Suara.com - Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga menggandeng Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo untuk memacu kinerja sistem resi gudang (SRG).
SRG adalah sistem logistik yang diarahkan untuk menjadi buffer dalam sistem perdagangan.
SRG berfungsi menyerap komoditas bahan pokok masyarakat saat terjadi panen raya sehingga harganya tidak turun dan sebaliknya menjual produknya ketika terjadi penurunan pasokan sehingga harganya tidak melonjak tajam.
Baik produsen yaitu petani dan peternak maupun konsumen mendapatkan manfaat berupa harga yang wajar dan tidak fluktuatif. Ini memberikan kepastian usaha bagi ekonomi masyarakat sehingga mereka bisa berproduksi secara berkelanjutan.
Beberapa Daerah di Jawa Tengah punya cerita sukses dengan SRG, yaitu Wonogiri untuk produk beras dan Brebes untuk produk bawang merah. Namun masih ada beberapa Daerah yang diberikan bantuan gudang oleh pemerintah pusat belum optimal kinerjanya. Karena itulah Jerry berkolaborasi dengan Ganjar.
“Peran Kepala Daerah sangat besar. Karena itu, dengan bantuan Pak Ganjar kita kumpulkan para bupati agar SRG di daerah mereka yang belum berfungsi sebagaimana mestinya bisa kita berdayakan," ujar Wamendag dalam keterangannya, Kamis (18/3/2021).
Selain Wonogiri dan Brebes, SRG lain di Jawa Tengah ada di 11 kabupaten. Mereka rata-rata menggarap komoditas kebutuhan pokok seperti beras, cabai, dan jagung. Beberapa daerah mulai mengembangkan ke produk lain.
Purwodadi misalnya mulai melirik komoditas kedelai yang permintaan pasarnya besar dan terus meningkat. Sementara Wonogiri mulai membuka wacana untuk mengelola empon-empon yang menopang industri jamu khas Jawa Tengah.
Kementerian Perdagangan sendiri hingga Maret 2021 ini telah menerbitkan 392 resi gudang senilai Rp 76,4 Miliar. Nilainya diharapkan meningkat sekitar 7 persen pada tahun ini. Untuk itu, upaya-upaya menggenjot peran stake holder terus dilakukan.
Baca Juga: Ganjar : Mudik Lebaran Tahun Ini Terbatas dan Terapkan Protokol Kesehatan
Dalam kesempatan ini, Wamendag juga meresmikan gudang SRG untuk bawang merah. SRG di Brebes ini dilengkapi dengan tekhnologi controlled atmosphere system (CAS) yang berguna untuk mengendalikan mutu pasca panen bawang merah.
Dampaknya, masyarakat tidak mengalami penurunan harga yang berarti kala produknya disimpan di SRG.
"Mutu produk sangat tejaga dengan tekhnologi CAS jadi harganya tak turun. Bahkan karena SRG melepas produk saat terjadi penurunan supply di pasar, harganya tetap bagus dan menguntungkan petani," pungkas Jerry.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Fakta-fakta RPP Demutualisasi BEI yang Disiapkan Kemenkeu
-
Rincian Pajak UMKM dan Penghapusan Batas Waktu Tarif 0,5 Persen
-
Tips Efisiensi Bisnis dengan Switchgear Digital, Tekan OPEX Hingga 30 Persen
-
Indef: Pedagang Thrifting Informal, Lebih Bahaya Kalau Industri Tekstil yang Formal Hancur
-
Permata Bank Targetkan Raup Rp 100 Miliar dari GJAW 2025
-
Bolehkah JHT diklaim Segera Setelah Resign? Di Atas 15 Juta, Ada Aturan Khusus
-
Kereta Gantung Rinjani: Proyek 'Rp6,7 Triliun', Investor China Ternyata Tidak Terdaftar
-
Impor Teksil Ilegal Lebih Berbahaya dari Thrifting
-
Kilang Balikpapan Diresmikan 17 Desember, Bahlil Janji Swasembada Energi di 2026
-
Harga Bitcoin Anjlok ke 82.000 Dolar AS, CEO Binance: Tenang, Hanya Taking Profit Biasa