Suara.com - Kementerian Sosial (Kemensos) tengah gencar memperbaharui data penyaluran bantuan sosial (bansos) dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). Menteri Sosial (Mensos), Juliari Batubara minta para koordinator pendamping Program Keluarga Harapan untuk memasukkan nama-nama baru yang berhak menerima bansos.
“Ada yang mengatakan, penerima PKH tergantung dari Kemensos. Padahal tidak begitu. Data penerima bantuan diproses dari desa/kelurahan, termasuk dicek oleh pendamping PKH. Baru naik secara berjenjang, kemudian disahkan oleh Kemensos,” katanya, di Jakarta, Minggu (22/11/2020).
Juliari mengaku mendapat kritikan sekaligus masukan, ada penerima yang 8-10 tahun terus-menerus menerima PKH.
Pesan ini diulang Juliari hari ini, setelah dalam beberapa waktu disampaikannya dalam beberapa kesempatan, termasuk dalam pertemuan dengan pendamping PKH di Pemalang dan Purbalingga. Ia menyadari peran penting pendamping PKH sejalan dengan proses berjenjanjang dalam pemutakhiran data.
Juliari menantang mereka untuk berani mengganti nama-nama penerima PKH yang sudah terlalu lama menerima bantuan. Ia yakin, masih banyak masyarakat yang juga layak menerima bantuan, namun terhalang karena masih bertahannya nama-nama lama.
Bila hal ini tidak segera diatasi, maka ada rasa keadilan tidak terpenuhi.
“Apakah pendamping berani mengganti nama-nama itu? Apa berani? Wah, yang bilang ‘berani’ hanya beberapa saja. Harus berani ya! Kalau tidak berani, koordinator PKH yang kita ganti,” katanya, dalam Koordinasi Teknis Peningkatan SDM PKH di Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah.
Pada kesempatan itu, Juliari juga menyatakan mendengar bahwa antara pendamping dan penerima manfaat PKH sudah terjalin hubungan erat, sehingga sulit mengganti nama-nama yang sudah lama menerima bantuan.
“Saya dengar begitu, harus berani ya. Karena itu kan tugas mulia. Memperjuangkan mereka yang harusnya berhak mendapat bantuan, itu tugas mulia,” katanya.
Baca Juga: Salurkan Bantuan Kewisausahaan, Mensos : Kemensos Sasar Target Spesifik
Juliari mengapresiasi kinerja pendamping PKH, yang selama ini sudah bekerja sangat baik. Ia menegaskan bahwa pendamping PKH adalah ujung tombak dari PKH, dan pendamping yang mengimplementasikan PKH di lapangan.
“Saya mengajak teman-teman pendamping PKH, yang selama ini sudah berkinerja sangat baik,” katanya.
Pada kegiatan tersebut, Juliari juga memberikan penghargaan kepada pendamping yang berprestasi menghantarkan KPM PKH, sehingga banyak yang graduasi.
“Tadi juga kita sudah memberikan apresiasi penghargaan, saya mengucapkan terimakasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya ke seluruh pendamping PKH di Kabupaten Purbalingga,” ungkapnya.
“Ketika kunjungan daerah, lanjutnya, saya selalu minta kesempatan untuk berdialog dengan pendamping, karena kalian adalah ujung tombak dari PKH. Tanpa kalian PKH hanya presentasi saja. Kalianlah yang mengimplementasikan di lapangan,” katanya.
Sementara itu, Dirjen Perlindungan dan Jaminan Sosial Kemensos, Pepen Nazaruddin mengatakan, target graduasi secara nasional adalah satu juta KPM PKH, yang pada November telah mencapai 979.461 KPM.
Jateng telah menggraduasi 230.085 KPM.
“Kabupaten Purbalingga menggraduasi5.390 KPM, sementara Kabupaten Pemalang menggraduasi 6.277 KPM,” katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Pertamina Luruskan 3 Kabar Bohong Viral Akhir Pekan Ini
-
Lakukan Restrukturisasi, Kimia Farma (KAEF) Mau Jual 38 Aset Senilai Rp 2,15 Triliun
-
Bank Tanah Serap Lahan Eks-HGU di Sulteng untuk Reforma Agraria
-
Pindah Lokasi, Kemenhub Minta Pemprov Pastikan Lahan Pembangunan Bandara Bali Utara Bebas Sengketa
-
PLTP Ulubelu Jadi Studi Kasus Organisasi Internasional Sebagai Energi Listrik Ramah Lingkungan
-
Tinjau Tol PalembangBetung, Wapres Gibran Targetkan Fungsional Lebaran 2026
-
Harga Emas Antam Naik Lagi Didorong Geopolitik: Waktunya Akumulasi?
-
Menkeu Purbaya: Bos Bank Himbara Terlalu Bersemangat Jalankan Ide Presiden
-
BPJS Ketenagakerjaan-Perbarindo Tandatangani MoU, Berikan Perlindungan Jaminan Sosial Pegawai
-
Investor Asing Guyur Dana Rp 583,10 miliar ke Pasar Modal, IHSG Menghijau Selama Sepekan