Suara.com - Warga terdampak banjir bandang di Nusa Tenggara Timur (NTT) akan segera direlokasi dan memiliki rumah lagi. Pemerintah akan membangun 1.000 rumah, yaitu di Lembata (700 unit) dan Adonara (300 unit), dengan teknologi Rumah Instan Sederhana Sehat (RISHA).
“Kami akan segera melaksanakan pembangunan rumah khusus, sekitar 1.000 unit untuk masyarakat yang rumahnya terdampak banjir bandang di NTT beberapa waktu lalu,” ujar Kepala Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan (P2P) Nusa Tenggara II Direktorat Jenderal Perumahan, Yublina D. Bunga, saat melakukan Ground Breaking Rumah Khusus Relokasi Bencana di desa Oyang Barang, Pulau Adonara, Kabupaten Flores Timur, beberapa waktu lalu.
Pembangunan rumah khusus ini merupakan tindak lanjut dari kunjungan Presiden Jokowi dan Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono di lokasi bencana. Sejauh ini, pihaknya telah mengalokasikan 300 unit rumah khusus di Pulau Adonara, dengan nilai bantuan Rp126 juta per unit.
Selain itu, pembangunan rumah khusus juga dilaksanakan di Kabupaten Lembata sebanyak 700 unit, dengan nilai bantuan Rp122 juta per unit.
Kegiatan ground breaking ditandai dengan sapaan adat atau doa oleh tuan tanah Kanisius Muda, yang dilanjutkan dengan peletakan batu pertama oleh Wakil Bupati Flores Timur, Agustinus Payong Boli bersama Ketua Satgas Penggagulangan Bencana NTT dan NTB dari Kementerian PUPR, Widiarto, Direktur Rumah Khusus Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, Yusniewati, Kepala Balai P2P Nusa Tenggara II, Yublina D. Bunga, Subdit Perencanaan Teknis Dirjen Cipta Karya, Dhani.
Turut hadir di lokasi Kepala Satker Penyediaan Perumahan Provinsi NTT, Dodi Kurniadi; PPK Rumah Susun dan Rumah Khusus, Thobias Ressie, Kepala Seksi Wilayah 2 Balai P2P Nusa Tenggara II, Herman Ropa Rohi, Kepala Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan Kabupaten Flores Timur, Eduardus Fernandes, Kepala Desa Oyang Barang, Larius Lega dan perwakilan dari pihak penyedia jasa PT. Adhi Karya, Yudhi Prasetyo.
“Kami berharap, pembangunan rumah khusus bisa segera dimulai, menggunakan teknologi RISHA (Rumah Instan Sederhana Sehat). Kami akan terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah setempat agar proses pendataan dan relokasi bisa berjalan dengan baik,” tandasnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Flores Timur, Agustinus Payong Boli menegaskan, bantuan perumahan ini ditujukan untuk masyarakat terdampak bencana alam di Desa Oyangbara. Di daerah tersebut akan dibangun 50 unit rumah khusus tipe 36, sebagai tempat relokasi masyarakat.
“Kami juga mengimbau masyarakat agar tidak lagi membangun rumah atau melakukan aktifitas di sekitar daerah bekas bencana,” terangnya.
Baca Juga: Kementerian PUPR Kebut Pembangunan Rusun ASN di Kalbar
Berita Terkait
-
Sempat Terkubur Lumpur, Bayi 10 Bulan Selamat dari Banjir Bandang NTT
-
Pembelajaran dari Banjir Bandang dan Longsor NTT
-
Tercatat 152 Rumah Warga Hanyut Terseret Banjir Bandang di Kupang
-
Pulau Baru Pasca Bencana Alam di NTT Perlu Diteliti Dulu
-
Update Banjir Bandang NTT: 175 Meninggal, Listrik Sudah Nyala 60 Persen
Terpopuler
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Bukan Akira Nishino, 2 Calon Pelatih Timnas Indonesia dari Asia
- Diisukan Cerai, Hamish Daud Sempat Ungkap soal Sifat Raisa yang Tak Banyak Orang Tahu
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
Pilihan
-
Makna Mendalam 'Usai di Sini', Viral Lagi karena Gugatan Cerai Raisa ke Hamish Daud
-
Emil Audero Akhirnya Buka Suara: Rasanya Menyakitkan!
-
KDM Sebut Dana Pemda Jabar di Giro, Menkeu Purbaya: Lebih Rugi, BPK Nanti Periksa!
-
Mees Hilgers 'Banting Pintu', Bos FC Twente: Selesai Sudah!
-
Wawancara Kerja Lancar? Kuasai 6 Jurus Ini, Dijamin Bikin Pewawancara Terpukau
Terkini
-
Warga Ujung Negeri Kini Hidup dalam Terang, Listrik PLN Bawa Harapan Baru
-
SIG Pimpin BUMN Klaster Infrastruktur Perkuat Riset Konstruksi Rendah Karbon
-
Perusahaan Rokok Sampoerna Beli Patriot Bond Rp 500 Miliar, Ini Tujuannya
-
Bahlil Ingin Belajar Produksi Bioenergi Karbon dari Brasil
-
Nasib Perobohan Tiang Monorel Masih Tunggu Perumusan Skema
-
Wacana Kebijakan Kemasan Rokok Polos Dinilai Bisa Ganggu Rantai Pasok IHT
-
Aset Dana Pensiun Indonesia Tertinggal Jauh dari Malaysia
-
Menkeu Purbaya dan Bos Pertamina Lakukan Pertemuan Tertutup: Mereka Semakin Semangat Bangun Kilang
-
Sedih, 80 Persen Lansia Gantungkan Hidup di Generasi Sandwich
-
Transaksi Aset Kripto Tembus Rp 446,55 Triliun, Gimana Peluang dan Tantangannya?