Suara.com - Harga emas melonjak 1 persen dan kembali lagi ke level 1.900 dolar AS di tengah harapan stimulus AS yang dapat membantu meringankan penderitaan ekonomi dari virus corona. Sementara, dolar yang lebih lemah juga mendorong daya tarik emas.
Mengutip CNBC, Jumat (2/10/2020) harga emas di pasar spot melesat 1,2 persen menjadi 1.907,46 dolar AS per ounce, setelah mencapai level tertingginya sejak 22 September di 1.911,66 dolar AS per ounce.
Sedangkan emas berjangka Amerika Serikat ditutup melejit 1,1 persen menjadi 1.916,30 dolar AS per ounce.
Investor mencermati pertemuan antara Ketua DPR AS Nancy Pelosi dan Menteri Keuangan Steven Mnuchin untuk mencapai kesepakatan tentang RUU bantuan Covid-19 yang telah lama ditunggu-tunggu.
Dia mengatakan penerobosan penghalang psikologis level 1.900 dolar AS itu dapat mendorong pasar secara teknikal bergerak sedikit lebih tinggi.
Dolar jatuh ke level terendah lebih dari satu pekan versus sekeranjang rivalnya, membuat emas lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya.
Sementara itu, aktivitas manufaktur AS secara tak terduga melambat pada September karena pesanan baru melemah, sedangkan klaim pengangguran mingguan Amerika tercatat lebih rendah tetapi tetap pada tingkat resesi, yang semakin memperkuat daya tarik safe-haven emas.
Logam lainnya, perak naik 3 persen menjadi 23,92 dolar AS per ounce. Platinum naik 1,1 persen menjadi 897,71 dolar AS per ounce, sementara paladium meningkat 1 persen menjadi 2.317,62 dolar AS per ounce.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Jelang Akhir Tahun Realisasi Penyaluran KUR Tembus Rp240 Triliun
-
Jabar Incar PDRB Rp4.000 Triliun dan Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen
-
BRI Insurance Bidik Potensi Pasar yang Belum Tersentuh Asuransi
-
Cara SIG Lindungi Infrastruktur Vital Perusahaan dari Serangan Hacker
-
Dukung Implementasi SEOJK No. 7/SEOJK.05/2025, AdMedika Perkuat Peran Dewan Penasihat Medis
-
Fakta-fakta RPP Demutualisasi BEI yang Disiapkan Kemenkeu
-
Rincian Pajak UMKM dan Penghapusan Batas Waktu Tarif 0,5 Persen
-
Tips Efisiensi Bisnis dengan Switchgear Digital, Tekan OPEX Hingga 30 Persen
-
Indef: Pedagang Thrifting Informal, Lebih Bahaya Kalau Industri Tekstil yang Formal Hancur
-
Permata Bank Targetkan Raup Rp 100 Miliar dari GJAW 2025