Suara.com - Anggota DPR Fraksi PKS, Bukhori menilai penunjukkan Abdee Slank sebagai Komisaris PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk atau TLKM merupakan langkah merugikan bagi perusahaan itu. Mengingat latar belakang Abdee yang dinilai tidak memiliki rekam jejak dan tidak sesuai profesinya.
Bukhori memandang penempatan Abdee hanya menambah deretan bagi-bagi kekuasaan kepada mereka yang dianggap berjasa memenangkan Jokowi sebagai presiden dalam Pilpres 2019. Menurut Bukhori langkah menempatkan orang tidak sesuai kemampuan itu yang dapat merusak tatanan.
"Ini jelas merugikan Telkom, karena tidak sesuai dengan profesi yang dijabatnya sebagai komisaris, dan jika Telkom dirugikan maka negara yang akan dirugikan," kata Bukhori kepada wartawan, Minggu (30/5/2021).
Karena itu Bukhori meminta agar Menteri BUMN Erick Thohir dapat mengkaji ulang penempatan Abdee sebagai komisaris Telkom. Bukan hanya Abdee, kebijakan lain yang dianggap sebagai politik balas jasa dengan menempatkan orang-orang relawan atau pendukung Jokowi mengisi direksi atau komisaris BUMN juga harus dikaji.
"Harus dikaji ulang jika konsen kita demi kemaslahatan bangsa dan negara, tetapi jika terus tidak berani melakukan perubahan maka rakyat akan mencatat dan terus memgingat," ujar Bukhori.
"Jika suatu hari Telkom ini pada akhirnya menjadi perusahaan negara yang akhirnya tidak kredibel kemudian dilakukan difestasi lalu asing masuk, maka menteri bertanggung jawab dunia dan akhirat atas amanat yang dia emban," sambungnya.
Bagi-bagi Kue Relawan Jokowi
Menteri BUMN Erick Tohir menunjuk Abdi Negara Nurdin atau yang dikenal Abdee Slank sebagai Komisaris PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk atau TLKM. Pengangkatan tersebut dinilai hanya sebagai bagian dari bagi-bagi jabatan semata.
Pengamat Kebijakan Publik, Trubus Rahardiansyah mengatakan, penunjukan Abdee Slank sebagai komisaris erat sekali hubungannya dengan bagi-bagi jabatan. Pasalnya, Abdee sendiri memang sempat menjadi relawan pemenangan Presiden Joko Widodo.
Baca Juga: Stafsus BUMN Arya Sinulingga Buka Suara Soal Rangkap Jabatan Komisaris
"Kalau saya sih menilai apa yang dilakukan pak Erick Thohir ya dengan mengangkat Abdee Slank ini itu satu merupakan tak lebih dari bagi-bagi jabatan karena dia sebagai relawan. Bagi-bagi kue lah istilahnya kepada relawan," kata Trubus saat dihubungi Suara.com, Sabtu (29/5/2021).
Selain itu, Trubus juga membeberkan dua masalah ditunjuknya Abdee sebagai komisaris Telkom. Pertama, Abdee dinilai Trubus tak berkompeten dalam menjadi komisaris.
"Karena yang bersangkutan tidak punya kompetensi di bidang itu. Jadi artinya si Abdee Slank nggak punya kompetensi itu sementara di tengah pandemi covid BUMN-BUMN ini kan diharapkan memberikan pemasukan bagi negara di tengah situasi kas negara kosong lah. Jadi seharusnya telkom membantu BUMN membantu percepatan pemulihan ekonomi nasional," tuturnya.
Masalah yang kedua, kata Trubus, yakni ditunjuknya Abdee sebagai komisaris dianggap tak tepat waktu. Pasalnya saat ini situasi pandemi covid masih terjadi.
"Jadi itu kontraproduktif dari kebijakannya itu. Kalau itu situasinya normal itu orang nggak akan mempermasalahkan karena di 2014 banyak sekali relawan-relawan pak Jokowi jadi komisaris tuh banyak. Tapi untuk sekarang masa pandemi kontraproduktif di tengah masyarakat yang covid dan di PHK sebagainya lah," tandasnya.
Berita Terkait
-
Stafsus BUMN Arya Sinulingga Buka Suara Soal Rangkap Jabatan Komisaris
-
Dukung Abdee Slank di Telkom, Mantan Istri: Dia Sangat Benci Korupsi
-
Abdee Slank Jadi Komisaris Telkom, Berapa Gajinya?
-
Jadi Komisaris Telkom, Mantan Istri Bongkar Sifat Asli Abdee Slank!
-
Anak Beri Selamat Abdee Slank Diangkat Jadi Komisaris Telkom
Terpopuler
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- Panglima TNI Kunjungi PPAD, Pererat Silaturahmi dan Apresiasi Peran Purnawirawan
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
Pilihan
-
Kiper Timnas Indonesia Emil Audero Puncaki Save Terbanyak Serie A
-
Investor Mundur dan Tambahan Anggaran Ditolak, Proyek Mercusuar Era Jokowi Terancam Mangkrak?
-
Desy Yanthi Utami: Anggota DPRD Bolos 6 Bulan, Gaji dan Tunjangan Puluhan Juta
-
Kabar Gembira! Pemerintah Bebaskan Pajak Gaji di Bawah Rp10 Juta
-
Pengumuman Seleksi PMO Koperasi Merah Putih Diundur, Cek Jadwal Wawancara Terbaru
Terkini
-
Perbankan Ini Buka 1.000 Lowongan Kerja di Eropa, Minat Kirim CV?
-
Orang Kaya Mulai Demen Investasi Emas Dibandingkan Simpan Uang
-
4 Tips Memilih Tandon Air yang Tepat untuk Rumah Anda, Kenali Masing-Masing Bahan
-
Prabowo Bakal Hadiri Peluncuran 25 Ribu Rumah Subsidi di Bogor, Bunga KPR Tetap 5 Persen
-
Utang Tembus Rp 7.084 Triliun, Bank Indonesia Klaim Bakal Hati-hati
-
Jam Tangan Ini Dijual Rp 7,6 Juta Buat Sindir Tarif Trump, Tertarik Beli?
-
Stimulus Kebijakan Prabowo Dorong IHSG Menghijau Selasa Pagi
-
Tambang Ilegal Ditertibkan, Ratusan Hektare Lahan Kembali ke Negara
-
Emas Antam Pecah Rekor Lagi, Harganya Jadi Rp 2.105.000 per Gram
-
Pemerintah dan Ratusan Pengusaha Bakal Berkumpul Bahas Kebijakan Sektor Perumahan