Suara.com - Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) merupakan instrumen fiskal untuk mewujudkan ketahanan pangan di dalam negeri. Salah satu program strategis yang termasuk dalam APBN 2021 akan difokuskan untuk mewujudkan ketahanan pangan melalui dukungan pemulihan ekonomi dan revitalisasi sistem pangan nasional ,serta pengembangan food estate (lumbung pangan).
"Saya kira, kita harus dukung APBN sebagai instrumen fiskal untuk mewujudkan ketahanan pangan di dalam negeri," ujar Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati, Jakarta, Minggu (11/10/2020).
Menurut Menkeu, Program Food Estate merupakan upaya pemerintah untuk menciptakan ketahanan pangan, dengan meningkatkan produktivitas di luar Pulau Jawa serta bagian dari reformasi struktural yang telah diakomodasi di dalam APBN 2021.
Sementara itu, Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo menjelaskan, food estate merupakan program jangka panjang yang dapat menciptakan lapangan kerja baru di pedesaan. Program ini juga mampu meningkatkan pendapatan keluarga petani dan memastikan ketahanan pangan secara nasional.
Dengan program ini, kata Syahrul, nantinya akan ada kelompok tani yang menggarap lahan seluas 100 hektare dan lahan per 1.000 hektare akan digarap oleh gabungan kelompok tani yang dikorporasikan menjadi lebih besar lagi, hingga 10.000 hektare.
"Petani diharapkan tidak lagi menjual gabah secara murah. Artinya, semua harus hilirisasi dan industrinya harus dirancang dengan baik," katanya.
Kawasan pengembangan food estate di Provinsi Kalimantan Tengah akan dijadikan sebagai lahan percontohan, dengan penerapan sentuhan teknologi pertanian modern, sehingga budi daya pertaniannya berbeda dari cara tradisional.
"Dalam proyek lintas kementerian ini, penerapan mekanisasi serta teknologi pertanian diharapkan dapat mengoptimalkan rawa menjadi lahan pertanian produktif dan meningkatkan produksi pertanian," tutupnya.
Baca Juga: DPR : Alsintan Jadi Terobosan Kementan Tingkatkan Nilai Tambah Petani
Berita Terkait
-
Mentan Perkuat Akselerasi Hulu hingga Hilir di Sukabumi
-
Kementan : Ini Kunci Sukses Jalankan Food Estate
-
ALF 2020: Pandemi Covid-19 Sebagai Pengingat Bagi Sistem Pangan
-
Ikut Asuransi Usaha Tani Padi, Petani di Sumbawa Barat Dipastikan Tak Rugi
-
Lumbung Padi di Kalteng Jadi Lahan Percontohan dengan Teknologi Modern
Terpopuler
- 5 Mobil Sedan Bekas yang Jarang Rewel untuk Orang Tua
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- 5 Sepatu Lari Hoka Diskon 50% di Sports Station, Akhir Tahun Makin Hemat
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman Skechers Buat Jalan-Jalan, Cocok Buat Traveling dan Harian
- 6 Mobil Bekas untuk Pemula atau Pasangan Muda, Praktis dan Serba Hemat
Pilihan
-
Bencana Sumatera 2025 Tekan Ekonomi Nasional, Biaya Pemulihan Melonjak Puluhan Triliun Rupiah
-
John Herdman Dikontrak PSSI 4 Tahun
-
Bukan Sekadar Tenda: Menanti Ruang Aman bagi Perempuan di Pengungsian
-
4 Rekomendasi HP Xiaomi Murah, RAM Besar Memori Jumbo untuk Pengguna Aktif
-
Cek di Sini Jadwal Lengkap Pengumuman BI-Rate Tahun 2026
Terkini
-
Profil PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB): Saham, Pemilik, dan Keuangan
-
Cek dan Unduh SK PPPK Paruh Waktu di MyASN
-
Bencana Sumatera 2025 Tekan Ekonomi Nasional, Biaya Pemulihan Melonjak Puluhan Triliun Rupiah
-
BSU BPJS Ketenagakerjaan Cair Tahun 2026? Ini Faktanya
-
Purbaya dan Tito Surati Pemda, Minta Kurangi Seminar hingga Perjalanan Dinas demi Efisiensi
-
Tren Mudik Hijau Melesat: Pengguna Mobil Listrik Naik Dua Kali Lipat, PLN Siagakan 4.516 SPKLU
-
UMK Tangerang Tertinggi, Ini Daftar Upah Kota dan Kabupaten di Banten 2026
-
Mengapa SK PPPK Paruh Waktu Belum Muncul di MyASN? Ini Solusinya
-
Purbaya Minta 'BUMN Kemenkeu' Turun Tangan Dorong Pertumbuhan Ekonomi
-
BNPB: Rumah Korban Bencana Aceh dan Sumatera Dilengkapi Sertifikat Tanah Resmi