Suara.com - PT NHC Teknologi Indonesia hadir menciptakan sebuah aset digital dengan underlying emas bernama NHCoin yang dapat digunakan setiap orang sehari-hari untuk keperluan investasi, transaksi barter dan simpan pinjam/gadai.
Sebuah gagasan revolusioner dibidang bisnis modern yang digagas oleh generasi milenial melalui system kolaborasi.
Fenomena ini memberikan kesempatan setiap orang berkuasa penuh atas aset yang dimilikinya sehingga bisa bertransaksi secara langsung (peer to peer).
“Kami ingin menciptakan sebuah solusi praktis bagi setiap orang untuk menggunakan aset digital dengan cara yang simpel untuk kebutuhan investasi, dan transaksi mereka. Kami juga memberikan jaminan atas keamanan dan bisnis yang berkembang,” ujar CEO NHCoin, Irvan Tisnabudi dalam keterangannya, Jumat (29/1/2021).
Saat ini NHC bermitra dengan DinDir yang merupakan salah satu koperasi lokal di Indonesia, aplikasi yang sudah di bangun memungkinkan user dapat melakukan barter antara NHCoin dengan emas fisik secara digital.
"Hal ini kami harapkan dapat memberikan gairah baru agar masyarakat dapat berinvestasi dengan mudah, aman dan juga transparansi dengan adanya pemanfaatan teknologi blockchain dalam pengaplikasian layanan ini," kata Irvan.
Irvan berharap, kolaborasi ini dapat memicu banyaknya adopsi teknologi blockchain lain di Indonesia dan juga dapat memberikan manfaat bagi masyarakat agar lebih percaya untuk berinvestasi.
Dengan adanya kolaborasi ini membuka peluang yang lebih besar bagi koperasi lokal di Indonesia.
Tidak hanya untuk memberikan layanan investasi emas berbasis digital tetapi juga memberikan income tambahan bagi koperasi dan meningkatkan pertumbuhan calon anggota koperasi di Indonesia, hal ini dapat memberikan sentuhan inovasi teknologi agar koperasi lokal lainya dapat terus berkembang.
Baca Juga: Upbit, Bursa Perdagangan Aset Digital Terbesar di Asia Hadir di Thailand
“NHCoin adalah sebuah terobosan bagi industri keuangan dan investasi Indonesia karena memungkinkan seluruh rakyat Indonesia untuk menikmati layanan Koperasi Digital berbasis aset digital yang juga memiliki kegunaan, dikarenakan adanya emas murni sebagai klaim aset riil,” ujar Ketua Penasehat Dekopin, Prof. Dr. Jimly Asshiddiqie.
Menurutnya, ini merupakan revolusi system keuangan digital yang harus disambut dan segera dimatangkan dengan system kolaborasi antara NHC Technologi dan Gerakan Koperasi.
"Saat ini memang telah terjadi percepatan yang luar biasa, perubahan, adaptasi dan transformasi berkembang cepat karena teknologi digital yang luar biasa," pungkas Prof Jimly.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
- Ini 5 Shio Paling Beruntung di Bulan Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Rumah Tangga Deddy Corbuzier dan Sabrina Diisukan Retak, Dulu Pacaran Diam-Diam Tanpa Restu Orangtua
- 5 Promo Asus ROG Xbox Ally yang Tidak Boleh Dilewatkan Para Gamer
Pilihan
-
Bahlil Vs Purbaya soal Data Subsidi LPG 3 Kg, Pernah Disinggung Sri Mulyani
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Baterai Besar Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Menkeu Purbaya Pernah Minta Pertamina Bikin 7 Kilang Baru, Bukan Justru Dibakar
-
Dapur MBG di Agam Dihentikan Sementara, Buntut Puluhan Pelajar Diduga Keracunan Makanan!
-
Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
Terkini
-
Omongan Menkeu Purbaya Soal Data Subsidi LPG Sejalan dengan Sri Mulyani
-
Soal Penyebab Kilang Minyak Dumai Terbakar, Bahlil: Tanya ke Pertamina!
-
Pertamina Pasok 148 Ribu Tabung LPG Ekstra Jelang Hajatan MotoGP Mandalika
-
Kilang Pertamina di Dumai Terbakar, Kementerian ESDM: Kalau Ini Murni Kecelakaan
-
Perusahaan Asal China Kantongi Kontrak Rp15 Triliun, Klaim Mau Jadi Raja Alat Berat Tambang RI
-
Penguatan Rupiah Paling Moncer di Asia
-
Bahlil Vs Purbaya soal Data Subsidi LPG 3 Kg, Pernah Disinggung Sri Mulyani
-
Bos KFC Ungkap Nasib Usahanya di RI
-
Dari Buku Lahir Harapan, Anak TBM Kolong Ciputat Gembira Bersama PNM Peduli
-
Bahlil Sindir Menkeu Purbaya soal Subsidi LPG 3Kg: Mungkin Menterinya Salah Baca Data Itu!