Suara.com - Pembentukan holding Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk sektor ultra mikro diperkirakan akan mampu mendorong pembentukan sentra usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) baru di luar Pulau Jawa.
Rencananya, pemerintah akan mengintegrasikan tiga entitas BUMN, yakni PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, PT Pegadaian (Persero), dan PT Permodalan Nasional Madani (Persero) atau PNM ke dalam holding ultra mikro. Integrasi ekosistem ultra mikro dari tiga BUMN tersebut saat ini dalam proses persiapan, termasuk Peraturan Pemerintah (PP) yang akan menjadi payung hukum pembentukan holding.
Pengamat perbankan dari Universitas Bina Nusantara, Doddy Ariefianto menyampaikan, sentra UMKM nasional saat ini masih berpusat di Pulau Jawa. Padahal, sentra UMKM harusnya bisa dapat berkembang di luar Pulau Jawa.
Selain karena besarnya potensi ekonomi di luar Pulau Jawa, hal ini juga untuk mendukung terciptanya pemerataan ekonomi nasional secara lebih baik.
"Saya rasa, holding ultra mikro ini adalah rencana yang sangat tepat. Bagi pemerintah, ini akan mampu membuat sentra UMKM baru yang mengatasi permasalahan pemerataan ekonomi," kata Doddy.
Dia meyakini, integrasi data dan operasional di dalam holding ultra mikro baik pada BRI, Pegadaian dan PNM akan menjadi lebih baik ke depannya. Holding juga dinilai akan mampu melakukan ekspansi menyentuh pelaku ultra mikro yang masih belum dibiayai oleh perbankan, lantaran profil risiko yang masih dipersepsikan tinggi.
Menurut Doddy, PNM sebagai ujung tombak akan dapat lebih fokus mencari banyak pelaku ultra mikro baru, tanpa perlu lagi khawatir terhadap kecukupan likuiditas dan modalnya. Pemberdayaan tersebut akan lebih berkualitas, sehingga mampu menghasilkan pelaku ultra mikro baru yang sehat dan potensial.
Jika proses pertama tersebut mampu dijalani, maka BRI dan Pegadaian akan mampu menjadi pihak yang membiayai ekspansi selanjutnya. Bahkan Doddy optimistis, BRI akan mampu membentuk link pelaku mikro baru tersebut dengan suplier korporasi sehingga tercipta skala ekonomi yang lebih besar.
"Jadi yang memang skema seperti ini yang diperlukan. Bagaimana pun bank swasta atau pelaku jasa keuangan swasta tidak akan mampu melakukannya. Ini hanya bisa dilakukan negara khususnya melalui holding. Ini bisa mengurangi ketimpangan," tegas Doddy.
Baca Juga: BRI Gelar Program Vaksinasi Gotong Royong untuk Karyawan dan Keluarganya
Dia melanjutkan, skema tersebut tetap akan sehat bagi holding. Pasalnya, modal dan likuiditas secara konsolidasi masih sangat kuat.
"Terlebih sinergi operasional dan dana akan menciptakan efisiensi yang lebih kuat yang mampu menjaga keberlangsungan holding ini," imbuhnya.
Sementara itu, Kementerian BUMN memastikan proses pembentukan holding ultra mikro pada tahun ini berjalan lancar.
“Alhamdulillah, proses pembentukan holding ultra mikro sejauh ini sudah sangat baik. Ini hanya menunggu tanda tangan PP dari banyak kementerian," kata Menteri BUMN Erick Thohir, Rabu (2/6/2021).
Erick menegaskan, dengan holding ini, maka pemerintah akan mendorong suku bunga pembiayaan ultra mikro lebih rendah. Langkah ini ditujukan untuk mempercepat ekspansi pembiayaan holding dan peningkatan kinerja ultra mikro hingga naik kelas.
"Hal utama yang akan kami dorong adalah suku bunga dari PNM ke depannya lebih rendah," sebutnya.
Berita Terkait
-
Tak Bisa Dielakkan, Kehadiran Bank Digital Bawa Semangat Melayani Masyarakat
-
Ribuan Pelaku UMKM di Kota Bogor Gagal Terima BLT, Ini Penyebabnya
-
Satgas Sebut Pulau Jawa Jadi Kunci Penanganan Covid-19 di Indonesia
-
Kontribusi Produk UMKM di Toko Kelontong SRC Capai Rp 5,7 Triliun
-
Produk UMKM Jawa Barat Sapa Konsumen Namibia Afrika
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Sekelas Honda Jazz untuk Mahasiswa yang Lebih Murah
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 26 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 November: Klaim Ribuan Gems dan FootyVerse 111-113
- 5 Pilihan Bedak Padat Wardah untuk Samarkan Garis Halus Usia 40-an, Harga Terjangkau
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman New Balance untuk Jalan Kaki Jauh
Pilihan
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
Terkini
-
Tidak Semua Honorer, Hanya Tiga Kriteria Ini Berhak Diangkat Jadi PPPK Paruh Waktu
-
Prediksi Harga Emas Pekan Depan: Was-was RUU Trump, Emas Lokal Bakal Ikut Melemah?
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
BUMI Jadi Incaran Asing, Bukukan Net Buy Terbesar Ketiga di BEI Sepekan Terakhir
-
Harga Perak Mulai 'Dingin' Setelah Penguatan Berturut-turut
-
Perbaikan Jalan Tol Cipularang dan Padaleunyi Diperpanjang Sepekan, Cek Rutenya
-
YES 2025: Ajak Anak Muda Berani Memulai Usaha, Waktu Menjadi Modal Utama
-
YES 2025: Berbagi Tips Investasi Bagi Generasi Muda Termasuk Sandwich Generation
-
Youth Economic Summit 2025 : Pentingnya Manfaat Dana Darurat untuk Generasi Muda
-
Kapan Bansos BPNT Cair? Penyaluran Tahap Akhir Bulan November 2025, Ini Cara Ceknya