Suara.com - Ekonom Senior Institute for Development of Economics and Finance atau INDEF, Enny Sri Hartati, meninggal dunia, Kamis (1/7/2021) pukul 19.55 WIB di Rumah Sakit Islam Pondok Kopi, Jakarta Timur.
Rekan sejawat Enny sesama ekonom Eko Listyanto membenarkan kabar duka tersebut.
"Benar mas," kata Eko kepada wartawan melalui pesan singkatnya.
Eko menjelaskan, kondisi kesehatan Enny tak begitu baik karena terpapar covid-19 sejak sepekan terakhir.
Puncaknya, kata Eko, kondisi kesehatan Enny turun secara signifikan Kamis pagi. "Sempat membaik, tapi tiba-tiba kondisinya drop," ucapnya.
Dia menjelaskan, saturasi oksigen Enny yang sempat turun ke 70 mengalami kenaikan ke level 92.
Tapi, kata Eko, pada Kamis pagi, saturasi oksigen Enny mendadak drop. "Persisnya Kamis subuh, 4.30 WIB."
Enny merupakan ekonom kelahiran Karanganyar, Jawa Tengah. Enny adalah Direktur INDEF periode 2011 hingga sekarang.
Ia menyelesaikan gelar doktor program studi Ilmu Pertanian dengan konsentrasi Ekonomi Pembangunan di Institut Pertanian Bogor.
Baca Juga: Indef Peringatkan Para Pemain Aset Kripto: Hati-hati saat Ekonomi Global Membaik
Enny memperoleh gelar sarjana dari jurusan Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan di Universitas Diponegoro.
Berita Terkait
-
Indef Peringatkan Para Pemain Aset Kripto: Hati-hati saat Ekonomi Global Membaik
-
Merger Gojek-Tokopedia ke GoTo Diyakini untuk Saingi Shopee
-
Gojek-Tokopedia Resmi Merger Jadi GoTo, Apa Efeknya ke Konsumen?
-
Indef: e-Commerce Dibanjiri Produk Impor, UMKM Terdampak
-
Kampanye Benci Produk Asing, Indef: Jokowi Harus Cermat Memilah Impor
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
2 Profesi Ini Paling Banyak Jadi Korban Penipuan di Industri Keuangan
-
Cek Fakta: Viral Klaim Pigai soal Papua Biarkan Mereka Merdeka, Benarkah?
-
Ranking FIFA Terbaru: Timnas Indonesia Makin Pepet Malaysia Usai Kena Sanksi
-
Sriwijaya FC Selamat! Hakim Tolak Gugatan PKPU, Asa Bangkit Terbuka
-
Akbar Faizal Soal Sengketa Lahan Tanjung Bunga Makassar: JK Tak Akan Mundur
Terkini
-
Melantai di Bursa, Saham SUPA Meroket 93% dalam Tiga Hari Perdagangan
-
2 Profesi Ini Paling Banyak Jadi Korban Penipuan di Industri Keuangan
-
Kejar Target 300 Ribu Pengunjung, Begini Strategi Sarinah Dongkrak Pendapatan di Akhir Tahun
-
Harga Emas di Pegadaian Meroket! Efek Menjelang Tahun Baru?
-
Bank Permata Salurkan Pembiayaan Hijau Rp556 Miliar Sepanjang 2024
-
Bank Indonesia Bongkar Penyaluran Kredit Makin Seret, Apa Alasannya?
-
OJK Rilis Daftar 'Whitelist' Platform Kripto Berizin untuk Keamanan Transaksi
-
Terkendala Longsor, 2.370 Pelanggan PLN di Sumut Belum Bisa Kembali Nikmati Listrik
-
Menperin Minta Jemaah Haji Utamakan Produk Dalam Negeri: Dapat 2 Pahala
-
OJK Sorot Modus Penipuan e-Tilang Palsu