Suara.com - Banyak kalangan yang optimistis bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang tahun 2020 bisa positif diatas 0 persen.
Salah satunya adalah Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. Dia meyakini, ekonomi nasional masih bisa tumbuh positif meskipun tekanan pandemi virus corona atau covid-19 masih berlangsung.
Keoptimisan tersebut, kata dia, terlihat mulai kuartal III 2020 kemarin dimana pertumbuhan minusnya makin kecil yakni 3,49 persen.
"Kuartal III itu terjadi pembalikan dari pada rock bottom ekonomi trennya sudah positif, dari minus 5,32 persen (kuartal II) menjadi minus 3,49 persen artinya pertumbuhan kuartal ke kuartal itu 5,05 persen," kata Airlangga dalam sebuah diskusi secara virtual, Senin (9/11/2020).
Airlangga menambahkan mulai bangkitnya perekonomian nasional pada kuartal III 2020, tidak lain dan bukan karena campur tangan pemerintah lewat sejumlah program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Salah satunya adalah belanja pemerintah yang ia bilang terus digenjot serapan anggarannya.
"Kembali kita ketahui bahwa ini akibat dari pada program pemulihan ekonomi di mana diharapkan serapan PEN itu bisa mendekati di atas 95 persen dan anggaran pemerintah bisa terserap 96 persen," paparnya.
Hasilnya kata dia mulai terlihat dimana pergerakan sektor rill mulai terlihat, semisal sektor jasa kesehatan yang sudah tumbuh 15,3 persen, sektor informasi dan komunikasi juga tumbuh 10,61 persen, utilitas pabrik 6,04 persen, sektor pertanian 2,5 persen, tanaman pangan 7,4 persen dan sektor manufaktur yang juga sudah mulai tumbuh positif.
"Kalau ini kita bisa mempertahankan kuartal ke kuartal saja, maka pertumbuhan yang 3,49 persen (dikuartal III) akan terkompensasi, tingkat pertumbuhan bisa seperti yang diharapkan adalah diatas 0 persen," ucapnya.
Sebelumnya, perekonomian sepanjang tahun ini tampaknya bakal masuk masa titik paling suram akibat tekanan pandemi virus corona atau Covid-19.
Baca Juga: Kepala BKF Prediksi Rilis Data Pertumbuhan Ekonomi Kuartal III Membaik
Alih-alih bakal bisa mencapai titik positif diakhir tahun, ekonomi Indonesia diprediksi bakal tetap minus di Kuartal IV 2020.
"Sepertinya agak sulit bagi kita di 2020 jadi positif terutama melihat situasi kuartal III yang cukup dalam dari yang diperkirakan banyak pihak," kata Direktur Eksekutif Indef Tauhid Ahmad dalam sebuah diskusi virtual, Minggu (8/11/2020).
Yah, dari data Badan Pusat Statistik (BPS) pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III lalu minus 3,49 persen, angka yang membuat 9 bulan pertama tahun ini pertumbuhan ekonomi terkontraksi sebesar 2,07 persen.
Banyak faktor kata Tauhid yang membuat ekonomi RI terancam bakal tumbuh negatif, salah satunya kasus baru virus corona yang belum bisa dikendalikan sepenuhnya oleh pemerintah, selain itu penyerapan anggaran pemulihan yang tidak maksimal.
"Dengan kondisi itu kami melihat kuartal IV, dengan situasi masih tinggi kasus Covid-19, penyerapan anggaran pemulihan ekonomi nasional tidak optimal dan situasi terakhir kami perkirakan kuartal IV minus 2 persen," katanya.
Dengan catatan jelek tersebut dirinya memperkirakan bahwa hingga akhir tahun ekonomi Indonesia tidak akan bisa tumbuh positif seperti negara lain, yakni China yang sudah tumbuh 4,9 persen pada kuartal III dan Vietnam yang bahkan mampu mempertahankan pertumbuhan positif menjadi 2,6 persen.
Berita Terkait
-
Kepala BKF Prediksi Rilis Data Pertumbuhan Ekonomi Kuartal III Membaik
-
Sudah Digelontorkan Stimulus Ratusan Triliun, Ekonomi RI Masih Akan Minus
-
Jokowi Minta Belanja Negara Bisa Maksimal pada Kuartal ke IV 2020
-
Menko Perekonomian Airlangga Akui Daya Beli Masih Rendah
-
Airlangga Bantah Pemerintah Batal Beli Vaksin Covid-19 AstraZeneca
Terpopuler
- 6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
- 5 Tablet Snapdragon Mulai Rp1 Jutaan, Cocok untuk Pekerja Kantoran
- 7 Rekomendasi Sepatu Jalan Kaki Terbaik Budget Pekerja yang Naik Kendaraan Umum
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
-
Minta Restu Merger, GoTo dan Grab Tawarkan 'Saham Emas' ke Danantara
Terkini
-
Menkeu Purbaya Buka Lowongan Kerja Besar-besaran, Lulusan SMA Bisa Melamar jadi Petugas Bea Cukai
-
Pajak UMKM 0,5 Persen Bakal Permanen? Purbaya: Tapi Jangan Ngibul-ngibul Omzet!
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Aguan Punya Mal Baru Seluas 3,3 Hektare, Begini Penampakkannya
-
Gudang Beku Mulai Beroperasi, BEEF Mau Impor 16.000 Sapi Tahun Depan
-
Proses Evaluasi Longsor di Tambang PT Freeport Selesai Antara Maret atau April
-
Bahlil Dorong Freeport Olah Konsentrat Tembaga Amman
-
Purbaya Pesimis DJP Bisa Intip Rekening Digital Warga Tahun Depan, Akui Belum Canggih
-
Sempat Tolak, Purbaya Akhirnya Mau Bantu Danantara Selesaikan Utang Whoosh
-
Purbaya Duga Pakaian Bekas Impor RI Banyak dari China, Akui Kemenkeu Lambat Tangani