Suara.com - Institute for Developments of Economics and Finance atau Indef menyebutkan bahwa Indonesia telah menjadi negara berpotensi bagi perusahaan e-commerce. Namun sayangnya terdapat produk impor yang membanting usaha mikro kecil menengah atau UMKM melalui e-commerce.
Peneliti Center of Innovation and Digital Economy Indef, Media Wahyudi Askar mengatakan penduduk Indonesia menjadi konsumen paling potensial dalam pasar perdagangan elektronik. Akan tetapi fakta menyebutkan hanya sedikit produk UMKM yang tersedia di platform e-commerce.
"Tapi memang kenyataannya memang sedikit sekali barang di marketplace di e-commerce itu berasal dari UMKM dan sebagian besar produk itu berasal itu dari impor," kata Media dalam sebuah diskusi virtual, Senin (8/3/2021).
Tren penggunaan platform e-commerce di Indonesia dianggapnya bakal mengalami sedikit perubahan. Namun ternyata ada pergerakan signifikan pada saat ini khususnya kala pandemi Covid-19 melanda tanah air.
"Saya kira hanya di Indonesia pertumbuhan e-commercenya bisa berjalan secepat ini dalam waktu yang sangat singkat," ujarnya.
Media memberikan contoh sejumlah sektor UMKM yang terdampak akibat derasnya barang impor melalui e-commerce. Ada mebel, makanan dan pakaian.
Tiga sektor itu dikatakannya menjadi tulang punggung bagi UMKM di Indonesia. Akan tetapi mereka malah terdampak dengan adanya e-commerce yang menjual barang impor.
Menurut data yang dimiliki Statista pada 2019, penjualan makanan melalui sektor e-commerce tumbuh hingga 30 persen, mebel tumbuh 23 persen, mainan anak-anak 25 persen dan elektronik sebanyak 24 persen.
"Jadi memang pengusaha lokal di sektor makanan, minuman, sepatu, tekstil, furniture, mainan anak-anak di Indonesia saat ini yang paling terdampak akibat adanya produk impor dari e-commerce," tuturnya.
Baca Juga: Kampanye Benci Produk Asing, Indef: Jokowi Harus Cermat Memilah Impor
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
Negosiasi Tarif Dagang dengan AS Terancam Gagal, Apa yang Terjadi?
-
BRI Rebranding Jadi Bank Universal Agar Lebih Dekat dengan Anak Muda
-
Kemenkeu Matangkan Regulasi Bea Keluar Batu Bara, Berlaku 1 Januari 2026
-
Cara Mengurus Pembatalan Cicilan Kendaraan di Adira Finance dan FIFGROUP
-
Pemerintah Tegaskan Tak Ada Impor Beras untuk Industri
-
CIMB Niaga Sekuritas Kedatangan Bos Baru, Ini Daftar Jajaran Direksi Teranyar
-
Eri Budiono Lapor: Bank Neo Kempit Laba Rp517 Miliar Hingga Oktober 2025
-
IPO SUPA: Ritel Cuma Dapat 3-9 Lot Saham, Ini Penjelasan Lengkapnya
-
OJK Akan Tertibkan Debt Collector, Kreditur Diminta Ikut Tanggung Jawab
-
Mengenal Flexible Futures Pada Bittime untuk Trading Kripto