Suara.com - Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUSPT) tahun buku 2020 PT Trans Power Marine Tbk (TPMA) memutuskan untuk membagikan dividen sebesar Rp 22 per lembar saham, dengan total pembayaran sebesar Rp 57,93 miliar.
Direktur TPMA Rudy Sutiono menyampaikan, total pembayaran dividen itu berasal dari laba bersih tahun buku 2020 sebesar Rp 29 miliar, atau seluruh laba bersih tahun buku 2020 dan ditambah laba ditahan yang belum ditentukan penggunaanya sebesar Rp 32 miliar.
“Jadi total pembayaran dividen sebesar Rp 57,93 miliar yang akan dibayarkan paling lambat sebulan sesudah persetujuan RUPST,” kata dia dalam paparan publik, Jakarta, Kamis (17/6/2021).
Dengan demikian, rasio pembayaran dividen emiten pelayaran batu bara dan hasil mineral tersebut, mencapai 196,5 persen dari total laba bersih tahun buku 2020.
Dalam kesempatan ini, dia juga menyampaikan, bahwa perseroan memasang target pertumbuhan kinerja sebesar 30 persen dibanding tahun 2020.
Pasalnya, kinerja tahun 2020 mengalami penurunan kinerja dibanding 2019.
“Kita tahu, pada kuartal II dan III 2020 semua terdampak pandemi covid-19 sehingga rasio penggunaan kapal kami hanya mencapai 60 persen. Tapi pada kuartal IV 2020 mulai pulih,” kata dia.
Untuk itu, lanjut dia, perseroan merencanakan akan membeli 3-4 kapal dengan ukuran 300 GT dengan nilai total anggaran pembelian Rp 120 miliar hingga Rp 150 miliar.
“Tapi hingga saat ini masih belum ada yang baru, karena kalau beli baru butuh dana Rp 42 miliar, tidak ekonomis. Jika kapal bekas, lagi langka karena kebutuhan angkut batu bara dan nikel sedang pada puncaknya,” kata dia.
Baca Juga: Setor Rp11,7 Triliun, BRI Jadi Penyumbang Dividen Terbesar pada 2020
Berita Terkait
- 
            
              Setor Rp11,7 Triliun, BRI Jadi Penyumbang Dividen Terbesar pada 2020
- 
            
              Meski Pandemi, BRI Konsisten Jadi Penyumbang Dividen Terbesar pada 2020
- 
            
              Babak Belur karena Pandemi, Pertamina Tetap Sumbang Dividen ke Negara Rp 8,5 Triliun
- 
            
              BRI Jadi BUMN Penyumbang Dividen Terbesar
- 
            
              PP Presisi Bagikan Dividen Rp 11,7 Miliar
Terpopuler
- Profil 3 Pelatih yang Dirumorkan Disodorkan ke PSSI sebagai Pengganti Kluivert
- 5 Pilihan Produk Viva untuk Menghilangkan Flek Hitam, Harga Rp20 Ribuan
- 5 Rekomendasi Mobil Sunroof Bekas 100 Jutaan, Elegan dan Paling Nyaman
- Warna Lipstik Apa yang Bagus untuk Usia 40-an? Ini 5 Rekomendasi Terbaik dan Elegan
- 5 Day Cream Mengandung Vitamin C agar Wajah Cerah Bebas Flek Hitam
Pilihan
- 
            
              Cerita Danantara: Krakatau Steel Banyak Utang dan Tak Pernah Untung
- 
            
              Harga Emas Turun Empat Hari Beruntun! Galeri 24 dan UBS Hanya 2,3 Jutaan
- 
            
              Jeje Koar-koar dan Bicara Omong Kosong, Eliano Reijnders Akhirnya Buka Suara
- 
            
              Saham TOBA Milik Opung Luhut Kebakaran, Aksi Jual Investor Marak
- 
            
              Isuzu Kenalkan Mesin yang Bisa Telan Beragam Bahan Bakar Terbarukan di JMS 2025
Terkini
- 
            
              Emiten Pengelola Limbah Ini Raup Pendapatan Rp148 Miliar di Kuartal III 2025
- 
            
              Emiten Kongsian Aguan-Salim Catat Marketing Sales Rp1,98 T di Kuartal III 2025
- 
            
              Selaras Pembangunan Nasional, NHM Revitalisasi Akses Air Bersih Warga Desa Kusu Lovra
- 
            
              Urban Sneaker Society 2025 Presented by BRImo: Kolaborasi Gaya Hidup dan Inovasi Digital
- 
            
              Harita Nickel Cetak Pendapatan Rp22,4 Triliun, Kuatkan Komitmen ESG Lewat Audit IRMA Terb
- 
            
              UCJ Purwakarta di Atas Angka Nasional, Ketua Dewas Optimistis Bisa Segera Capai 100%
- 
            
              Ahli Ungkap Efektivitas dan Tantangan Program MBG
- 
            
              Danantara Sebut Ekspatriat di Garuda Indonesia Bawa Contoh Sukses yang Wajib Ditiru
- 
            
              Cerita Danantara: Krakatau Steel Banyak Utang dan Tak Pernah Untung
- 
            
              IHSG Naik ke 8.184 di Akhir Bulan, Pasar Saham Mulai Rebound?