Suara.com - Harga minyak dunia kembali tertekan imbas rencana produsen minyak Libya meningkatkan produksi meski permintaan akan bahan bakar masih rendah imbas pandemi virus corona atau Covid-19.
Mengutip CNBC, Selasa (20/10/2020) minyak mentah berjangka Brent, patokan internasional, ditutup turun 31 sen menjadi 42,62 dollar AS per barel.
Sementara itu, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI), patokan Amerika Serikat, melemah 5 sen menjadi menetap di 40,83 dollar AS per barel.
Arab Saudi, anggota terbesar Organisasi Negara Eksportir Minyak, mengatakan tidak ada yang meragukan komitmen kelompok tersebut untuk memberikan dukungan, sementara tiga narasumber dari negara-negara produsen mengatakan peningkatan produksi yang direncanakan dari Januari dapat dibatalkan jika perlu.
OPEC Plus, kelompok OPEC dan sekutunya termasuk Rusia, membatasi produksi minyak sebesar 7,7 juta barel per hari (bph), turun dari pemotongan 9,7 juta bph, dan akan mengurangi pemangkasan 2 juta bph lagi pada Januari.
Membebani harga, Libya secara signifikan meningkatkan produksinya setelah pelonggaran blokade oleh pasukan timur pada September.
Ladang minyak Abu Attifel berkapasitas 70.000 bph diperkirakan memulai kembali aktivitas pada 24 Oktober setelah ditutup selama berbulan-bulan.
Sementara itu kasus virus corona di seluruh dunia melampaui 40 juta jiwa. Banyak negara Eropa kembali memperketat pembatasan sosial.
Baca Juga: Lindungi Komorbid dari Covid-19, Bupati Banyumas Gunakan Minyak Kayu Putih
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Dukung Implementasi SEOJK No. 7/SEOJK.05/2025, AdMedika Perkuat Peran Dewan Penasihat Medis
-
Fakta-fakta RPP Demutualisasi BEI yang Disiapkan Kemenkeu
-
Rincian Pajak UMKM dan Penghapusan Batas Waktu Tarif 0,5 Persen
-
Tips Efisiensi Bisnis dengan Switchgear Digital, Tekan OPEX Hingga 30 Persen
-
Indef: Pedagang Thrifting Informal, Lebih Bahaya Kalau Industri Tekstil yang Formal Hancur
-
Permata Bank Targetkan Raup Rp 100 Miliar dari GJAW 2025
-
Bolehkah JHT diklaim Segera Setelah Resign? Di Atas 15 Juta, Ada Aturan Khusus
-
Kereta Gantung Rinjani: Proyek 'Rp6,7 Triliun', Investor China Ternyata Tidak Terdaftar
-
Impor Teksil Ilegal Lebih Berbahaya dari Thrifting
-
Kilang Balikpapan Diresmikan 17 Desember, Bahlil Janji Swasembada Energi di 2026