Suara.com - Presiden ke-5 Indonesia Megawati Soekarnoputri mengakui bangga dapat membereskan sekitar 300 ribu kredit macet, ketika dirinya berada di tampuk kekuasaan tahun 2001-2004.
Kenangan tersebut, kata dia, membuktikan program pemerintahannya berhasil membuat perekonomian Indonesia kala itu bangkit seusai dihantam krisis moneter 1998.
"Tugas membangun kedaulatan perekonomian Indonesia harus saya jalankan walaupun di tengah krisis multidimensi saat itu," ungkap Megawati dalam webinar bertajuk Optimalisasi Penerimaan Pajak Melalui Penerapan SIN Pajak Demi Kemandirian Fiskal Indonesia, Jumat (28/5/2021).
Hasilnya kata dia, jajaran pemerintahannya dapat menyelesaikan setidaknya 300 ribu kasus kredit macet.
"Alhamdulillah, tugas dapat diselesaikan. Bayangkan lebih dari 300.000 kasus kredit macet dapat diselesaikan sesuai TAP MPR pada saat itu," kenang Megawati.
Sebelumnya, dirinya juga bercerita penerimaan negara dari sektor pajak selalu mengalami surplus ketika dirinya menjadi presiden.
"Terbukti zaman pemerintahan saya, 2001-2004, berturut-turut target penerimaan pajak tercapai dan rasio pajak sampai 12,3 persen," katanya.
Megawati beralasan selalu surplusnya penerimaan pajak, karena ketika itu dirinya menerapkan sistem Single Identity Number (SIN) Pajak untuk mencocokkan data perpajakan.
Dirinya pun merinci pada tahun 2001 penerimaan pajak mengalami surplus sebesar Rp 1,7 triliun.
Baca Juga: Megawati Klaim Penerimaan Pajak Selalu Surplus saat Dirinya Jadi Presiden
Tahun 2002 surplus dan membukukan pajak lebih dari Rp 180 triliun. Bahkan 2002 dan 2003 penerimaan pajak mampu menutupi pengeluaran rutin negara.
"Penerapan SIN Pajak memberikan manfaat yang lebih luas. Selain mampu mendorong penerimaan negara, SIN Pajak juga mampu mencegah dan memberantas tindak pidana korupsi, serta meningkatkan penerimaan secara sistemik," ungkapnya.
Berita Terkait
-
Megawati Klaim Penerimaan Pajak Selalu Surplus saat Dirinya Jadi Presiden
-
Sekjen Minta Juru Nikah Tidak Jodohkan PDIP dengan PKS dan Demokrat di Pilpres
-
Senada dengan Gerindra, PDIP Anggap Perjanjian Batu Tulis Selesai pada 2009
-
7 Perjanjian Batu Tulis Prabowo-Megawati di Bogor, Sejarah Politik Usai Reformasi
-
Tak Pernah Berkonflik, Ganjar Pranowo: Saya Sangat Hormat dengan Puan Maharani
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
- Ini 5 Shio Paling Beruntung di Bulan Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Rumah Tangga Deddy Corbuzier dan Sabrina Diisukan Retak, Dulu Pacaran Diam-Diam Tanpa Restu Orangtua
- 5 Promo Asus ROG Xbox Ally yang Tidak Boleh Dilewatkan Para Gamer
Pilihan
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Baterai Besar Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Menkeu Purbaya Pernah Minta Pertamina Bikin 7 Kilang Baru, Bukan Justru Dibakar
-
Dapur MBG di Agam Dihentikan Sementara, Buntut Puluhan Pelajar Diduga Keracunan Makanan!
-
Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
-
Harga Emas Antam Terpeleset Jatuh, Kini Dibanderol Rp 2.235.000 per Gram
Terkini
-
Bahlil Sindir Menkeu Purbaya soal Subsidi LPG 3Kg: Mungkin Menterinya Salah Baca Data Itu!
-
Rapat Paripurna Sepakat RUU P2SK Jadi Usulan DPR
-
Setelah Dua Hari Anjlok, Akhirnya IHSG Menghijau Didorong Penguatan Rupiah
-
Profit BUMN Bisa Jadi Modal untuk Investasi di Sektor Energi Terbarukan
-
Kandungan Etanol Bikin Vivo dan BP Gagal Beli BBM Pertamina, Patra Niaga: Sudah Lazim
-
Nasib KFC: Tutup 19 Gerai dan PHK 400 Pekerja
-
Freeport Berhenti Beroperasi Sementara, Fokus Temukan 5 Karyawan yang Terjebak Longsor
-
Kelakar Mau Dipukul Bupati, Menkeu Purbaya: Transfer ke Daerah Dipangkas Biar Bersih dan Efektif
-
Menkeu Purbaya Sebut Pemerintah Mau Buat Kawasan Industri Hasil Tembakau
-
Inflasi Tembus 0,18 Persen, Bank Indonesia : Kenaikan Harga Emas Jadi Biang Kerok