan yang terpapar covid-19 berasal dari angkutan umum.
Hal ini, ia buktikan dengan persentase penyebaran angkutan umum dan keramaian di tempat rekreasi yang membuat kasus positif covid-19 makin banyak.
"Perkantoran itu hampir karyawannya angkutan umum. Nah jadi kalau kita lihat begitu, yang mesti diberesin oleh Pemprov adalah yang bermasalah, jangan yang engga bermasalah," kata Suryadi.
Baca Juga: Perusahaan di Bekasi Diminta Tak Beroperasi, Apindo: Belum Diajak Bicara
Suryadi menuturkan, banyaknya kasus di DKI Jakarta juga disebabkan pengawasan dari Pemeritah Provinsi yang lemah. Ia menjelaskan, petugas lapangan kurang tegas dalam memberikan sanksi kepada masyarakat.
"Saya menilai, apa yang salah itu yang dibenerin, apa yang kurang itu perkuat, pengawasan kurang perkuat dong minta bantuan TNI dan Polri. Angkutan umum bermasalah ya diberesin dong angkutan umumnya, sehingga engga dempet. Jalan keluarnya harus logis, pakai logika, jangan ambil keputusan tanpa lihat sebabnya," tukas dia.
Berita Terkait
-
Doni Monardo: Satgas Covid-19 Dilibatkan saat Penyusuan Pergub PSBB Jakarta
-
Lagi, Kota Bogor Perpanjang PSBM Jam Malam Dua Pekan
-
Hari Pertama PSBB Total, 879 Orang Positif Corona di Jakarta
-
Ridwan Kamil: Bogor, Bekasi dan Depok PSBB Ketat!
-
Sejumlah Kepala Daerah Sudutkan Anies, Rocky Gerung: Kayak Kerjaan Preman
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
PNM Raih Penghargaan Internasional Kategori Best Microfinance Sukuk 2025
-
Bersama Bibit.id dan Stockbit, Temukan Peluang Baru Lewat Portrait of Possibilities
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
Bansos PKH Oktober 2025 Kapan Cair? Ini Kepastian Jadwal, Besaran Dana dan Cara Cek Status
-
Profil PT Cakra Buana Resources Energi Tbk (CBRE), Ini Sosok Pemiliknya
-
BRI Ajak Warga Surabaya Temukan Hunian & Kendaraan Impian di Consumer BRI Expo 2025
-
TikTok Dibekukan Komdigi Usai Tolak Serahkan Data Konten Live Streaming Demo
-
Maganghub Kemnaker: Syarat, Jadwal Pendaftaran, Uang Saku dan Sektor Pekerjaan
-
Perusahaan Ini Sulap Lahan Bekas Tambang jadi Sumber Air Bersih
-
2 Hari 2 Kilang Minyak Besar Terbakar Hebat, Ini 5 Faktanya