Suara.com - Tahun 2020 menjadi tahun penuh tantangan. Semua institusi/perusahaan telah bergelut dengan penurunan penjualan dan keterbatasan anggaran operasional yang memaksa mereka melakukan penyesuaian target.
Sebagian industri masih berupaya untuk tetap membangun pondasi jangka menengah panjang dengan research and development (R&D), branding, serta berbagai upaya go-to-market lainnya.
Apapun langkah yang telah ditempuh perusahaan, harus dilakukan dengan penuh kehati-hatian.
Dengan pemulihan yang semakin di depan mata, berbagai institusi telah mulai berekspansi kembali untuk mempersiapkan diri di tahun 2021 dan tahun-tahun berikutnya.
Berbekal pengalaman tahun 2020 dan harapan untuk kembali ke tingkat bisnis paska pandemi pada akhir 2021, maka ancang-ancang pertumbuhan pun telah mulai ditanamkan, salah satunya adalah dengan brand building.
Sebagai entitas bagian dari ekosistem bisnis di Indonesia, Iconomics memotivasi perusahaan untuk tetap memperhatikan ekuitas brand meski dalam situasi yang tidak mudah ini. Salah satunya Iconomics menggelar Iconomics Marketing Brands Award 2021 “Millennial’s Choice”.
“Kegiatan ini bertujuan memberikan apresiasi kepada perusahaan-perusahaan yang telah berhasil mempertahankan ekuitas brand di masa sulit ini,” kata Founder & CEO Iconomics Bram S. Putro dalam keterangannya ditulis Sabtu (6/2/2021).
Sebelum pemberian apresiasi Iconomics Marketing Brands Award 2021 ini, Iconomics melakukan riset pada ruang lingkup merek produk di setiap kategori industri. Kriteria penilaiannya meliputi Awareness, Image, dan Engagement.
Riset yang dilakukan kepada lebih dari 10 ribu responden dilakukan secara online kepada responden milenial yang tersebar di 10 wilayah.
Baca Juga: Terinspirasi Tahun Sapi, Brand Fesyen Lokal Ini Rilis Flats Berpola Unik
Yakni Jabodetabek, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Medan, Palembang, Balikpapan, Makassar dan Bali.
Pada penilaian untuk aspek Awareness meminta responden untuk memilih brand yang mereka kenal pada kategori industri tersebut. Nilai untuk kriteria Total Awareness ini adalah dalam persentase 1-100%.
Penilaian untuk aspek Image yang berdasarkan Perceived Quality, dan Satisfaction didapatkan dari pertanyaan kepada responden untuk menilai kualitas produk atau layanan tersebut memadai.
Aspek ini dinilai dalam Skala Likert 1-5 kemudian dikonversi menjadi persentase 1-100%, untuk mendapatkan konsistensi dengan kriteria lainnya.
Penilaian untuk aspek Engagement yang berdasarkan Loyalty dan Intention didapatkan melalui pertanyaan sejauh mana responden ingin membeli atau membeli kembali sebuah produk.
Aspek ini dinilai dalam skala Likert 1-5 kemudian dikonversi menjadi persentase 1-100%, untuk mendapatkan konsistensi dengan kriteria lainnya.
Berita Terkait
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Kemenkeu Salurkan Rp 268 Miliar ke Korban Bencana Sumatra
-
APVI Ingatkan Risiko Ekonomi dan Produk Ilegal dari Kebijakan Kawasan Tanpa Rokok
-
Kapasitas PLTP Wayang Windu Bakal Ditingkatkan Jadi 230,5 MW
-
Revisi UU P2SK Dinilai Beri Perlindungan bagi Nasabah Kripto
-
Realisasi PNBP Tembus Rp 444,9 Triliun per November 2025, Anjlok 14,8%
-
Kemenkeu Ungkap Lebih dari 1 Miliar Batang Rokok Ilegal Beredar di Indonesia
-
Danantara dan BRI Terjun Langsung ke Lokasi Bencana Kab Aceh Tamiang Salurkan Bantuan
-
PLN Sebut Listrik di Aceh Kembali Normal, Akses Rumah Warga Mulai Disalurkan
-
Penerimaan Bea Cukai Tembus Rp 269,4 Triliun per November 2025, Naik 4,5%
-
BUMI Borong Saham Australia, Ini Alasan di Balik Akuisisi Jubilee Metals