Suara.com - Indonesia perlu melakukan peremajaan kebun sawit, yang tahun ini mencapai 180 ribu hektare. Perkebunan tersebut tersebar di setiap provinsi wilayah barat Indonesia, termasuk Papua.
"Potensi PSR (Peremajaan Sawit Rakyat) mencapai 2,78 juta hektare, yang sebaran dominannya ada di wilayah Sumatera dan Kalimantan. Kenapa, karena di sana kebun sawit kita pertama kali dibangun," ujar Direktur Jenderal Perkebunan Kementan, Kasdi Subagyono, dalam rapat dengan pendapat bersama Komisi IV DPR RI dan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS), Selasa (30/3/2021).
Menurut Kasdi, yang perlu dilakukan saat ini adalah bimbingan teknis (bimtek) dan sosialisasi peremajaan sawit, agar terjadi pemerataan di lokasi sentra sawit. Dengan begitu, ke depan diharapkan produksi sawit nasional mengalami tren peningkatan.
"Saya setuju dengan bapak-bapak di Komisi IV, agar sosialisasi ini melibatkan banyak pihak. Artinya, peningkatan kapasitas melalui bimtek, jadi tidak berhenti di sosialisasi. Apalagi setiap bulan, kami ada 2 workshop untuk menjemput berkas, dimana kepala dinas juga kami libatkan," katanya.
Direktur Utama BPDPKS, Eddy Abdurrachman mengatakan, selama ini pihaknya terus mendukung perkembangan sawit nasional. Dukungan itu bahkan sudah dipertegas dengan hadirnya Perpres 61/2015 jo Perpres no 66/2018 yang meliputi kemampuan menghimpun, mengelola dan menyalurkan dana.
"Dalam hal penyaluran dana kita harus patuh pada rekomendasi Ditjenbun Kementan, dan usulan dari petani maupun gapoktan. Kita berharap, persawitan kita mengalami perkembangan yang makin baik," katanya.
Anggota Komisi IV DPR RI, Sutrisno mengapresiasi kemajuan sawit nasional, yang selama ini mampu menguatkan posisi sawit Indonesia di pasar dunia.
"Saya memberi apresiasi tentang kemajuan sawit yang akhirnya kita menguasai dunia," ujarnya.
Sebagai informasi, rapat ini menghasilkan beberapa poin kesimpulan penting sebagai dokumen negara yang akan dilaksanakan, diantaranya meminta BPDPKS segera merealisasikan penyaluran dana peremajaan Kelapa sawit kepada petani, meminta pemerintah agar segera mempertimbangkan penunjukan kelembagaan, yang dinilai memiliki kapasitas memadai, seperti asosiasi bidang perkelapasawitan untuk pendampingan petani calon peserta peremajaan.
Baca Juga: Jamin Stok Beras Nasional, DPR Minta Perum Bulog Bersinergi dengan Kementan
Di samping itu, Komisi IV DPR juga meminta BPDPKS segera melakukan koordinasi dan konsultasi dalam pengalokasian anggaran dan penguatan ekspor, serta meminta kementan dan BPDPKS melakukan sosilaisasi di dapil masing-masing anggota Komisi IV dengan melibatkan petani dan penyuluh.
Berita Terkait
-
Tingkatkan Produksi, Petani Kotamobagu Diminta Maksimalkan Manfaat Alsintan
-
Mentan Pastikan Petani Bisa Tenang, karena Stok Pupuk Subsidi Aman
-
Komisi IV DPR: Dadahup Jadi Role Model untuk Food Estate
-
Petani Tegal Bisa Hindari Kerugian Gagal Panen dengan Asuransi
-
Petani Bolaang Mongondow Dapat Pupuk Subsidi untuk Tingkatkan Produksi
Terpopuler
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 Oktober: Ada 20.000 Gems dan Pemain 110-113
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Kedua 6-12 Oktober 2025
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Pihak Israel Klaim Kantongi Janji Pejabat Kemenpora untuk Datang ke Jakarta
-
Siapa Artem Dolgopyat? Pemimpin Atlet Israel yang Bakal Geruduk Jakarta
-
Seruan Menggetarkan Patrick Kluivert Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
Perbandingan Spesifikasi vivo V60 Lite 4G vs vivo V60 Lite 5G, Kenali Apa Bedanya!
-
Dana Transfer Dipangkas, Gubernur Sumbar Minta Pusat Ambil Alih Gaji ASN Daerah Rp373 T!
Terkini
-
Pertamina Klaim Masih Negosiasi dengan SPBU Swasta soal Pembelian BBM
-
Bahlil: BBM Wajib Dicampur Etanol 10 Persen
-
Didesak Beli BBM Pertamina, BP-AKR: Yang Terpenting Kualitas
-
BPKH Buka Lowongan Kerja Asisten Manajer, Gajinya Capai Rp 10 Jutaan?
-
Menkeu Purbaya: Jangan Sampai, Saya Kasih Duit Malah Panik!
-
Purbaya Kasih Deadline Serap Anggaran MBG Oktober: Enggak Terpakai Saya Ambil Uangnya
-
BKPM Dorong Danantara Garap Proyek Carbon Capture and Storage
-
Mengenal Kalla Group: Warisan Ayah Jusuf Kalla yang Menjadi Raksasa Bisnis Keluarga dan Nasional
-
Uang Primer Tumbuh 18,6 Persen, Apa Penyebabnya?
-
IHSG Sempat Cetak Rekor Level Tertinggi 8.200, Ternyata Ini Sentimennya