Di Kabupaten Pemalang, 38.952 KPM BST tersebar pada 14 kecamatan, dengan nilai Rp 11.685.600.000 per bulan. BST di Kabupaten Purbalingga terdaftar 30.603 KPM, yang tersebar di 18 kecamatan, dengan nilai total Rp 9.180.900.000.
Sementara untuk Program Sembako/Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di Jateng menjangkau 3.431.209 KPM, tersebar di 35 kabupaten/kota Di Kabupaten Pemalang terdapat 171.684 KPM Program Sembako/BPNT, yang tersebar pada 14 kecamatan mencapai Rp 34.336.800.000 per bulan.
Di Kabupaten Purbalingga terdapat 110.241 KPM, tersebar pada 18 kecamatan dengan nilai Rp22.048.200.000.
Pelaksanaan BST disalurkan oleh PT. Pos Indonesia dan Himpunan Bank Milik Negara (Himbara), Bantuan Pangan Non Tunai Program Sembako oleh Himbara. Mensos menyampaikan ucapan terima kasih kepada Direksi PT Pos, Bank Himbara, pemerintah daerah, para pendamping, dan semua pihak yang membantu kelancaran pelaksanaan program.
“Dengan adanya kerja sama dan dukungan dari berbagai pihak, maka penyaluran BST dan Program Sembako/BPNT berjalan baik dan lancar. Semoga bantuan ini memberikan manfaat untuk meningkatkan kesejahteraan dan kesehatan KPM,” katanya.
Pada 2021, Program BST masih dilanjutkan untuk menjaga ketahanan ekonomi nasional kepada 10 juta KPM di 34 provinsi, yang dilaksanakan selama 6 bulan, dari Januari sampai Juni 2021, dengan anggaran total Rp 12 triliun. Demikian juga Program Sembako/BPNT untuk 18,5 jt KPM ,dengan anggaran total Rp 45,12 triliun.
Pengusaha kerupuk panggang, Daryati hanya mengenang masa-masa kejayaan usahanya. Sebelum pandemi, warga Kelurahan Taman, Kecamatan Kabupaten Pemalang ini bisa memproduksi dan menjual 4 bal kerupuk panggang per hari dengan nilai Rp 600 ribu per bal, atau Rp 18 juta per bulan kotor.
Dengan dibantu dua tetangga, usaha perempuan 50 tahun itu merambah kota-kota sekitar Pemalang, seperti Brebes, Pekalongan, dan Kendal. Selama tujuh tahun terakhir, ia menikmati limpahan rejeki dari usaha rumahan yang dikelola bersama suami.
Belum lagi perdagangan kelapa yang dikelola suaminya. Per hari, satu truk penuh bisa didatangkan dari Sumatera untuk memenuhi pasar di Pekalongan.
Baca Juga: Untuk Ciptakan Regulasi Efektif, Kemensos Sederhanakan Sejumlah Permensos
Kini semuanya tinggal kenangan. Pandemi telah mengubur mimpi indah ibu dengan tiga anak ini.
"Sekarang jual kerupuk hanya 2-3 bal dalam sebulan, sementara usaha kelapa yang dipegang suami saya, sama sekali sudah tidak jalan,," katanya.
Dengan 1 anak yang sudah berkeluarga, dan dua lagi masih kuliah, membuat beban hidup Daryati berat.
"Banyak biaya pak, dua anak kuliah ini," katanya.
Namun di tengah-tengah masa sulit ia bersyukur pada Illahi, masih mendapat bantuan dari Kemensos berupa BST.
" Alhamdulillah, masih dapat bantuan pak. Kebanyakan buat nutup biaya kuliah, sisanya buat kebutuhan sehari-hari," katanya.
Berita Terkait
-
DPR Minta Bantuan PKH Disalurkan Bulanan, Bukan per Tiga Bulan
-
Kemensos Launching Ruang Berkarya bagi Disabilitas
-
Kemensos Beri Award Bagi Badan Usaha yang Peduli Sosial
-
Grace Batubara Kunjungi Istri-istri TNI dan Serahkan Bantuan Sosial
-
Pastikan Bantuan Sampai di Tangan yang Berhak, Mensos Blusukan
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Pertamina Luruskan 3 Kabar Bohong Viral Akhir Pekan Ini
-
Lakukan Restrukturisasi, Kimia Farma (KAEF) Mau Jual 38 Aset Senilai Rp 2,15 Triliun
-
Bank Tanah Serap Lahan Eks-HGU di Sulteng untuk Reforma Agraria
-
Pindah Lokasi, Kemenhub Minta Pemprov Pastikan Lahan Pembangunan Bandara Bali Utara Bebas Sengketa
-
PLTP Ulubelu Jadi Studi Kasus Organisasi Internasional Sebagai Energi Listrik Ramah Lingkungan
-
Tinjau Tol PalembangBetung, Wapres Gibran Targetkan Fungsional Lebaran 2026
-
Harga Emas Antam Naik Lagi Didorong Geopolitik: Waktunya Akumulasi?
-
Menkeu Purbaya: Bos Bank Himbara Terlalu Bersemangat Jalankan Ide Presiden
-
BPJS Ketenagakerjaan-Perbarindo Tandatangani MoU, Berikan Perlindungan Jaminan Sosial Pegawai
-
Investor Asing Guyur Dana Rp 583,10 miliar ke Pasar Modal, IHSG Menghijau Selama Sepekan