Suara.com - Sebagai bentuk kepedulian untuk menghadirkan hunian yang layak bagi warga di berbagai wilayah Indonesia, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) kini tengah membangun Rusun Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) XI. Rusun yang terletak di Kota Banjarbaru, Provinsi Kalimantan Selatan ini senilai Rp 73,72 miliar.
“Kami akan terus mendorong pembangunan rusun untuk masyarakat di seluruh wilayah Indonesia,” ujar Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, Khalawi Abdul Hamid, di Jakarta, Kamis (4/2/2021).
Menurutnya, pembangunan hunian vertikal menjadi salah satu solusi atas semakin terbatasnya lahan permukiman. Tak hanya di ibu kota saja, tapi juga berlaku di berbagai wilayah Indonesia, termasuk di Kalsel.
“Pembangunan Rusun BBPJN XI ini dilaksanakan oleh Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan (BP2P) Kalimantan II, melalui Satuan Kerja Penyediaan Perumahan Provinsi Kalimantan Selatan,” terangnya.
Pada kesempatan itu, Kepala BP2P Kalimantan II Ditjen Perumahan Kementerian PUPR, Nursal, yang diwakiliKepala Satker Penyediaan Perumahan Provinsi Kalsel, Erpika Ansela Surira menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada semua pihak, termasuk kontraktor pelaksana lapangan.
Saat ini proses pembangunan rusun telah mencapai prosesi penutupan atap, atau topping off ceremony.
“Kami telah melaksanakan prosesi topping off pembangunan fisik rusun. Kami berharap, proses pembangunan bisa berjalan dengan baik, sehingga rusun ini bisa segera dihuni oleh ASN Kementerian PUPR yang belum memiliki hunian,” ucapnya.
Erpika menerangkan, proyek pembangunan dikerjakan multiyears mulai Oktober 2020 hingga akhir 2021. Pelaksana pekerjaan adalah kontraktor PT. Citra Prasasti Konsorindo KSO dengan PT Cipta Vera Mandiri dengan managemen konsultan PT. Virama Karya (Persero) Cabang Kalimantan.
Berdasarkan data, Rusun BBPJN XI dibangun di Jalan HM Mistar Cokro Kusumo, Kelurahan Sungai Besar, Kecamatan Banjarbaru Selatan, Kota Banjarbaru. Bangunan vertikal tersebut berdiri di atas tanah seluas 921 meter persegi dan terdiri atas satu menara blok setinggi delapan lantai.
Baca Juga: Komisi V Dorong Ditjen Perumahan PUPR Prioritaskan MBR
“Total ruang sebanyak 92 unit, dengan tipe 45. Kami juga akan melengkapi rusun, dengan meubelair seperti tempat tidur, lemari pakaian dan meja kursi sehingga para penghuni nantinya dapat tinggal dengan nyaman,” katanya.
Berita Terkait
-
2020-2021, Ditjen Perumahan Sukses Realisasikan 94,14% Anggaran Perumahan
-
Alokasi Anggaran Program Perumahan PUPR 2021 Rp 8,093 Triliun
-
BTN Kembali Ditunjuk Kementerian PUPR Salurkan Skema KPR BP2BT
-
PUPR Bisa Bantu Masyarakat Dapat Kredit Rumah, Ini Syarat-syaratnya
-
PUPR Minta Pengembang dan Perbankan Wujudkan Hunian Layak bagi Masyarakat
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Mobil Listrik 8 Seater Pesaing BYD M6, Kabin Lega Cocok untuk Keluarga
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- Target Harga Saham CDIA Jelang Pergantian Tahun
Pilihan
-
Catatan Akhir Tahun: Emas Jadi Primadona 2025
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
Terkini
-
LPDB Koperasi Akselerasi Penyelesaian Dana Bergulir di Provinsi Bali
-
Dongkrak Produksi Minyak di Papua, SKK Migas dan Petrogas Mulai Injeksi Kimia di Lapangan Walio
-
Menperin Minta Insentif Otomotif ke Menkeu
-
Barcelona dan BRI Kolaborasi, Bayar Cicilan di BRImo Bisa Ketemu Lamine Yamal
-
IHSG Menutup 2025 di Level Tertinggi, OJK Buka Rahasia Pasar Modal RI yang Solid
-
Catatan Akhir Tahun, Aktivitas Industri Manufaktur RI Melambat
-
Cicilan HP ShopeePayLater vs Kredivo, Mana yang Lebih Murah
-
Pemerintah Tegaskan Impor Daging Sapi untuk Industri Bukan Kosumsi Masyarakat
-
Catatan Akhir Tahun: Waspada Efek 'Involusi' China dan Banjir Barang Murah di Pasar ASEAN
-
Pencabutan Insentif Mobil Listrik Perlu Kajian Matang di Tengah Gejolak Harga Minyak