Suara.com - Asosiasi Pengusaha Indonesia mengusulkan kepada pemerintah untuk menuntaskan penanganan pandemi Covid-19 di semester I tahun 2021. Jika bisa diwujudkan, Apindo memprediksi ekonomi Indonesia tahun depan tumbuh positif di kisaran 3-5 persen.
"Realisasi terhadap perkiraan itu akan sangat bergantung pada kecepatan upaya pemerintah menuntaskan pandemi agar berakhir di semester I 2021," ujar Ketua Umum Apindo Hariyadi Sukamdani dalam konferensi pers secara virtual, Selasa (15/12/2020).
Lebarnya rentang proyeksi pertumbuhan ekonomi pada tahun 2021 dilandasi kompleksnya masalah, terutama pandemi.
"Apindo akan terus mencermati perkembangan penanganan pandemi Covid-19 dan kontribusinya terhadap realisasi percepatan pemulihan ekonomi di tahun 2021," katanya.
Impor vaksin Sinovac yang sudah tiba di Indonesia awal Desember lalu dinilai mendatangkan hawa segar, terutama untuk dunia usaha.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengapresiasi optimisme perekonomian Indonesia tahun 2021 sebagaimana dirilis oleh J. P. Morgan.
Perekonomian Indonesia 2021, menurut J. P. Morgan, diperkirakan tumbuh 4 persen didukung oleh konsumsi sebesar 2,2 persen, investasi 1,2 persen, dan net ekspor sebesar 0,7 persen.
J. P. Morgan juga memproyeksikan aliran dana asing akan kembali ke Indonesia didorong oleh sentimen positif yaitu perkembangan vaksin sebagai key market drivers, dan pengesahan Undang-Undang Cipta Kerja sebagai reformasi kebijakan terbesar sejak 1998, yang bertujuan untuk mendorong Foreign Direct Investment dan transformasi Indonesia menuju ke negara manufaktur di Asia dan hub technology.
“Sumber dari persoalan adalah masalah kesehatan, dimana kepercayaan masyarakat untuk melakukan kegiatan (sosial dan ekonomi) menurun, sehingga game-changer -nya adalah vaksiniasi," kata Airlangga dalam keterangan pers di Jakarta, Rabu (9/12/2020).
Menurut Airlangga, proses vaksinasi akan menyelesaikan dua persoalan sekaligus, yakni kesehatan dan kepercayaan publik untuk kembali beraktifitas dan berkegiatan sosial.
"Dengan hadirnya vaksin 1,2 juta dosis di Indonesia (salah satu negara di ASEAN yang pertama mendapat vaksin), memberikan harapan dan kepercayaan masyarakat, karena pemerintah berhasil mendapatkan akses terhadap vaksin yang sudah dirintis sejak awal pandemi di Maret 2020 yang lalu," katanya.
Berita Terkait
-
OLX Jadi Ruang Aman untuk Pencari Kerja Harian
-
Pengusaha Ungkap Bank Tak Mau Biayai Proyek Hotel di IKN
-
Saham Hotel Sahid (SHID) Milik Hariyadi Sukamdani Terbang 277%, BEI Langsung Telisik
-
Ngeri! Kata Pengusaha Badai PHK Masih Akan Terus Berlanjut Hingga Tutup Tahun
-
Apindo: Hukum Adat Masuk RKUHP Bisa Turunkan Minat Investasi
Terpopuler
- 3 Fakta Menarik Skuad Timnas Indonesia Jelang Duel Panas Lawan Arab Saudi
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 27 September 2025, Kesempatan Raih Pemain OVR 109-113
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
- Rumahnya Dijadikan Tempat Kebaktian, Apa Agama Krisna Mukti?
- Tak Cuma di Indonesia, Ijazah Gibran Jadi 'Gunjingan' Diaspora di Sydney: Banyak yang Membicarakan
Pilihan
-
Misi Bangkit Dikalahkan Persita, Julio Cesar Siap Bangkit Lawan Bangkok United
-
Gelar Pertemuan Tertutup, Ustaz Abu Bakar Baasyir Ungkap Pesan ke Jokowi
-
Momen Langka! Jokowi Cium Tangan Abu Bakar Ba'asyir di Kediamannya di Solo
-
Laga Klasik Timnas Indonesia vs Arab Saudi: Kartu Merah Ismed, Kemilau Boaz Solossa
-
Prabowo 'Ngamuk' Soal Keracunan MBG: Menteri Dipanggil Tengah Malam!
Terkini
-
BRI Resmikan Regional Treasury Team Medan untuk Perkuat Layanan Keuangan di Sumatera
-
Mengenal Cropty Wallet, Dompet Kripto bagi Pemula yang Antiribet dan Hadirkan Berbagai Keunggulan
-
Penambangan Tanpa Izin Jadi Ancaman, Kopsindo Dukung Pemerintah untuk Lakukan Penertiban
-
Rupiah Ditutup Menguat Senin Sore, Ini Pemicunya
-
Adrian Gunadi Telah Ditangkap, Daftar Tersangka Kasus di Sektor Keuangan yang Masih Buron
-
Antam Impor 30 Ton Emas dari Singapura dan Australia
-
Begini Strategi Investasi Kripto Akhir Tahun, Jangan Hanya Andalkan Momen
-
IHSG Ditutup Menghijau ke Level 8.123 Terdorong Keperkasaan Rupiah
-
Ambisi Spin-off, Danamon Syariah Fokus Tambah Aset
-
Antam Raup Pendapatan Rp 59 Triliun