Suara.com - Pemerintah terus berusaha menarik investasi sebanyak-banyaknya demi mendorong pertumbuhan ekonomi di tengah kondisi pandemi Covid 19.
Salah satu fokus pemerintah adalah investasi di tiga sektor infrastruktur, yakni jalan tol, pelabuhan, dan bandara.
Untuk menarik investasi masuk ke Indonesia, pemerintah membentuk Indonesia Investment Authority (INA). INA bertugas mengumpulkan investor, baik global maupun domestik.
INA kemudian membantu mengalirkan dananya kepada proyek-proyek strategis di Indonesia.
“Dalam pipeline INA yang pertama, kita melihat infrastruktur, jalan tol, pelabuhan, dan bandara. Mengapa ini dipilih duluan? Karena memang logistic cost Indonesia itu masih cukup tinggi. Meskipun kalau kita lihat di 5 tahun terakhir, logistic cost Indonesia menurut Logistic Performance Index sudah turun. Jadi kita improving ini. Akan tetapi, kita masih 23 persen dari PDB,” ujar Masyita Crystallin, Stafsus Menkeu Bidang Perumusan Kebijakan Fiskal dan Makroekonomi, Jumat (7/6/2021).
INA sebagai lembaga yang sangat strategis diharapkan dapat mampu membantu investor global untuk berinvestasi di Indonesia.
“Anda bisa bayangkan kalau investor global ingin masuk ke Indonesia tapi belum punya eksposur, belum kenal siapa-siapa, belum tahu risk-nya bagaimana? INA menjadi salah satu alternatif, bukan satu-satunya. Kita tetap buka seluruh kanal investasi masuk ke Indonesia,” kata Masyita.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Berkomitmen pada Keberlanjutan, Brantas Abipraya Meraih Platinum Award CSRSDGESG 2025
-
Rupiah Dibuka Demam Lawan Dolar Pada Perdagangan Hari Ini, Sentuh Level Rp 16.591
-
IHSG Dibuka Menghijau, Tiga Saham Bank Ini Malah Berwarna Merah
-
PLTS Terapung di Waduk Saguling Mulai Dibangun, Bisa Suplai Listrik 50 Ribu Rumah
-
OPEC+ Ngotot Tambah Produksi 137 Ribu BPH, Pasar Panik!
-
Ekonom Sarankan Pemerintah Beri Diskon Tarif Listrik Lagi Demi Daya Beli
-
IHSG Dibuka Hijau, Investor Pantau Data Ekonomi Domestik Penting.
-
Awali Pekan Ini, Harga Emas Antam Melompat ke Rekor Tertinggi Jadi Rp 2.250.000 per Gram
-
Gubernur Bank Indonesia : 94 Persen Bank Syariah Main di Pasar Uang
-
Siap Sambut QRIS di Arab Saudi 2026, Fintech RI Mulai Sediakan Dompet Digital