Suara.com - Sepanjang tahun 2020 seluruh dunia terkena dampak dari virus corona. Akibatnya, banyak hal baru yang terpaksa dilakukan untuk bisa beradaptasi termasuk cara orang menggunakan alat transportasi.
Menjaga jarak, menggunakan masker, hingga membatasi aktifitas menjadi hal wajib selama virus corona masih ada.
Ipsos Group, sebuah perusahaan global market research dan konsultan yang berpusat di Paris, Perancis melakukan penelitian setelah Covid-19 outbreak di China.
Mereka melakukan survei cepat pada akhir Februari 2020 dan meneliti bagaimana virus Corona mempengaruhi kebiasaan masyarakat di China dalam bepergian.
Data Ipsos mencatat penggunaan transportasi umum menurun drastis karena kesadaran tiap individu untuk tetap melindungi diri dari penularan.
Di China Jumlah penumpang bus disebut turun lebih dari 60%, begitu juga pada penumpang kereta api dan taksi online. Sedangkan di Jakarta, berdasarkan Datakata dan Dishub penurunan penggunaan seluruh transportasi umum mencapai lebih dari 50%.
"Terjadi penurunan rata-rata jumlah penumpang harian angkutan umum perkotaan sebesar 22,83 persen, sedangkan angkutan umum antar kota antar provinsi (AKAP) menurun sekitar 43,85 persen," ungkap Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo ditulis Jumat (5/3/2021).
Disaat yang bersamaan juga data Ipsos menunjukkan penggunaan mobil pribadi meningkat hampir 2 kali lipat, hal itu terjadi karena mobil pribadi dianggap lebih aman serta terjaga dari penularan Covid-19.
Data lain yang mendukung peningkatan pengguna mobil pribadi juga tercatat oleh Garasi.id. Data internal Garasi.id mencatat ada kenaikan transaksi hingga 89% selama masa pandemi 2020.
Baca Juga: Tips Jual Mobil Bekas Agar Cepat Laku, Perhatikan 6 Hal Ini!
Melanjutkan hasil survei Ipsos, masyarakat China yang belum memiliki mobil 66% menyebutkan akan segera membelinya dalam 6 bulan ke depan. Dan 77% para calon pembeli mengatakan memiliki mobil adalah salah satu cara terbaik untuk bisa terus beraktivitas tanpa terlalu khawatir tertular Covid-19 bila dibandingkan terus menggunakan angkutan umum.
Dan yang terakhir, survei Ipsos menyebutkan bahwa wabah Corona mendorong pembelian mobil bekas secara online. Para konsumen memilih beralih ke aplikasi, website dan media sosial dibandingkan harus berkunjung ke dealer. Hal ini terjadi sebagai salah satu langkah antisipasi agar tidak berisiko tertular Covid-19.
Konsumen menjadi tertarik membeli mobil secara online termasuk melakukan test drive langsung di rumah mereka.
Dengan adanya survei cepat Ipsos Group ini tentu bisa diambil beberapa kesimpulan yang membuat banyak kalangan memprediksi hal ini kemungkinan akan terjadi di seluruh dunia tanpa terkecuali Indonesia.
Meski di Indonesia sudah ada vaksin yang sampai, namun proses penangananya masih harus memakan waktu hingga tahun 2022 menurut Budi Hidayat, Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes.
Jadi ada baiknya selama wabah Corona belum bisa dikendalikan sepenuhnya lebih baik mencegah agar tidak tertular dengan beraktifitas menggunakan kendaraan pribadi.
Berita Terkait
Terpopuler
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
-
Statistik Suram Elkan Baggott Sepanjang 2025, Cuma Main 360 Menit
Terkini
-
Menaker Mau Tekan Kesenjangan Upah Lewat Rentang Alpha, Solusi atau Masalah Baru?
-
Pati Singkong Bisa Jadi Solusi Penumpukan Sampah di TPA
-
BRI Terus Salurkan Bantuan Bencana di Sumatra, Jangkau Lebih dari 70.000 Masyarakat Terdampak
-
Laporan CPI: Transisi Energi Berpotensi Tingkatkan Pendapatan Nelayan di Maluku
-
SPBU di Aceh Beroperasi Normal, BPH Migas: Tidak Ada Antrean BBM
-
Purbaya Gelar Sidang Debottlenecking Perdana Senin Depan, Selesaikan 4 Aduan Bisnis
-
Purbaya Prediksi Pertumbuhan Ekonomi RI: 5,2% di 2025, 5,4% pada 2026
-
Menaker Yassierli Klaim PP Pengupahan Baru Hasil Kompromi Terbaik: Belum Ada Penolakan Langsung
-
Purbaya Sentil Balik Bank Dunia soal Defisit APBN: Jangan Terlalu Percaya World Bank!
-
Bank Mandiri Dorong Akselerasi Inklusivitas, Perkuat Ekosistem Kerja dan Usaha Ramah Disabilitas