Suara.com - Harga minyak dunia turun lebih dari 3 persen pada penutupan perdagangan akhir pekan kemarin. Pelemahan pada perdagangan ini memperburuk penurunan karena adanya potensi lockdown.
Beberapa negara memang sudah menjalankan dan akan menjalankan kebijakan pengucian wilayah atau lockdown kembali. Langkah ini untuk menahan meluasnya penyebaran virus Corona Covid-19.
Situasi ini bertambah buruk ketika produsen minyak Libya justru berencana menambah kapasitas produksi di tengah minimnya permintaan.
Mengutip CNBC, Senin (2/11/2020) minyak Brent bercokol di level 37,46 dollar AS per barel, sedangkan WTI bertengger di level 35,79 dollar AS per barel.
Koreksi tersebut melanjutkan penurunan seminggu sebelumnya yang mencapai 2,7 persen dan 2,5 persen untuk kedua jenis minyak tersebut.
Meroketnya lonjakan kasus Covid-19 di seluruh Eropa, Prancis mengharuskan warga tinggal di rumah untuk semua aktivitas, kecuali yang penting, sementara Jerman akan menutup bar, restoran, dan teater mulai 2 November hingga akhir bulan.
Sementara itu, Organisasi Negara Ekspor Minyak (OPEC) dan sekutunya akan memantau prospek permintaan yang memburuk itu dengan cermat.
OPEC dan sekutunya termasuk Rusia, bersama-sama dikenal sebagai OPEC Plus, berencana memangkas pengurangan produksi pada Januari 2021 dari 7,7 juta barel per hari (bph) saat ini menjadi sekitar 5,7 juta bph.
OPEC Plus dijadwalkan bertemu pada 30 November dan 1 Desember untuk menetapkan kebijakan.
Baca Juga: Anak Perusahaan Minyak Asal China Segera Gagas Proyek Rp14 Trilyun di Kepri
Meningkatnya produksi minyak Libya juga membebani sentimen. Anggota OPEC itu memperkirakan produksi mencapai 1 juta bph dalam beberapa pekan ke depan, dua kali lipat dari level awal bulan ini.
Minyak awalnya rebound sedikit dari kerugian di perdagangan Asia, didorong technical support dan prospek pasokan jangka pendek yang lebih ketat karena Badai Zeta menghantam Louisiana.
Tetapi badai itu diperkirakan melemah pada Kamis pagi di Amerika Serikat, dan kembalinya produksi AS akan menambah kelebihan pasokan yang ada.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
Bank Mandiri Serap 63 Persen Dana Rp 55 Triliun dari Menkeu Purbaya
-
IHSG Hari Ini: Asing Lepas Rp 472 M, Stimulus 31 Triliun Bakal Jadi Penopang?
-
Bank Indonesia Buka Suara Disebut Jual Cadangan Emas 11 Ton
-
Harga Emas Hari Ini Naik Semua! Antam Tembus Rp 2.356.000, Emas UBS Meroket!
-
Marak Apartemen Kosong, Begini Caranya Biar Investasi Properti Tetap Cuan
-
Staycation Jadi Mesin Pertumbuhan Sektor Hospitality
-
Update Nominal Dana Bantuan KJP Plus per Jenjang, Kapan Bisa Dicairkan?
-
Viral Peras Pabrik Chandra Asri, Ketua Kadin Cilegon Dituntut 5 Tahun Penjara
-
SBY Minta Masyarakat Sadar, Indonesia Bukan Negeri Kaya Minyak!
-
Catat Laba Bersih Rp389 M, KB Bank Perkuat Struktur Manajemen Lewat Pengangkatan Widodo Suryadi