Suara.com - Pakar Industri Penerbangan, California State University Fresno Hendra Soemanto menilai opsi pertama yaitu pemberian modal dan pinjaman dari pemerintah merupakan yang paling cocok untuk menyelamatkan Maskapai Garuda Indonesia.
Hendra menjelaskan, banyak yang menyayangkan keputusan manajemen PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) yang telah dengan sangat tegas memilih opsi kedua karena saat krisis terjadi.
Padahal, kata dia, opsi pertama merupakan opsi yang mendekati ideal, tentunya dengan dibarengi oleh tindakan cepat dan efektif untuk mempertahankan operasional secara menyeluruh.
"Dengan pendapatan yang anjlok, PT Garuda Indonesia harus memastikan bahwa mereka memiliki uang tunai yang cukup untuk mendanai operasi jangka pendek, memiliki cukup uang untuk menutupi lebih dari enam bulan operasi, menggunakan jalur kredit yang masih tersedia yang mereka buat sebelum krisis, mengajukan pinjaman baru, dengan opsi pertama yang ditawarkan pemerintah," ujar Hendra dalam keterangannya, Senin (19/7/2021).
Menurut Hendra, dengan opsi pertama pemerintah, PT Garuda Indonesia dapat mempertahankan likuiditas dan mempertimbangkan untuk mendapatkan berbagai bentuk paket bantuan keuangan.
Subsidi langsung dapat didistribusikan untuk membayar restrukturisasi utang yang jatuh tempo serta melunasi kewajiban terhadap pembayaran gaji yang tertunda dan kewajiban pembayaran pensiun dini, serta PHK karyawan.
"Bantuan keuangan langsung, paket stimulus dari pemerintah, pinjaman baru dari lembaga keuangan, dan pembebasan pajak adalah beberapa kriteria untuk mendukung opsi pertama tersebut," imbuhnya.
Dalam hal ini, tutur Hendra, Saat ini PT Garuda Indonesia memerlukan sosok para pemimpin yang mampu memberikan keputusan secara cepat, tepat, dan dikomunikasikan secara efektif serta transparan.
Sebelumnya, direktur utama PT Garuda Indonesia mengatakan bahwa perusahaan telah mengambil langkah efisiensi biaya dengan menawarkan opsi pensiun dini bagi karyawannya.
Baca Juga: Garuda Indonesia dan Lion Air Batalkan Penerbangan Makassar - Gorontalo
Opsi pensiun dini ini diambil karena jumlah utang perusahaan yang makin membengkak di tengah pengurangan jumlah armada hingga 50 persen di masa pandemi.
"Sudah saatnya insan PT Garuda Indonesia, termasuk di dalamnya jajaran komisaris, direksi, serikat pekerja, dan karyawan bersatu untuk survive dalam kondisi krisis. Pihak manajemen juga sudah harus merubah mindset, untuk melakukan komunikasi intensif yang transparan terkait perkembangan kondisi perusahaan," pungkas dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Bukan Akira Nishino, 2 Calon Pelatih Timnas Indonesia dari Asia
- Diisukan Cerai, Hamish Daud Sempat Ungkap soal Sifat Raisa yang Tak Banyak Orang Tahu
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
Pilihan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
-
Heboh Kasus Ponpes Ditagih PBB hingga Diancam Garis Polisi, Menkeu Purbaya Bakal Lakukan Ini
-
Makna Mendalam 'Usai di Sini', Viral Lagi karena Gugatan Cerai Raisa ke Hamish Daud
-
Emil Audero Akhirnya Buka Suara: Rasanya Menyakitkan!
-
KDM Sebut Dana Pemda Jabar di Giro, Menkeu Purbaya: Lebih Rugi, BPK Nanti Periksa!
Terkini
-
Kerja Sama Strategis Telkom dan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta: Kembangkan Ekosistem AI
-
Pemerintah Wajibkan BBM dengan Campuran E10 Mulai 2027
-
Pegadaian Gelar Festival Tring! di 12 Kota Se-Indonesia, Bertabur Bintang dan Promo Emas
-
Laba Bersih UNVR Melonjak Lebih dari Dua Kali Lipat Q3 2025, Janjikan Dividen Jumbo
-
Status "SI" di SIKS: Apakah Dana Bansos Sudah Bisa Transfer Rekening?
-
BI: Uang Beredar Tembus Rp 9.771,3 Triliun, Ini Faktornya
-
Anggaran Subsidi BPJS Kesehatan Ditambah, Iuran Masyarakat Jadi Lebih Murah?
-
Heboh Kasus Ponpes Ditagih PBB hingga Diancam Garis Polisi, Menkeu Purbaya Bakal Lakukan Ini
-
OJK: Aset Dana Pensiun Tembus Rp 1.593 Triliun
-
Rupiah Dibuka Menguat Tipis Lawan Dolar Amerika Serikat