Suara.com - PT Bhanda Ghara Reksa (Persero) atau BGR Logistics salurkan TJSL (Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan) untuk membantu meringankan beban para korban bencana alam gempa bumi yang terjadi di Mamuju dan Majene, Sulawesi Barat.
Bantuan kemanusiaan tersebut berupa sembako dan kebutuhan pokok lainya yang saat ini sangat dibutuhkan oleh masyarakat Mamuju dan Majene.
Rhandie GP Sumampow, kepala Divre Makassar BGR Logistics, melakukan penyerahan bantuan secara langsung di MAKODIM 1418 Mamuju - Sulawesi barat.
"Dengan bantuan ini, semoga dapat meringankan beban masyarakat Mamuju dan Majene yang tertimpa musibah gempa bumi yang terjadi beberapa waktu lalu," kata Rhandie dalam keterangannya, Rabu (27/1/2021).
Gempa yang terjadi di Sulawesi Barat tepatnya di Kabupaten Mamuju dan Majene membuat sedikitnya 279 Barang Milik Negara (BMN) rusak mulai dari kerusakan kecil hingga yang besar.
Total kerugian dari bencana alam tersebut mencapai Rp 494,28 miliar.
Hal tersebut dikatakan Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Sulawesi Barat Ekka Sukadana dalam konfrensi pers secara virtual, Jumat (22/1/2021).
"Bangunan terdampak gempa berjumlah 279 obyek, senilai total Rp 494,28 miliar," kata Ekka.
BMN yang terkena bencana gempa kata Ekka, terdiri dari 118 obyek bangunan rumah negara, sementara untuk gedung bangunan kantor yang khusus memberikan pelayanan publik sebanyak 161 obyek.
Baca Juga: BGR Logistics Peroleh ISO 37001:2016
Tak hanya itu, dirinya juga mengungkapkan bahwa sejumlah infastruktur yang telah dibangun pemerintah juga terkena dampak gempa dengan total kerugian mencapai Rp 405,72 miliar, yang terdiri dari jalan nasional Trans Sulawesi sepanjang kurang lebih 20 Km di ruas Mamuju-Batas, kabupaten Majene, serta 23 obyek jembatan.
Tingginya risiko bencana di Indonesia membuat sejumlah aset kerap mengalami kerusakan karena berbagai faktor. Berdasarkan catatan Kementerian Keuangan, penyebab kerusakan terbesar yakni karena gempa bumi, dengan rata-rata nilai kerusakan Rp 7,56 triliun per tahunnya.
Setelah itu, risiko lainnya diakibatkan oleh kebakaran dengan rata-rata kerugian per tahun Rp 5,32 triliun, banjir Rp 4,64 triliun, tsunami Rp 2,71 triliun, longsor Rp 1,26 triliun, letusan gunung berapi Rp 1,25 triliun, cuaca ekstrem sekitar Rp 50 miliar, angin ribut sekitar Rp 20 miliar, dan akibat kekeringan sekitar Rp 10 miliar.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Selevel Innova Budget Rp60 Jutaan untuk Keluarga Besar
- 5 Pilihan Ban Motor Bebas Licin, Solusi Aman dan Nyaman buat Musim Hujan
- 5 HP Memori 128 GB Paling Murah untuk Penggunaan Jangka Panjang, Terbaik November 2025
- 5 Mobil Keluarga Bekas Kuat Tanjakan, Aman dan Nyaman Temani Jalan Jauh
- Cara Cek NIK KTP Apakah Terdaftar Bansos 2025? Ini Cara Mudahnya!
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Mau Bekukan Peran Bea Cukai dan Ganti dengan Perusahaan Asal Swiss
-
4 HP dengan Kamera Selfie Beresolusi Tinggi Paling Murah, Cocok untuk Kantong Pelajar dan Mahasiswa
-
4 Rekomendasi HP Layar AMOLED Paling Murah Terbaru, Nyaman di Mata dan Cocok untuk Nonton Film
-
Hasil Liga Champions: Kalahkan Bayern Muenchen, Arsenal Kokoh di Puncak Klasemen
-
Menkeu Purbaya Diminta Jangan Banyak Omon-omon, Janji Tak Tercapai Bisa Jadi Bumerang
Terkini
-
Serapan Baru 70 Persen, Belanja Pemerintah Dikebut di 1 Bulan Terakhir 2025
-
Kuota LPG 3Kg Ditambah 350.000 Ton Tanpa Anggaran Baru
-
BI dan Kementerian Investasi Integrasikan Layanan Perizinan
-
CEO Danantara Sebut Merger GOTO dan Grab Masih Berjalan: Sinyalnya Positif
-
Forum Ekonomi KB Bank Hadirkan Tokoh Nasional Bahas Arah Ekonomi dan Investasi Jelang 2026
-
Waduh, NIlai Tukar Rupiah Diramal Tembus Rp16.800 di Akhir Tahun
-
Airlangga Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Capai 5,6 Persen, Kalah Optimistis dari Purbaya
-
IHSG Melempem di Akhir Perdagangan Hari Ini Setelah Cetak Rekor, Apa Pemicunya
-
Purbaya Sebut Ekonomi RI Lambat 8 Bulan Pertama 2025 karena Salah Urus, Sindir Sri Mulyani?
-
Harga Cabai Naik Tajam Jelang Libur Nataru