Suara.com - Sebagain besar di wilayah Jawa Barat saat ini tengah mengalami musim kemarau. Para peternak khususnya yang ada di Indramayu kesulitan untuk mendapatkan air.
Melihat kondisi tersebut, pemerintah melalui Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian membangun embung. Embung ini terbukti mampu membantu berbagai subsektor pertanian, termasuk peternakan.
Embung merupakan salah satu upaya konservasi air tepat guna, harus berada dalam kawasan peternakan (ruminansia) yang peruntukannya untuk Hijauan Pakan Ternak (HPT), sanitasi dan minum ternak agar kebutuhan air untuk usaha ternak terpenuhi utamanya saat musim kemarau.
Melalui Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Indramayu, telah terealisasi 1 unit bangunan embung peternakan pada 31 Juli 2020 pada lokasi Kelompok Ternak Sri Sumber Tirta I Desa Cangkingan Kecamatan Kedokanbunder.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan, pembangunan embung ini sangat diperlukan bagi sub sektor peternakan. Menurutnya, embung peternakan akan sangat berarti bagi kelangsungan usaha peternakan sapi potong yang dikelola kelompok ternak yang kerap kali mengalami kekurangan air pada musim kemarau.
“Kita ingin usaha peternakan bisa terus berproduksi dalam kondisi apa pun, termasuk saat musim kemarau dan pandemi Covid-19. Kementerian Pertanian turut menjaga hal tersebut dengan membangun embung. Kita berharap embung peternakan bisa dimanfaatkan dengan baik oleh peternak dan bisa berdampak pada peningkatan produksi daging nasional,” katanya, Jumat (2/10/2020).
Saat dilakukan monitoring dan evaluasi di puncak musim kemarau 2020 dan masa pandemi covid-19 ini, bangunan embung mampu menjadi salah satu solusi permasalahan kekurangan air pada setiap musim kemarau.
Air embung dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan air bagi ternak yang ada di kawasan kandang tersebut dan juga tanaman hijauan pakan ternak baik yang ada di kebun rumput maupun sepanjang pinggiran sungai sekitar kandang.
Sementara Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian Sarwo Edhy mengatakan, Ditjen PSP serius dalam menangani persoalan kekeringan melalui penyediaan infrastruktur irigasi pertanian berupa bangunan embung. Apalagi. Embung mampu mendukung semua subsektor pertanian.
Baca Juga: Kementan Salurkan 11 Ribu Kartu Tani di Kotawaringin Barat
“Embung harus bisa meningkatkan produksi pertanian pada semua sub sektor, baik itu sub sektor tanaman pangan, sub sektor hortikultura, sub sektor perkebunan maupun sub sektor peternakan. Sehingga yang menjadi skala prioritas adalah pada lokasi yang rawan terdampak bencana kekeringan dan kebanjiran akibat anomali iklim. Pun tidak terlepas dari pengelolaan dan pemeliharaan yang baik dari Poktan dan Gapoktan yang ada di sekitar embung peternakan, semua harus bersama-sama menjaganya,” tuturnya.
Ungkapan serupa disampaikan Direktur Irigasi Pertanian Rahmanto. Menurutnya, di Tahun 2020 ini telah dialokasikan embung peternakan 1 unit di Kabupaten Indramayu.
“Pembangunan embung mendukung peternakan memang tidak sebanyak alokasi bangunan embung mendukung tanaman pangan pada umumnya, hal tersebut dikarenakan tim teknis Kabupaten masih sulit memenuhi kriteria teknis yang dipersyaratkan,” katanya.
Kepala Bidang Prasarana Sarana Dan Penyuluhan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Indramayu, Dadang Supriatna, mengatakan bantuan embung dari PSP sangat berarti bagi keberlanjutan usaha ternak sapi potong yang dibudidayakan Kelompok Ternak Sri Sumber Tirta I.
“Harapannya dapat mendukung program pemerintah untuk swasembada daging. Paling tidak berperan serta dalam memenuhi kebutuhan daging sapi Kabupaten Indramayu yang selama ini masih sangat tergantung pada sapi-sapi yang didatangkan dari Jawa Tengah dan Jawa Timur,” ujarnya.
Ketua Kelompok Ternak Sri Sumber Tirta I, Charida, mengucapkan terima kasih kepada Kementerian Pertanian melalui Ditjen PSP atau bantuan embung ini.
Berita Terkait
-
Upaya Mencapai Swasembada Daging Sapi di Tengah Pandemi
-
Pemerintah Bantu Masyarakat Lampung Selatan dalam Bentuk Padat Karya
-
TNI Ikut Serta Menjamin Ketersediaan Pangan bagi Masyarakat Indonesia
-
Kementan Salurkan 11 Ribu Kartu Tani di Kotawaringin Barat
-
Di Tengah Pandemi Covid-19, Petani di Pesisir Pantai Cilacap Panen Raya
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Nama Pegawai BRI Selalu Dalam Doa, Meski Wajahnya Telah Lupa
-
Pemerintah Siapkan 'Karpet Merah' untuk Pulangkan Dolar WNI yang Parkir di Luar Negeri
-
Spesifikasi E6900H dan Wheel Loader L980HEV SDLG Indonesia
-
Kartu Debit Jago Syariah Kian Populer di Luar Negeri, Transaksi Terus Tumbuh
-
BRI Dukung JJC Rumah Jahit, UMKM Perempuan dengan Omzet Miliaran Rupiah
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Bahlil 'Sentil' Pertamina: Pelayanan dan Kualitas BBM Harus Di-upgrade, Jangan Kalah dari Swasta!
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Program AND untuk 71 SLB, Bantuan Telkom Dalam Memperkuat Akses Digitalisasi Pendidikan
-
Dari Anak Tukang Becak, KUR BRI Bantu Slamet Bangun Usaha Gilingan hingga Bisa Beli Tanah dan Mobil