Suara.com - Bank Indonesia (BI) mencatat suku bunga kredit perbankan mulai turun pada Oktober 2020. Pada Oktober 2020, rata-rata tertimbang suku bunga kredit tercatat sebesar 9,80 persen, turun 5 basis poin dibandingkan 9,85 persen pada bulan sebelumnya.
Selain itu, rata-rata tertimbang suku bunga simpanan berjangka juga mengalami penurunan pada seluruh jenis tenornya.
"Suku bunga simpanan berjangka tenor 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, 12, serta 24 bulan menurun, dari masing-masing 4,93 persen, 5,13 persen, 5,55 persen, 6,03 persen dan 7,16 persen pada September 2020 menjadi 4,68 persen, 4,78 persen, 5,38 persen, 5,96 persen, dan 7,03 persen pada Oktober 2020," kata BI dalam laporannya, Senin (30/11/2020).
Namun demikian, meski suku bunga kredit turun tipis, tetapi kinerja laju kredit belum memuaskan. Sebab, pada Oktober 2020 tercatat kredit yang disalurkan perbankan masih -9 persen.
Penyaluran kredit pada Oktober 2020 tercatat sebesar Rp 5.484,9 triliun atau tumbuh negatif -0,9 persen (yoy), lebih dalam bila dibandingkan dengan pertumbuhan bulan sebelumnya (-0,4 persen, yoy).
Menurut pantauan BI, kontraksi penyaluran kredit disebabkan penurunan kredit kepada debitur korporasi dan perlambatan kredit perorangan.
Adapun, kredit kepada korporasi tercatat turun lebih dalam, dari -0,7 persen (yoy) pada September 2020 menjadi -1,6 persen (yoy) pada Oktober 2020.
Sedangkan, penyaluran kredit pada debitur perorangan mengalami perlambatan, dari 0,7 persen (yoy) menjadi 0,6 persen (yoy).
Berdasarkan jenis penggunaannya, kontaksi kredit dipengaruhi oleh melambatnya kredit investasi (Kl) dan kredit konsumsi (KK), serta kredit modal kerja (KMK) yang masih terkontraksi meski tidak sedalam bulan sebelumnya.
Baca Juga: Bos OJK Heran, BI Rate Turun Tapi Suku Bunga Bank Masih Tinggi
Kredit investasi (KI) tercatat tumbuh 1,4 persen (yoy) pada Oktober 2020, melambat dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 3,4 persen (yoy).
Perlambatan tersebut disebabkan oleh sektor Pertanian, Peternakan, Kehutanan, dan Perikanan serta sektor Perdagangan, Hotel, dan Restoran (PHR).
Di tengah tren perlambatan kredit, penyaluran kredit kepada sektor Properti pada Oktober 2020 justru mengalami peningkatan, dari 2,2 persen (yoy) pada September 2020 menjadi 3,1 persen yoy), didorong oleh peningkatan kredit KPR/KPA dan kredit Konstruksi.
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
- 7 Sunscreen yang Wudhu Friendly: Cocok untuk Muslimah Usia 30-an, Aman Dipakai Seharian
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 23 Oktober 2025: Pemain 110-113, Gems, dan Poin Rank Up Menanti
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Profil BPR Berkat Artha Melimpah, Resmi di Bawah Kendali Generasi Baru Sinar Mas
-
BI Sebut Asing Bawa Kabur Dananya Rp 940 Miliar pada Pekan Ini
-
BI Ungkap Bahayanya 'Government Shutdown' AS ke Ekonomi RI
-
Pensiunan Bisa Gali Cuan Jadi Wirausahawan dari Program Mantapreneur
-
Sambungan Listrik Gratis Dorong Pemerataan Energi dan Kurangi Ketimpangan Sosial di Daerah
-
Bank Indonesia Rayu Apple Adopsi Pembayaran QRIS Tap
-
Profil Cucu Eka Tjipta Widjaja yang Akusisi PT BPR Berkat Artha Meimpah
-
Kementerian ESDM Tata Kelola Sumur Rakyat, Warga Bisa Menambang Tanpa Takut
-
SPKLU Terra Charge Resmi Tersedia di Plaza Senayan, Bisa Charge Kendaraan Apa Saja?
-
KA Purwojaya Alami Anjlok, Perjalanan Kereta Api Jarak Jauh Terganggu