Suara.com - Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat terus berupaya melaksanakan pembangunan rumah layak huni untuk masyarakat terus dilaksanakan Kementerian PUPR di seluruh Indonesia melalui Program BSPS atau yang lebih dikenal sebagai bedah rumah. Salah satunya lokasi pembangunan bedah rumah adalah di Desa Batumerah, Kota Ambon Provinsi Maluku.
Adanya penyaluran Program Bedah Rumah pun mendapatkan dukungan dari pemerintah daerah setempat dan masyarakat. Program bedah rumah tersebut selain bisa meningkatkan kualitas rumah yang sebelumnya tidak layak huni menjadi layak huni, juga membuat para penghuninya menjadi lebih bahagia karena bisa tinggal di rumah yang nyaman di tengah pandemi Covid-19 ini.
Salah seorang penerima bantuan bedah rumah di desa tersebut, Nabila Wutwensa mengungkapkan, sebelum mendapatkan bantuan tersebut kondisi rumahnya tidak layak huni. Hal itu kemudian menjadi perhatian tenaga fasilitator lapangan (TFL) Program BSPS yang melakukan pendataan RumahTidak Layak Huni (RTLH) di daerah tersebut.
Setelah di data dan dinyatakan berhak mendapatkan bantuan senilai Rp 17,5 juta, dirinya bersama suami dan para tetangga saling bahu membahu membangun rumahnya. Adanya pendampingan dari TFL juga membuat dirinya yakin rumahnya bisa dibangun dengan baik.
“Beta cuma mau bilang banyak terimakasih buat Menteri PUPR dan Kepala Balai Perumahan Maluku yang sudah bantu beta, kasi bae beta punya rumah, dangke banya,” ucap Nabila Wutwensa saat dikunjungi petugas dari Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan (BP2P) Maluku beberapa waktu lalu.
Hal senada juga disampaikan Onyong, warga Desa Hunuth yang juga menerima bantuan bedah rumah dari Kementerian PUPR. Menurutnya, bantuan bedah rumah sangat bermanfaat bagi masyarakat apalagi di masa pandemi Covid-19.
"Sekarang saya dan keluarga bisa lebih nyaman tinggal di rumah berkat bantuan bedah rumah dari Kementerian PUPR," katanya.
Kepala Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan (BP2P) Maluku, Yones Yubilia Biring, mengatakan Program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) merupakan program pemerintah yang ditujukan bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) yang rumahnya dikategorikan tidak layak huni menjadi layak untuk dihuni.
Untuk itu dana stimulan yang diberikan oleh pemerintah sejumlah Rp.17,5 juta kepada penerima bantuan (PB) dapat dipergunakan sebagaimana mestinya untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas hunian yang dimiliki.
Baca Juga: Belum Terima Hasil Simulasi Jalur Sepeda di Tol, PUPR: Mungkin Belum Siap
Sebagai informasi, Desa Batumerah di Kota Ambon mendapat bantuan Program BSPS sebanyak 40 unit. Dari jumlah tersebut sebanyak 28 unit rumah yang telah selesai pembangunan fisiknya, sementara 12 unit tersisa dalam proses penyelesaian pembangunan tahap akhir.
Sedangkan Desa Hunuth memperoleh bantuan bedah rumah untuk 45 unit yang seluruhnya sudah selesai proses pembangunannya. Selain itu, bedah rumah di Kota Ambon juga dilaksanakan di Desa Ssilale (23 unit) dan Desa Nusaniwe (20 unit).
“Kami siap membantu masyarakat untuk melakukan bedah rumah. Adanya keswadayaan dan dukungan masyarakat membuat Program bedah rumah ini bisa berjalan lancar di lapangan," kata Kepala BP2P Maluku Yones Yubilia didampingi Kepala Satuan Kerja Non Vertikal Tertentu (SNVT) Penyediaan Perumahan Provinsi Maluku, Refi Latuamury dan Pejabat Pembuat Komitmen Rumah Swadaya (PPK Ruswa) Sadli Soleman saat melakukan kunjungan lapangan ke lokasi pembangunan bedah rumah.
Dirjen Perumahan Kementerian PUPR, Khalawi Abdul Hamid mengungkapkan, Program BSPS menjadi program pemerintah yang sangat dibutuhkan masyarakat. Terlebih bagi masyarakat berpenghasilan rendah yang rumahnya dikategorikan tidak layak huni. Bantuan ini juga sesuai dengan amanat Presiden Joko Widodo guna mewujudkan Program Sejuta Rumah bagi masyarakat di Indonesia.
"Program BSPS hanyalah stimulan yang diberikan oleh pemerintah kepada masyarakat untuk mewujudkan rumah yang layak huni. Jadi program ini harus di dukung dan dana yang disalurkan dapat dipergunakan sebaik mungkin di lapangan," harapnya.
Berita Terkait
-
Hampir 85 Persen, Jalan Tol Serpong - Cinere Ditarget Rampung 2021
-
Tol Pekanbaru-Dumai akan Dicek Kelayakan, Pembebasan Lahan dalam Proses
-
Pemerintah Bangun Rusunawa bagi ASN di Papua Barat
-
Melalui BSPS, PUPR Ajak Masyarakat Berpenghasilan Rendah Miliki Rumah Layak
-
Pemindahan Ibu Kota Negara ke Kalimantan Ditunda Imbas Corona
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 7 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Alpha Arbutin untuk Hilangkan Flek Hitam di Usia 40 Tahun
- 7 Pilihan Parfum HMNS Terbaik yang Wanginya Meninggalkan Jejak dan Awet
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
-
Dari AMSI Awards 2025: Suara.com Raih Kategori Inovasi Strategi Pertumbuhan Media Sosial
-
3 Rekomendasi HP Xiaomi 1 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Besar, Lancar untuk Multitasking Harian
-
Tukin Anak Buah Bahlil Naik 100 Persen, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tahu!
-
Menkeu Purbaya Mau Tangkap Pelaku Bisnis Thrifting
Terkini
-
Jurus Korporasi Besar Jamin Keberlanjutan UMKM Lewat Pinjaman Nol Persen!
-
Purbaya Sepakat sama Jokowi Proyek Whoosh Bukan Cari Laba, Tapi Perlu Dikembangkan Lagi
-
Dorong Pembiayaan Syariah Indonesia, Eximbank dan ICD Perkuat Kerja Sama Strategis
-
Respon Bahlil Setelah Dedi Mulyadi Cabut 26 Izin Pertambangan di Bogor
-
Buruh IHT Lega, Gempuran PHK Diprediksi Bisa Diredam Lewat Kebijakan Menkeu Purbaya
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
-
IHSG Merosot Lagi Hari Ini, Investor Masih Tunggu Pertemuan AS-China
-
Ada Demo Ribut-ribut di Agustus, Menkeu Purbaya Pesimistis Kondisi Ekonomi Kuartal III
-
Bahlil Blak-blakan Hilirisasi Indonesia Beda dari China dan Korea, Ini Penyebabnya
-
Purbaya Akui Pertumbuhan Ekonomi Q3 2025 Lambat, Tapi Warga Mulai Percaya Prabowo