Suara.com - Pengembangan kawasan pedesaan untuk mendorong pertumbuhan perekonomian nasional dan menciptakan lapangan kerja baru yang merata di daerah terus dilakukan oleh BRI. Program ini dilaksanakan untuk melanjutkan program jangka Panjang BRI, yakni Desa BRILian tahun ini.
Direktur Bisnis Mikro BRI Supari mengatakan, Desa BRILian adalah kegiatan inkubasi kawasan pedesaan yang sudah diselenggarakan BRI sejak 2020.
“Tahun lalu, ada 125 desa yang mengikuti pelatihan dan program peningkatan kapasitas, dan kami terus mengembangkan hal tersebut untuk meningkatkan postur ekonomi desa menjadi pendorong ekonomi nasional,” tambahnya.
Sementara itu, Executive Vice President Social Entrepreneurship & Incubation Division BRI, Djoko Purwanto, pada kesempatan yang sama menambahkan, tahun ini, perusahaan akan menyelenggarakan program Desa BRILian untuk 1.000 desa di Indonesia. Kenaikan kapasitas program ini dilakukan melihat tingginya antusias masyarakat desa untuk berkembang dan mengikuti pelatihan yang diadakan BRI.
“Tahun ini, kami akan adakan sampai 1.000 desa dalam tiga tahapan. Kali ini memang kita membahas tentang sociopreneurship. Ini menjadi hal yang menarik, bagaimana mengembangkan desa menjadi suatu hybrid spectrum. Di satu sisi adalah bagaimana aspek sosial masyarakat, kemudian aspek usaha-usaha yang nanti bisa menggaet keuntungan, di mana pemberdayaan potensi desa kembali lagi menjadi dampak positif untuk masyarakat,” tutur Supari.
Sebagai rangkaian Program Desa BRILian 2021, pada Rabu (9/3/2021), BRI menggelar pelatihan dan webinar bertajuk “Desa BRILian 2021 Sosiopreneur dan Kemitraan Strategis Desa”, yang dihadiri sejumlah tokoh, seperti Ahli Hubungan Antara Lembaga Kemendes, Samsul Widodo dan Direktur BUMDes Bersama, Pati Reza Adiswasono.
Dalam pelatihan daring ini, Samsul mendorong Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) agar bisa lebih baik menjalankan perannya meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Menurut Samsul, BUMDes harus mendapat pendampingan yang kuat agar bisa tumbuh dan menjalankan perannya mengembangkan kesejahteraan masyarakat. Saat ini dia menyebut, masih banyak BUMDes yang tidak memiliki pengurus berkompeten atau mendapat perhatian dari berbagai pihak.
“Ini yang sebenarnya BUMDes harus mampu konsolidasi, sehingga BUMDes tidak menjadi kompetitor tetapi jadi konsolidator, dan dibantu teman-teman agregator agar bagaimana produk desa ini bisa dekat dengan market,” ungkap Samsul.
Baca Juga: Bank BRI Pastikan Layanan Perbankan Tak Terganggu Selama PPKM Jawa-Bali
Menurut Direktur BUMDes PT Maju Berdikari Sejahtera, Pati Reza Adiswasono, pendirian badan usaha di desa harus dilakukan dengan filosofi agar perusahaan dapat bersaing dan memberi dampak besar bagi ekonomi masyarakat.
Senada dengan hal tersebut, Supari juga menambahkan bahwa BRI menginginkan agar ekonomi desa menjadi berdaya, mandiri, dan memiliki nilai yang luar biasa dalam berkontribusi bagi geraknya ekonomi bangsa dan lebih jauh desa menjadi motor ekonomi yang juga tahan banting.
Berita Terkait
-
BRI Apresiasi Penangkapan Sindikat Pembobol ATM di Klaten
-
Resilience, Bisnis Internasional Milik BRI Tetap Tumbuh di Tengah Pandemi
-
Berikan Imbal Hasil 5.47%, Sukuk Ritel SR014 Dapat Dibeli lewat BRI
-
Sinergi Pembentukan Ekosistem Perlu untuk Kembangkan UMKM Pasca Pandemi
-
Semangat Tinggi, Mantri BRI Bangkitkan dan Selamatkan UMKM
Terpopuler
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- 5 Body Lotion Mengandung SPF 50 untuk Mencerahkan, Cocok untuk Yang Sering Keluar Rumah
Pilihan
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
Terkini
-
SVLK Jadi Benteng Hukum Lawan Tuduhan Deforestasi Biomassa di Gorontalo
-
Terminal IC Bandara Soekarno-Hatta Kembali Beroperasi 12 November, Khusus Penerbangan Citilink
-
Stok BBM SPBU BP-AKR Makin Banyak, Pesan Base Fuel Lagi dari Pertamina
-
Kementerian PKP Ajak Masyarakat Kenali Program Perumahan Lewat CFD Sudirman
-
Aliran Modal Asing Keluar Begitu Deras Rp 4,58 Triliun di Pekan Pertama November 2025
-
Gaikindo Buka Peluang Uji Coba Bobibos, Solar Nabati Baru
-
Emas Antam Makin Mahal di Akhir Pekan Ini, Capai Hampir Rp 2,3 Juta per Gram
-
Emiten PPRE Raih Kontrak Baru Garap Proyek Anak Usaha ANTM di Halmahera Timur
-
Bhinneka Life Telah Tunaikan Klaim Asuransi Rp 308 Miliar Hingga Semester I-2025
-
IHSG Melesat ke Level Tertinggi Selama Perdagangan Sepekan Ini