Suara.com - Indonesia dan Uni Eropa telah menuntaskan putaran ke-10 perundingan Indonesia-European Union CEPA. Kedua belah pihak optimistis perjanjian ini segera selesai.
Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga menyebut bagi Indonesia, perundingan ini penting karena membuka potensi pada tiga hal, yaitu peningkatan ekspor, dukungan bagi industri dalam negeri dan peningkatan investasi.
Dia menilai ada peluang yang cukup besar dari IE CEPA untuk peningkatan ekspor.
"Berdasarkan studi CSIS, dengan IEU-CEPA, ekspor Indonesia bisa meningkat 5,4 persen," ujar Jerry kepada wartawan, Jumat (2/4/2021).
Menurut Jerry, Indonesia harus mampu berkompetisi dengan Vietnam lewat perjanjian perdagangan.
Selama ini, beberapa produk andalan Indonesia memang bersaing ketat dengan negara-negara ASEAN maupun negara lain di kawasan Amerika Selatan dan Afrika.
Sebagai contoh adalah produk kelapa sawit dan turunannya, buah tropis, tekstil, kertas, pakaian, alas kaki dan lain-lain.
Tanpa pengamanan perdagangan melalui perjanjian khusus, hambatan tariff dan non tariff produk Indonesia ke Uni Eropa akan diberlakukan dengan ketat.
Keuntungan kedua dari penyelesaian IEU-CEPA adalah meningkatnya industri dalam negeri. Menurut Jerry, kebangkitan industri sangat dipengaruhi oleh akses perdagangan yang luas.
Baca Juga: Kemendag Mudahkan Perizinan dengan Membuat Serba Online
"Pemasaran adalah syarat mutlak bagi industri manapun. Karena itu kita perlu terus menjaga akses pemasaran dan mata rantai supply ini agar industri kita bangkit," tutur dia.
Jerry merasa optimistis melihat peluang upscale bagi UMKM Indonesia jika IEU-CEPA dan perjanjian perdagangan lain bisa dimanfaatkan dengan optimal.
Dampak positif ketiga yang didapat dari penyelesaian IEU-CEPA adalah meningkatnya investasi.
"Roadshow terus agar kerja Kabinet Indonesia Maju bisa komprehensif dan integratif, termasuk dalam perdagangan dan industri. Bukan hanya di sektor perkotaan tetapi juga desa-desa harus ikut merasakan dampak. Itu yang saya bicarakan dengan Pak Menperin tadi," kata Jerry.
Berita Terkait
-
Di Hadapan Kepala Daerah, Prabowo Ingin Kelapa Sawit Jamah Tanah Papua, Apa Alasannya?
-
Kelapa Sawit: Sama-sama Pohon, tapi Tak Bisa Gantikan Fungsi Hutan
-
Perjanjian Dagang Terancam Batal, ESDM Tetap Akan Impor Migas AS
-
Tambang Emas Termasuk Tiga Klaster Pemicu Parahnya Banjir Sumatera Utara
-
Sawit Bikin Sewot: Kenapa Dibilang Bukan Pohon, Jadi Biang Kerok Banjir Sumatra?
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
Terkini
-
Prabowo Teken PP, Begini Formula Kenaikan UMP 2026
-
Imbas Blokade Tanker Venezuela oleh AS, Harga Minyak Brent dan WTI Melonjak
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
-
Rupiah Berbalik Menguat, Dolar Amerika Serikat Loyo Sentuh Level Rp16.667
-
Dompet Digital Jadi Senjata Utama Lawan Judi Online
-
IHSG Meroket di Level 8.700 Rabu Pagi, Saham SUPA ARA
-
Toba Pulp Lestari Buka Suara Soal Perintah Prabowo Lakukan Audit Total
-
Emas Hari Ini Turun Harga di Pegadaian, Galeri 24 Paling Murah
-
Bank Indonesia Diramal Tahan Suku Bunga di Akhir Tahun, Ini Faktornya
-
6 Hak Keluarga Pensiunan PNS yang Meninggal Dunia