Suara.com - Tenaga nuklir dapat memberikan manfaat kepada masyarakat, tetapi pada sisi yang lain juga mempunyai resiko bila tidak dilakukan pengawasan dengan baik.
Karenanya untuk mengurangi terjadinya potensi resiko tersebut maka diperlukan pengawasan yang ketat dengan berdasar pada aspek safety, security, dan safeguards (3S).
Pemanfaatan tenaga nuklir harus memenuhi tingkat keselamatan dan keamanan yang sesuai dengan ketentuan dan persyaratan yang berlaku.
Ilmu pengetahuan dan teknologi tentang pemanfaatan tenaga nuklir memberikan peluang berarti bagi masyarakat, seperti pemanfaatan tenaga nuklir untuk memenuhi kebutuhan listrik di masa yang akan datang yang pada akhirnya diharapkan dapat mencapai kesejahteraan dan kemandirian energi pada bangsa Indonesia.
Kepala Badan Pengawas Teknologi Nuklir (Bapeten Jazi) Eko Istiyanto menyampaikan harapannya, peran lebih aktif dari pemikir-pemikir ilmiah di bidang nuklir akan meningkat secara proporsional dengan peran kepakaran di semua bidang.
"Semua faktor yang berpotensi mempengaruhi pemanfaatan penggunaan tenaga nuklir, serta pengawasannya, perlu diantisipasi, dan semestinya tidak mengurangi keefektifan pengawasan untuk mencapai tujuannya," ujar Eko dalam konferensi pers virtual, ditulis Selasa (27/10/2020).
Menurut Jazi dengan terwujudnya keselamatan dalam pemanfaatan tenaga nuklir dilaksanakan oleh Bapeten memerlukan dukungan dan peran serta pemangku kepentingan lain juga masyarakat.
"Dalam mencapai tujuan pengawasan ketenaganukliran, tidak semata-mata fungsi otorisasi harus dominan, terdapat peran publik dan kepakaran yang memberikan kontribusi pencapaian tujuan dimaksud," ujarnya.
Untuk itu Bapeten telah mewadahi dengan penyelenggaraan agenda tahunan kegiatan Seminar Keselamatan Nuklir (SKN).
Baca Juga: DPR : Potensi Sumber Energi Nasional masih Besar
Penyelenggaraan seminar di bidang pengawasan ketenaganukliran menjadi salah satu sarana meningkatkan peran pakar dan publik tersebut.
Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan efektifitas pengawasan ketenaganukliran yang sinergi dengan perkembangan global, sehingga keikutsertaan dari pihak dalam dan luar negeri yang terkait dengan keselamatan nuklir menjadi sangat penting.
Seminar Keselamatan Nuklir (SKN) ini merupakan hasil kerja sama Badan Pengawas Tenaga Nuklir dengan Fakultas MIPA, Universitas Indonesia (UI).
Pada tahun 2020, berkaitan dengan masa pandemi COVID-19, maupun kondisi kenormalan baru ini, SKN diselenggarakan secara virtual dan diikuti oleh lebih dari 300 peserta pemakalah maupun pendengar, yang menekankan pada alur komunikasi dan penyebarluasan kebangkitan iptek pengawasan melalui tema 'Inovasi untuk mendukung keselamatan dan keamanan nuklir dengan tujuan SDM Indonesia yang maju dan unggul (Innovations to Support Nuclear Safety and Security for Advanced Human Resources and Excellent Indonesia)'.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
Terkini
-
Menaker Mau Tekan Kesenjangan Upah Lewat Rentang Alpha, Solusi atau Masalah Baru?
-
Pati Singkong Bisa Jadi Solusi Penumpukan Sampah di TPA
-
BRI Terus Salurkan Bantuan Bencana di Sumatra, Jangkau Lebih dari 70.000 Masyarakat Terdampak
-
Laporan CPI: Transisi Energi Berpotensi Tingkatkan Pendapatan Nelayan di Maluku
-
SPBU di Aceh Beroperasi Normal, BPH Migas: Tidak Ada Antrean BBM
-
Purbaya Gelar Sidang Debottlenecking Perdana Senin Depan, Selesaikan 4 Aduan Bisnis
-
Purbaya Prediksi Pertumbuhan Ekonomi RI: 5,2% di 2025, 5,4% pada 2026
-
Menaker Yassierli Klaim PP Pengupahan Baru Hasil Kompromi Terbaik: Belum Ada Penolakan Langsung
-
Purbaya Sentil Balik Bank Dunia soal Defisit APBN: Jangan Terlalu Percaya World Bank!
-
Bank Mandiri Dorong Akselerasi Inklusivitas, Perkuat Ekosistem Kerja dan Usaha Ramah Disabilitas