Suara.com - Harga minyak dunia terus menunjukan tren penguatan, pada perdagangan Selasa kemarin misalnya, komoditas ini mencatatkan kenaikannya selama tujuh hari berturut-turut, menyentuh level tertingginya selama 13 bulan terakhir.
Mengutip CNBC, Rabu (10/2/2021) minyak mentah berjangka Brent, patokan internasional, ditutup menguat 53 sen, atau 0,9 persen menjadi 61,06 dolar AS per barel.
Sementara, patokan Amerika Serikat, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak pengiriman Maret, bertambah 39 sen atau 0,7 persen menjadi 58,36 dolar AS per barel.
Tingkat tertinggi pada sesi Selasa untuk kedua benchmark tersebut merupakan yang tertinggi sejak Januari 2020.
Pasar menguat sejak November setelah vaksin Covid-19 didistribusikan di seluruh dunia, dan karena pemerintah serta bank sentral merilis paket stimulus besar untuk meningkatkan aktivitas ekonomi.
Eksportir utama Arab Saudi membatasi pasokan pada Februari dan Maret, di atas pemotongan sesama produsen di tubuh Organisasi Negara Eksportir Minyak dan sekutunya, yang dikenal sebagai OPEC Plus, mendorong proyeksi defisit pasokan tahun ini.
Patokan minyak mentah juga menarik dukungan dari penurunan dolar ke level terendah satu minggu, membuat komoditas dalam denominasi greenback itu lebih menarik bagi pemegang mata uang lainnya.
Persediaan minyak mentah Amerika jatuh ke level terendah sejak Maret, sebelum pandemi menghancurkan pasar minyak.
Data inventaris minyak mingguan Amerika akan dirilis kelompok industri American Petroleum Institute pada Selasa, pukul 21.30 GMT, diikuti data pemerintah sehari berselang.
Baca Juga: Pertama Sejak Pandemi, Harga Minyak Dunia Tembus 60 Dolar AS per Barel
Selasa, pemerintah Amerika menurunkan prospek produksi minyak mentah pada 2021 menjadi 11,02 juta barel per hari dari perkiraan sebelumnya 11,1 juta barel per hari.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Kartu Debit Jago Syariah Kian Populer di Luar Negeri, Transaksi Terus Tumbuh
-
BRI Dukung JJC Rumah Jahit, UMKM Perempuan dengan Omzet Miliaran Rupiah
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Bahlil 'Sentil' Pertamina: Pelayanan dan Kualitas BBM Harus Di-upgrade, Jangan Kalah dari Swasta!
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Program AND untuk 71 SLB, Bantuan Telkom Dalam Memperkuat Akses Digitalisasi Pendidikan
-
Dari Anak Tukang Becak, KUR BRI Bantu Slamet Bangun Usaha Gilingan hingga Bisa Beli Tanah dan Mobil
-
OJK Turun Tangan: Klaim Asuransi Kesehatan Dipangkas Jadi 5 Persen, Ini Aturannya
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Buat Tambahan Duit Perang, Putin Bakal Palak Pajak Buat Orang Kaya