Suara.com - Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Kasad), Jenderal TNI Andika Perkasa menyampaikan, pihaknya akan ikut serta dalam menjamin ketersediaan bahan pangan bagi masyarakat Indonesia. Hal itu dibuktikannya di Kalimantan Tengah (Kalteng), saat pengolahan lahan tahap pertama Program Food Estate.
"Kebetulan Mentan (Menteri Pertanian) ingin menggandeng, maka kami siap," katanya, dalam pendandatanganan kerja sama antara Kementerian Pertanian (Kementan) dengan TNI Angkatan Darat (TNI AD), Jakarta, Selasa (29/9/2020).
"Pulang Pisau dan Kapuas yang dimulai September ini. Target sebenarnya di September hanya 1.921 hektare, namun kita, sampai hari ini sudah mengolah 4.200 hektare," ungkapnya.
Andika optimistis, pada November, pengolahan lahan untuk Pulang Pisau akan selesai, yang kemudian akan dilanjutkan mengolah lahan di Kapuas pada Oktober hingga Desember.
Pada kesempatan itu, Andika juga menyebut, ketersediaan alat dan mesin pertanian (alsintan) berupa traktor roda empat apung harus segera direalisasikan.
"Ini kan lahannya rawa, sehingga jika tidak dimodifikasi dengan ban apung bisa tenggelam. Saat ini, sudah ada 217 traktor roda empat dan 30 sudah dimodifikasi menjadi traktor apung," katanya.
Menanggapi keseriusan dan semangat Andika dan jajarannya, Mentan, Syahrul Yasin Limpo menyampaikan apresiasinya atas integritas dan dedikasi TNI.
"Saya ini anak tentara, jadi bisa merasakan juga semangat Jenderal Andika dan tentaradi seluruh Indonesia," ujarnya.
Lelaki yang akrab dipanggil "Komandan" ini menjelaskan, pertanian, pada umumnya didominasi oleh petani kecil, namun kontribusi mereka untuk menyediakan produksi pertanian, khususnya bahan pangan, sangat dibutuhkan.
Baca Juga: DPR : Alsintan Jadi Terobosan Kementan Tingkatkan Nilai Tambah Petani
"Saat sektor lain hampir tidak tumbuh di saat pandemi ini, maka performa pertanian tumbuh cukup membanggakan. Penyumbang PDB tertinggi pada triwulan II," katanya.
Syahrul mengatakan, PDB pertanian tumbuh 16,24 persen pada triwulan-II 2020 (q to q) dan bahkan secara year on year (yoy), sektor pertanian tetap berkontribusi positif karena tumbuh 2,19 persen. Capaian tersebut, menurutnya ditopang subsektor tanaman pangan yang tumbuh paling tinggi, yakni sebesar 9,23 persen.
"Kita patut bersyukur, pertanian adalah sektor yang mampu menunjukkan kinerjanya di tengah kondisi pandemi wabah Covid-19. Di saat sektor lainnya terpuruk, justru pertanian yang meningkat tajam," jelasnya.
Di akhir sambutannya, Andika, yang lulusan Akademi Militer tahun 1987 menyampaikan dukungannya.
"Intinya, tidak ada kata lain, selain kami akan all out membantu Pak Menteri. Seluruh jajaran TNI AD akan siap membantu," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Kementan Salurkan 11 Ribu Kartu Tani di Kotawaringin Barat
-
Di Tengah Pandemi Covid-19, Petani di Pesisir Pantai Cilacap Panen Raya
-
RJIT Ditjen PSP Kementan Mampu Tingkatkan Luas Ocoran
-
Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier Dilakukan untuk Menunjang Pertanian
-
Rehabilitasi Jaringan Irigasi Mampu Aliri 100 Hektare Sawah di Cirebon
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
BTN Sudah Salurkan 129.687 KPR Subsidi
-
Seluruh Pekerja PT Freeport Indonesia Tertimbun Longsor Sudah Ditemukan, Begini Kondisinya
-
OJK: Peluang Kecanggihan Teknologi Infomasi di Industri Keuangan, Apa Untungnya?
-
Berkomitmen pada Keberlanjutan, Brantas Abipraya Meraih Platinum Award CSRSDGESG 2025
-
Rupiah Dibuka Demam Lawan Dolar Pada Perdagangan Hari Ini, Sentuh Level Rp 16.591
-
IHSG Dibuka Menghijau, Tiga Saham Bank Ini Malah Berwarna Merah
-
PLTS Terapung di Waduk Saguling Mulai Dibangun, Bisa Suplai Listrik 50 Ribu Rumah
-
OPEC+ Ngotot Tambah Produksi 137 Ribu BPH, Pasar Panik!
-
Ekonom Sarankan Pemerintah Beri Diskon Tarif Listrik Lagi Demi Daya Beli
-
IHSG Dibuka Hijau, Investor Pantau Data Ekonomi Domestik Penting.