Suara.com - Marliyah kini tampak sehat, setelah berjuang menang melawan penyakitnya. Perempuan berusia 28 tahun itu sudah kembali melakukan aktivitas seperti biasa. Padahal sebelumnya, ibu rumah tangga ini hanya bisa berbaring di rumah sakit.
"Saat itu, sebelum mau operasi saya dianjurkan agar mendaftar BPJS Kesehatan oleh perawat di sana. Jadi saya daftar langsung, apalagi anggaran operasi dan biayanya mahal," jelas Awnur Rochim suami dari Marliyah saat ditemui di kediamannya, di Desa Ngemboh, Ujungpangkah, Gresik, Senin (23/11/2020).
Marliyah sendiri menderita sakit kanker darah sejak 2016. Penyembuhannya hampir memakan waktu satu tahun lebih. Bahkan, yang membuat dirinya harus mengelus dada, biaya pengobatan sangat mahal. Setidaknya ia menghabiskan dana sebanyak Rp 100 juta untuk biaya pengobatan.
Melihat hal itu, Rochim yang setiap hari bekerja sebagai guru honorer tidak mau ketinggalan kesempatan. Ia langsung pulang ke rumah dan mencari berkas yang dibutuhkan untuk mendaftar sebagai peserta BPJS. Jelas, gaji guru swasta yang diperolehnya tidak akan cukup membiayai penyembuhan istrinya.
"Saya langsung daftarkan semua keluarga. Saat itu saya daftar BPJS di kelas dua dengan empat anggota keluaraga," terangnya.
Menurut Rochim kemanfaatan BPJS ini sangat dirasakan. Selain membiayai operasi, BPJS juga tetap membantu sampai sembuh total. Apalagi pasca operasi istrinya harus tetap opname hingga beberapa hari. Tentu, jika tidak berkat BPJS istrinya tidak akan kembali seperti sekarang.
"Seminggu di rumah seminggu lagi di rumah sakit. Begitu terus dalam waktu yang lama. Opname paling lama sampai 20 hari dan saya tidak mengeluarkan biaya apa-apa," kenangnya.
Kini Marliyah dan suaminya tidak lagi merasakan khawatir. Penyakit yang dideritanya sembuh total. Jika kambuh atau terkena penyakit lain, ia juga tidak mengkhawatirkan biaya. Tinggal datang ke faskes pertama, konsultasi dengan dokter lalu dikasih resep dokter.
"Sangat membantu saya tidak bisa bayangkan jika tidak punya BPJS. Bisa-bisa semua terjual karena biaya pengobatannya juga tinggi," tuturnya.
Baca Juga: Radang Usus, Lutfi Andalkan BPJS Kesehatan untuk Kembali Sehat
Berita Terkait
-
Radang Usus, Lutfi Andalkan BPJS Kesehatan untuk Kembali Sehat
-
Sulistyowati: Layanan Kontrol Jantung selalu Nyaman dengan JKN - KIS
-
Terbebas dari Biaya Puluhan Juta, Ray Bersyukur atas JKN - KIS
-
Manfaat Program JKN - KIS Terasa Nyata bagi Masykur
-
JKN - KIS Tanggung Biaya Pengobatan Stroke Istri Suaib
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Kenapa Proyek Jalan Trans Halmahera Disebut Hanya Untungkan Korporasi Tambang?
-
Bertemu Wapres Gibran, Komite Otsus Papua Minta Tambahan Anggaran Hingga Dana BLT Langsung ke Rakyat
-
Sambut Bryan Adams Live in Jakarta 2026, BRI Sediakan Tiket Eksklusif Lewat BRImo
-
Proyek Waste to Energy Jangan Hanya Akal-akalan dan Timbulkan Masalah Baru
-
Geger Fraud Rp30 Miliar di Maybank Hingga Nasabah Meninggal Dunia, OJK: Kejadian Serius!
-
Laba PT Timah Anjlok 33 Persen di Kuartal III 2025
-
Kala Purbaya Ingin Rakyat Kaya
-
Didesak Pensiun, Ini Daftar 20 PLTU Paling Berbahaya di Indonesia
-
IHSG Berakhir Merosot Dipicu Aksi Jual Bersih Asing
-
Riset: Penundaan Suntik Mati PLTU Justru Bahayakan 156 Ribu Jiwa dan Rugikan Negara Rp 1,822 T