Suara.com - Aset kripto yEarn.Finance (YFI) adalah aset kripto pertama yang menembus Rp 1 miliar. Alternative coin (altcoin) ini memang lebih mahal dari pada Bitcoin secara harga, sekalipun secara marketcap bitcoin masih sebagai kripto dengan market cap tertinggi.
Ini menunjukkan kondisi di market meskipun Bitcoin turun, masih ada altcoin yang cenderung menguat dan menjadi kesempatan para trader kripto memetik keuntungan dari trading kripto.
Harga YFI menembus harga tertingginya Rp 1,38 miliar pada akhir pekan lalu, saat Bitcoin sudah menunjukkan penurunan, bersamaan dengan Ethereum dan lainnya. Per hari ini, YFI masih berada di level Rp 1 miliar.
Kenaikan YFI melonjak drastis dari pertama kali listing di Indodax, Agustus 2020, yaitu Rp74 jutaan. Kenaikannya hampir 20 kali lipat dalam waktu kurang dari satu tahun. Dalam waktu kurang lebih satu bulan, YFI tercatat meningkat hampir 2 kali lipat. Pada April 2021, harganya hanya Rp 700 jutaan.
CEO Indodax Oscar Darmawan mengatakan, YFI beberapa kali sudah melebihi atau melewati harga Bitcoin. Menurutnya, ini merupakan sebuah fenomena bahwa saat Bitcoin turun masih banyak harapan dari altcoin.
“Beberapa hari ini, memang Bitcoin turun drastis. Tetapi, kita bisa melihat altcoin lain yang menguat. Salah satu yang menarik adalah YFI. Kripto ini merupakan kripto pertama yang menembus Rp 1 miliar. Bahkan tertinggi melewati Rp 1,3 miliar,” katanya, Selasa (18/5/2021).
Oscar Darmawan menjelaskan yEarn.Finance adalah adalah 'ekosistem' dari protokol yang dibangun di atas cryptocurrency Ethereum. Tujuan di balik pembuatan YFI adalah untuk memudahkan interaksi pengguna dengan protokol DeFi dan kemudian memaksimalkan persentase tahunan dalam mata uang kripto.
yEarn Finance ingin menciptakan sesuatu antara protokol keuangan yang terdesentralisasi dan hasil yang cukup besar untuk memungkinkan orang berinvestasi dalam koin yang lebih stabil pada platform.
“Ada beberapa faktor mengapa harga YFI begitu mahal. Pertama adalah YFI yang memiliki supply maksimal yang lebih sedikit yaitu hanya 3.666 token saja,” katanya.
Baca Juga: Tak Lagi Diterima Tesla, Harga Bitcoin Anjlok
Oscar Darmawan juga menjelaskan bahwa token yEarn.Finance sendiri sangat sedikit supplynya sehingga kenaikan permintaan ini mendorong harga yEarn Finance jadi sangat tinggi. Sehingga, inilah yang menyebabkan harganya begitu mahal.
Di sisi lain, Oscar Darmawan menyatakan bahwa penurunan Bitcoin adalah hal yang biasa di dunia kripto. Bitcoin naik turun lebih dari 20% adalah hal biasa dan inilah yang membuat kesempatan buat para trader membeli di murah. Kemudian, mendapatkan profit dengan menjualnya pada saat harga tinggi.
Salah satu penyebab penurunan crypto saat ini terjadi karena pernyataan Elon Musk di Twitter yang mendorong aksi jual.
Oscar Darmawan kembali menyatakan bahwa penurunan ini adalah penurunan yang masih wajar dan akan kembali menguat pada saat ada momentum yang terlihat kembali untuk naik.
Jadi, penurunan ini juga bisa dimanfaatkan oleh member dan masyarakat Indonesia untuk membeli kripto di harga diskon. Dan lagi bagi para trader kripto banyak altcoin yang malah menguat jadi dapat dimanfaatkan kesempatan untuk trading. Dari sisi fundamental dan utilitas, setiap aset kripto memiliki keunggulan dan kelemahannya masing-masing.
“Faktanya, banyak orang yang memanfaatkan penurunan harga Bitcoin untuk membeli. Mereka membeli Bitcoin karena mumpung harga sedang murah. Setelah itu, mereka akan take profit saat harga naik atau kembali menembus level tertingginya,” jelas Oscar Darmawan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
Pilihan
-
Sriwijaya FC Selamat! Hakim Tolak Gugatan PKPU, Asa Bangkit Terbuka
-
Akbar Faizal Soal Sengketa Lahan Tanjung Bunga Makassar: JK Tak Akan Mundur
-
Luar Biasa! Jay Idzes Tembus 50 Laga Serie A, 4.478 Menit Bermain dan Minim Cedera
-
4 Rekomendasi HP OPPO Murah Terbaru untuk Pengguna Budget Terbatas
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
Terkini
-
OJK Sorot Modus Penipuan e-Tilang Palsu
-
Pertamina Rilis Biosolar Performance, BBM Khusus Pabrik
-
UMKM Kini Bisa Buat Laporan Keuangan Berbasis AI
-
Jelang Nataru, Konsumsi Bensin dan LPG Diramal Meningkat, Pertamina Siagakan 1.866 SPBU 24 Jam!
-
Darurat Komunikasi di Aceh: Saat Internet Mati Begitu Listrik Padam, Siapa yang Bertanggung Jawab?
-
Perluas Jangkauan Pelayanan, KB Bank Resmikan Grand Opening KCP Bandung Taman Kopo Indah
-
Distribusi BBM di Sebagian Wilayah Aceh Masih Sulit, Pertamina: Kami Terus Untuk Recovery
-
Bank Modal Pas-pasan di Ujung Tanduk: Mengapa OJK Paksa KBMI I Naik Kelas atau Tutup?
-
Akhiri Paceklik Rugi, Indofarma (INAF) Pasang Target Ambisius: Pendapatan Naik 112% di 2026
-
Nilai Tukar Rupiah Drop Lagi, Ini Pemicunya